Konten dari Pengguna

Rumus Normalitas, Molaritas, dan Molalitas Larutan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
12 Oktober 2021 17:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 20 April 2023 13:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi melihat normalitas larutan. Sumber: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melihat normalitas larutan. Sumber: Pexels
ADVERTISEMENT
Rumus normalitas digunakan untuk menghitung konsentrasi larutan dalam ilmu kimia. Contohnya, dengan menggambarkan jumlah mol ekivalen dalam per liter larutan. Sedangkan, molaritas merupakan satuan yang menyatakan jumlah zat terlarut per liter larutan dan molalitas dalam 1.000 gram pelarut.
ADVERTISEMENT
Mengutip Jurnal Biomedika Volume 10 Nomor 1 berjudul “Meninjau Ulang Penggunaan Besaran Konsentrasi Normalitas pada Kimia Larutan”, Soebiyanto dan Petrus Darmawan mendefinisikan normalitas sebagai jumlah ekivalen zat terlarut dalam satu liter larutan. Atau dalam miliekivalen, zat terlarut dalam satu mililiter (mL) larutan mengandung zat terlarut itu.
Sebelum mencari tahu rumus normalitas, molaritas, dan molalitas larutan, sebaiknya simak terlebih dahulu penjelasan berikut ini.

Jenis-Jenis Larutan

Menyadur salah satu artikel dari Jurnal Pendidikan Pendidikan Eksakta Volume 4 Nomor 4 yang ditulis oleh Tatik Widayanti, berikut adalah jenis-jenis larutan.
Larutan Elektrolit
Berdasarkan kemampuannya menghantarkan arus listrik (didasarkan pada daya ionisasi), larutan dibagi menjadi dua. Pertama, larutan elektrolit yang terdiri dari elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Kedua, disebut larutan non elektrolit.
ADVERTISEMENT
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik. Sebab, zat terlarut yang berada di dalam pelarut (biasanya air), seluruhnya dapat berubah menjadi ion-ion dengan harga derajat ionisasi satu (α = 1).
Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang mampu menghantarkan arus listrik dengan daya yang lemah. Harga derajat ionisasinya lebih dari nol, tetapi kurang dari satu (0 < α < 1).
Larutan Non-Elektrolit
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hal ini disebabkan oleh larutan yang tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak meng-ion).
ADVERTISEMENT

Rumus Normalitas, Molaritas, dan Molalitas Larutan

Ilustrasi menghitung rumus normalitas. Sumber: Pexels
Mengutip jurnal serupa yang ditulis Tatik Widayanti, berikut ini adalah rumus normalitas, molaritas, dan molalitas untuk menyatakan konsentrasi larutan.
Normalitas (N)
Normalitas merupakan jumlah mol-ekivalen zat terlarut per liter larutan. Terdapat hubungan antara normalitas dengan molaritas, yaitu:
N = M x Valensi
Mol-ekivalen:
- Asam/basa: jumlah mol proton/ OH’ yang diperlukan untuk menetralisir suatu asam/basa.
Contoh:
1 mol Ca(OH)2 akan dinetralisir oleh 2 mol proton;
1 mol Ca(OH)2 setara dengan 1 mol-ekivalen;
Ca(OH)2 1M = Ca(OH)2 2N
- Redoks: jumlah mol elektron yang dibutuhkan untuk mengoksidasi atau mereduksi suatu unsur
Contoh:
1 mol Fe+3 membutuhkan 3 mol elektron untuk menjadi Fe;
1 mol Fe+3 setara dengan 3 mol-ekuivalen;
ADVERTISEMENT
Fe+3 1 M = Fe+3 N atau Fe2O3 6 N
Molaritas (M)
Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan.
Rumus Molaritas adalah:
M = Mol zat terlarut : Liter larutan
Molalitas (m)
Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.
Rumus Molalitas adalah:
M = Mol terlarut x 1000 : Gram pelarut
(AMP)