Konten dari Pengguna

Ruam pada Kulit: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Penyebabnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
22 Februari 2022 16:47 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa penyebab ruam pada kulit? Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Apa penyebab ruam pada kulit? Foto: iStock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ruam pada kulit merupakan kondisi kulit yang sering dialami oleh bayi hingga orang dewasa dan umumnya ditandai dengan beberapa gejala, seperti kemerahan, rasa gatal, iritasi, hingga tekstur benjol-benjol kecil di permukaan.
ADVERTISEMENT
Ada banyak faktor yang menyebabkan kondisi ini terjadi, seperti alergi, bakteri, kosmetik, infeksi jamur, hingga efek obat-obatan. Tidak hanya itu, World Health Organization (WHO) juga menyebutkan bahwa ruam pada kulit bisa muncul pada para pengidap Covid-19.
Hal tersebut dibuktikan dari penelitian yang menunjukkan bahwa 8,8% pasien positif Covid-19 mengalami ruam pada kulit. Lantas, bagaimana membedakan ruam pada kulit karena alergi dan Covid-19? Berikut informasi lebih jelas tentang ruam pada kulit dan jenis-jenisnya.

Apa Itu Ruam pada Kulit?

Ruam pada kulit adalah kondisi di mana kulit mengalami iritasi. Foto: Shutterstock
Apa yang dimaksud ruam pada kulit? Menurut buku Jadi Dokter di Rumah Sendiri dengan Terapi Herbal dan Pijat karangan Vien Hartanti, ruam pada kulit adalah sebuah kondisi ketika kulit mengalami iritasi yang pada akhirnya menimbulkan rona merah, gatal, dan nyeri.
ADVERTISEMENT
Ruam juga bisa disebut dengan peradangan kulit karena dapat memicu terjadinya pengelupasan pada kulit. Ketika kulit sudah mengelupas, penyembuhannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Biasanya obat yang dibutuhkan untuk mengatasi ruam ini adalah pelembap, lotion, krim, hingga obat anti gatal.

Jenis-Jenis Ruam pada Kulit

Pemfigoid gestasi jadi salah satu jenis ruam pada kulit. Foto: Shutterstock
Jenis-jenis ruam pada kulit sulit untuk dibedakan karena memiliki gejala yang hampir mirip. Contohnya, seperti ruam karena Covid-19 dan demam berdarah (DBD).
Biasanya, ruam pada DBD timbul 2-5 hari dan memenuhi area muka, leher, hingga dada yang disertai dengan demam tinggi. Sementara itu, ruam Covid-19 memiliki tekstur yang lebih menonjol dengan warna yang berbeda dari kulit normal bak penyakit cacar air.
Selain ruam pada kedua penyakit di atas, berikut penjelasan tentang jenis-jenis ruam pada kulit yang dialami oleh bayi hingga ibu hamil.
ADVERTISEMENT
1. Eksim
Menurut jurnal American Family Physician karangan Amanda Allmon, eksim adalah jenis ruam kulit pada bayi hingga anak-anak yang disertai dengan rasa gatal.
Gejala ini muncul di beberapa area tubuh, seperti siku, lulut, dan leher. Bagi para orang tua, ruam eksim pada bayi dapat diatasi dengan rutin menggunakan krim kortikosteroid.
2. Erythema toxicum
Ruam jenis erythema toxicum biasanya terjadi pada bayi yang baru lahir dan muncul di beberapa daerah tubuh, seperti wajah, lengan, telapak kaki hingga tangan yang karena reaksi alergi pada limfosit atau sel darah putih.
Menghimpun dari laman Kids Health, jenis ruam ini bersifat sementara dan bisa memudar seiring berjalannya waktu dalam kurun 7-14 hari.
ADVERTISEMENT
3. Impetigo
Impetigo adalah ruam pada kulit yang dapat mengering dan akhirnya berwarna kecokelatan. Kondisi ini diawali dengan infeksi bakteri primer atau sekunder pada anak-anak. Ruam berjenis impetigo tidak hanya meninggalkan luka, tetapi juga memberikan rasa gatal bagi penderitanya.
4. Biduran
Menyadur laman WebMD, biduran dapat disebut juga dengan utikaria yang terjadi karena alergi terhadap suatu zat hingga udara. Beberapa kasus ruam karena biduran dapat menyebabkan sesak napas hingga pembengkakan wajah.
5. Peradangan pada kulit atau ruam PUPP
Menurut laman resmi National Insitute of Health, ruam PUPP adalah kondisi peradangan kulit yang biasanya menyerang ibu hamil dan dapat dijumpai pada 16-160 kasus kehamilan. Meski tidak berbahaya untuk kesehatan tubuh yang lainnya, ruam PUPP dapat menimbulkan rasa gatal dan benjolan di beberapa area kulit.
ADVERTISEMENT
6. Erupsi atopik kehamilan
Jenis ruam erupsi atopik kehamilan merupakan masalah kulit yang umum menyerang ibu hamil. Ruam pada jenis ini berwarna lebih terang dan lebih kering, disertai dengan gatal.
Apabila tidak ditangani dengan serius, kondisi ini dapat mengganggu janin dan menyebabkan konsentrasi persalinan perlahan menghilang.
7. Pemfigoid gestasi
Pemfigoid gestasional adalah jenis ruam yang kerap dialami oleh ibu hamil dan termasuk ke dalam penyakit autoimun langka. Sama seperti ruam pada umumnya, pemfigoid gestasi dapat menimbulkan rasa gatal di area pusar yang lama kelamaan menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Tidak hanya kemerahan, jenis ruam ini tak jarang menyebabkan kelecetan pada trimester kedua atau ketiga kehamilan. Oleh karena itu, ibu yang tengah mengandung perlu memerhatikan tanda-tanda dari kemunculan ruam ini.
ADVERTISEMENT

Apa Penyebab Ruam pada Kulit?

Apa saja faktor penyebab ruam pada kulit? Foto: Unsplash
Ruam pada kulit dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti infeksi virus, alergi, hingga mengonsumsi obat-obatan yang salah. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui apa penyebab ruam merah pada kulit lainnya.
1. Menopause
Menopause merupakan salah satu pemicu munculnya ruam pada kulit dewasa yang biasanya tidak disadari secara langsung. Ini karena saat memasuki masa menopause, hormon estrogen berkurang drastis, sehingga menimbulkan sensasi panas dari dalam tubuh yang bisa berakhir ruam.
Meski begitu, tidak semua orang yang mengalami menopause merasakan hal yang sama. Ruam akibat menopause biasanya terjadi pada wanita dengan kulit yang lebih sensitif.
2. Keringat
Menurut laman resmi Kementerian Kesehatan RI, keringat memiliki potensi besar yang menimbulkan ruam kemerahan pada beberapa orang, terutama anak kecil. Kondisi ini terjadi karena adanya pelepasan senyawa histamin saat suhu tubuh meningkat atau kepanasan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tubuh yang dipenuhi dengan keringat tanpa disadari membuat pori-pori jadi tersumbat, sehingga pada daerah tersebut kulit menjadi lebih merah dari biasanya.
3. Alergi pada makanan atau obat tertentu
Perlu diketahui bahwa ada beberapa obat hingga makanan tertentu yang dapat menyebabkan munculnya ruam pada bayi, anak-anak, bahkan ibu hamil. Salah satunya adalah obat antibiotik.
Kondisi ini kemungkinan besar terjadi karena orang tersebut memiliki alergi. Akibatnya, kulit menjadi lebih sensitif dan muncul ruam di beberapa area tubuh yang tidak diinginkan.
4. Kontak fisik dengan para alergen
Dermatitis kontak merupakan kondisi ketika kulit yang terpapar zat tertentu yang mengakibatkan iritasi hingga reaksi alergi, seperti ruam-ruam di beberapa area tubuh.
Dermatitis non-alergi dapat dipicu oleh bahan kimia yang terkandung di dalam beberapa produk, seperti produk kosmetik, produk pewarna makanan, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
(JA)