Sejarah Sunan Bonang, Berdakwah Lewat Seni

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
3 Oktober 2023 15:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Islam di Indonesia. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Islam di Indonesia. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah Sunan Bonang adalah salah satu kisah yang memiliki peran penting terhadap penyebaran Islam di Indonesia. Sunan Bonang termasuk ke dalam Wali Songo atau sembilan wali yang berdakwah di Indonesia dengan caranya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Wali Songo terdiri dari Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Drajad, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati. Kisah Wali Songo ini tercatat dalam buku-buku sejarah.
Lalu, siapakah Sunan Bonang? Bagaimana kiprahnya dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia?

Sejarah Sunan Bonang Singkat

Ilustrasi Islam di Indonesia. Foto: Unsplash
Raden Makdum Ibrahim, yang juga dikenal sebagai Sunan Bonang, adalah seorang ulama yang menjadi bagian dari Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam di Jawa pada abad ke-14 Masehi.
Selain sebagai ulama, Sunan Bonang juga dikenal sebagai seorang seniman yang memanfaatkan berbagai alat seni, termasuk gamelan, dan memiliki keahlian dalam karya sastra.
Mengutip buku Sunan Bonang: Seniman yang Berdakwah karya Handrito & Tim Emir, Sunan Bonang terkenal karena menciptakan jenis gamelan bonang. Inilah asal usul julukan "Sunan Bonang" yang diberikan kepada Raden Makdum Ibrahim.
ADVERTISEMENT
Menurut Agus Sunyoto dalam Atlas Wali Songo (2016), Raden Makdum Ibrahim adalah putra keempat dari Sunan Ampel, pendiri Pesantren Ampel Denta, dan Nyai Ageng Manila, putri Bupati Tuban, Arya Teja. Sunan Bonang lahir pada 1465 M di Surabaya dan tumbuh di keluarga yang taat beragama.
Pendidikan Islam pertamanya diberikan oleh ayahnya sendiri di pesantren Ampel Denta. Saat remaja, Sunan Bonang pergi ke Pasai, Aceh, untuk belajar dari Syekh Maulana Ishak, ayah dari Sunan Giri. Selain itu, ia juga mendapat pengajaran dari banyak ulama lainnya.

Dakwah Sunan Bonang

Ilustrasi Islam di Indonesia. Foto: Unsplash
Memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang fikih, ushuluddin, tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan bela diri silat, Sunan Bonang kemudian mengalahkan seorang perampok bernama Raden Said, di mana menjadi anggota Wali Songo dengan nama Sunan Kalijaga.
ADVERTISEMENT
Dakwah Sunan Bonang dimulai di Kediri, Jawa Timur, kemudian pindah ke Demak, Jawa Tengah, di mana ia menjadi imam Masjid Demak atas permintaan Raden Patah, pendiri Kesultanan Demak.
Versi lain mengatakan, bahwa nama "Sunan Bonang" berasal dari tempat tinggalnya di Desa Bonang.
Sunan Bonang juga memanfaatkan seni dan sastra untuk menyebarkan Islam. Ia sering memainkan gamelan jenis bonang yang menarik minat penduduk setempat.
Sunan Bonang juga menciptakan tembang tengahan macapat seperti Kidung Bonang.
Selain itu, ia mahir dalam pertunjukan wayang dan memiliki pengetahuan dalam seni dan sastra Jawa. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Suluk Wujil, sebuah karya sastra yang diakui sebagai salah satu yang terbesar di Nusantara, karena isi dan maknanya yang kaya dalam konteks kehidupan beragama.
ADVERTISEMENT
Sunan Bonang sangat fokus pada perannya sebagai ulama dan seniman sehingga tidak pernah menikah hingga wafatnya pada 1525 M. Makamnya terletak di kompleks pemakaman Desa Kutorejo, Tuban, Jawa Timur.
Itulah sejarah Sunan Bonang yang mungkin kini belum diketahui oleh kebanyakan orang. Ia pun ikut berperan dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara.
(TAR)