Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Shalat Idul Adha: Niat, Tata Cara, dan Bacaannya
15 Mei 2024 18:21 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laman setkab.go.id, dalam kalender SKB 3 Menteri, Iduladha 2024 jatuh pada 17 Juni 2024 atau sebulan dari sekarang.
Pemahaman mengenai tata cara salat Iduladha menjadi penting dalam menyempurnakan ibadah.
Hukum dan Dalil Shalat Idul Adha
Sebelum ke tata cara shalat Idul Adha, pertanyaan yang sering muncul adalah hukum dan dalil salat Iduladha.
1. Hukum
Melaksanakan ibadah salat Iduladha merupakan sunnah muakkad, yaitu sunah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan, bahkan kedudukan sunah muakkad hampir setara dengan wajib.
Selainsalat Iduladha, salat tarawih dan salat Idulfitri juga termasuk sunah muakkad. Bagi umat Islam yang melaksanakannya, mereka akan mendapatkan pahala, sementara bagi yang tidak melaksanakannya tidak akan mendapatkan dosa.
2. Dalil
Sedangkan Dalil ayat Al-Quran yang menjadi landasan hukum shalat Idul Adha terdapat dalam surat Al-Kautsar ayat 2-3, Allah SWT berfirman yang artinya, “Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah.”
ADVERTISEMENT
Ayat ini menekankan pentingnya melaksanakan salat Iduladha dan berkurban sebagai wujud pengabdian kepada Allah SWT.
Tata Cara Shalat Idul Adha
Salat Iduladha terdiri dari dua rakaat. Pada rakaat pertama, dilakukan takbiratul ihram sebanyak 7 kali, dan pada rakaat kedua sebanyak 5 kali. Di antara setiap takbir, dianjurkan untuk membaca tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan kalimat hauqalah.
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Latin: Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar
Artinya: "Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar."
Gerakan shalat selanjutnya sama dengan shalat biasa. Setelah shalat selesai, dilanjutkan dengan khutbah Idul Adha, dan jamaah disunnahkan untuk mendengarkan khutbah tersebut hingga selesai.
ADVERTISEMENT
Berikut Tata cara salat Iduladha dari niat, bacaan, hingga hal-hal penting yang perlu diperhatikan:
1. Niat
Membaca Niat salat Iduladha أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
Latin: Usholli sunnatan 'iidil adha rok'ataini mustaqbilal qiblati imaman/ma'muuman lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Saya niat shalat sunah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala"
Jika menjadi imam, maka menggunakan lafadz imaman. Sedangkan jika menjadi makmum, maka menggunakan lafadz makluman.
2. Takbiratul Ikhram
Takbiratul Ihram, mengangkat kedua tangan sambil membaca “Allahu Akbar” diikuti niat dalam hati seperti yang telah dituliskan di atas.
3. Membaca Doa Iftitah
Allaahu akbaru kabiiraw walhamdu lillaahi katsiiRaw wa subhaanallaahi bukrataw-wa asiiLa.
Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardh haniifam-muslimaw wamaa anaa minal musyRikiin. Inna solaatii wa nusukii wa yahyaaya wa mamaatii lillaahi robbil ‘aaLamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.”
ADVERTISEMENT
Artinya:
"Allahu yang Maha Besar, dan segala puji bagi Allah yang benar-benar banyak dan segenap pujian-Nya. Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang. Sesungguhnya, aku menghadap wajahku kepada-Nya yang menciptakan langit dan bumi, dalam keadaan lurus dan berserah diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutukan-Nya.
Sesungguhnya, solatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan demikian, aku diperintahkan, dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri."
4. Melakukan Takbir Tujuh Kali di Rakaat Pertama
Lakukan takbir sambil mengangkat tangan (seperti takbiratul ikhram) sebanyak tujuh kali. Saat melakukan takbir, membaca zikir ini:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Latin: Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar
ADVERTISEMENT
Artinya: "Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar."
5. Membaca surat Al-Fatihah
Selanjutnya ketika imam membaca surat pilihan, maka sebagai makmum atau yang berjamaah adalah membaca surat Al-Fatihah.
Langkah ini wajib, karena surat Al-Fatihah adalah salah satu rukun di dalam shalat.
6. Rukuk
Menundukkan tubuh ke depan, dengan punggung rata, tangan di atas lutut, dan membaca zikir rukuk seperti "Subhanallah Rabbiyal 'Azim" (Maha Suci Allah, Tuhanku Yang Maha Agung.
7. I'tidal
Kembali ke posisi berdiri setelah rukuk, dengan tangan di sisi dan menyebutkan "Sami'Allahu liman hamidah" (Allah Mendengar orang yang memuji-Nya)
8. Sujud Pertama
Setelah I'tidal, langsung melakukan sujud pertama. Caranya dengan menyujudkan dahi, hidung, kedua tangan, lutut, dan ujung jari kaki ke lantai. Selama sujud, membaca zikir sujud seperti "Subhanallah Rabbiyal A'la" (Maha Suci Allah, Tuhanku Yang Maha Tinggi).
ADVERTISEMENT
9. Duduk di antara Dua Sujud
Duduk di antara dua sujud atau yang disebut iftirosy dlakukan dengan posisi kaki kiri di bawah dan kaki kanan tegak, tangan di atas paha dan membaca zikir duduk seperti "Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii"..
10. Melaksanakan Rakaat Kedua: Takbir Lima Kali
Setelah bangkit dari sujud, maka lanjutkan rakaat kedua. Kemudian lakukan takbir sebanyak lima kali dengan membaca zikir.
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Latin: Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar
Artinya: "Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar."
Setelah itu hanya perlu melakukan tahapan dari membaca Al-Fatihah sampai duduk di antara dua sujud lagi.
11. Tasyahud
Karena salat Iduladha hanya dua rakaat, maka tidak ada tasyahud awal, langsung ke tasyahud akhir. Adapun bacaannya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Allaahhumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa shollaita 'alaa Ibraahiim wa 'alaa aali Ibrahim innaka hamidum majiid.
Allaahumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa Ibraahiim wa 'alaa aali Ibrahim innaka hamidum majiid.
12. Salam
Setelah membaca doa tasyahud akhir, maka salat Iduladha diakhiri dengan salam dengan cara menggerakkan kepala ke kanan dan kiri.
Sunnah Iduladha
Sebagai informasi tambahan dalam mencari keberkahan di Iduladha, berikut beberapa sunah yang bisa dilakukan umat Islam:
1. Mandi Sebelum Shalat Idul Adha
Sunnah mandi sebelum salat Iduladha didasarkan pada beberapa hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad saw mandi pada hari Idulfitri dan Iduladha.
2. Menggunakan Pakaian yang Terbaik serta Harum
Umat Islam dianjurkan mengenakan pakaian terbaik saat melaksanakan salat Iduladha dan juga dianjurkan memakai wewangian. Diriwayatkan dalam satu hadits, Ali bin Abi Thalib karamallhu wajhah berkata:
ADVERTISEMENT
"Rasulullah saw menyuruh kami agar memakai pakaian terbaik dan wewangian terbaik yang kamu miliki pada dua hari raya." (HR. Al-Hakim).
3. Menggaungkan Takbir
Sunah selanjutnya adalah menggaungkan atau mengumandangkan Takbir. Takbir Iduladha dimulai sejak waktu fajar pada hari Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah, hingga akhir hari tasyrik tanggal 13 Dzulhijjah.
Menurut Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'i dalam Fathul Qarib al-Mujib menjelaskan bahwa takbir pada 'id terbagi menjadi dua jenis, yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad.
Takbir mursal pada Iduladha dilakukan pada malam 10 Dzulhijjah. Sedangkan takbir muqayyad Idul Adha dilakukan mulai pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), Hari Raya Idul Adh a (10 Dzulhijjah) dan setelah shalat fardhu selama hari tasyriq (11,12,13 Dzulhijjah).
ADVERTISEMENT
Adapun bacaan takbir yang dilafalkan yakni
اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ
Latin: Allahu Akbar, Allahu Akbar, la ilaha illa Allah wa Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil-hamd.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah."
Atau juga dapat membaca takbir singkat berikut:
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا
Latin: Allahu Akbar, Allahu Akbar, kabiran.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dengan kebesaran-Nya."
4. Shalat Idul Adha
Salat Iduladha sangat dianjurkan dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha. Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Ibnu Umar Ra: "Bahwa Rasulullah saw, Abu Bakar, dan Umar Ra, mereka biasa melakukan shalat dua hari raya sebelum berkhutbah". (HR Al Bukhari, Muslim, An-Nasa'i, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan Muslim).
ADVERTISEMENT
5. Makan Setelah Salat Iduladha
Umat muslim disunahkan untuk menunda makan atau berpuasa sebelum berangkat salat Iduladha. Hal ini sesuai dengan riwayat dari Budairah yang menyebutkan bahwa, "Rasulullah saw tidak berangkat pada hari Idulfitri sebelum makan terlebih dahulu dan beliau tidak makan pada waktu Iduladha kecuali setelah pulang dari salat Iduladha.
6. Mengambil Jalan Pergi dan Pulang yang Berbeda
Sunnah berikutnya adalah mengambil jalan yang berbeda. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits yang menyatakan, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika shalat 'Id, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang." (HR. Al Bukhari).
Itulah Tata cara shalat Idul Adha, dari niat, bacaan, hukum, dalil, hingga apa saja yang menjadi sunah ketika Iduladha.(Andi)
ADVERTISEMENT