Konten dari Pengguna

Struktur Lapisan Bumi, Pengertian, dan Karakteristiknya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
22 Oktober 2024 11:58 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi struktur lapisan bumi. Foto: Pexels/Porapak Apichodilok
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi struktur lapisan bumi. Foto: Pexels/Porapak Apichodilok
ADVERTISEMENT
Mempelajari struktur lapisan bumi dapat menambah wawasan dalam ilmu geologi tentang bumi. Selain itu, hal ini juga bermanfaat dalam mengetahui penyebab bencana alam dan mengetahui kestabilan suatu kawasan.
ADVERTISEMENT
Bumi yang menjadi tempat tinggal seluruh makhluk hidup mempunyai banyak lapisan. Tak hanya tempat untuk berpijak saja, namun ada berbagai bagian lain yang ada di dalam bumi.
Setiap lapisan bumi tentu memiliki ciri atau karakteristik yang berbeda-beda dengan fungsi yang berbeda juga. Bahkan setiap lapisan tersebut berpengaruh pada kehidupan berbagai makhluk hidup yang ada di permukaan bumi.

Pengertian Struktur Bumi

Ilustrasi struktur lapisan bumi. Foto: Pexels/Pixabay
Bumi adalah planet yang menjadi tempat makhluk hidup melangsungkan kehidupan, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Keberadaan makhluk hidup di bumi tentu didukung oleh kelengkapan struktur bumi sebagai planet.
Struktur bumi adalah susunan atau lapisan pembentuk bumi yang terdiri dari banyak jenis material.
Lapisan pada bumi ini terdiri dari material padat dan juga cair, seperti adanya tanah yang merupakan material padat.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Kuark-Gangguan Sistem Pencernaan, Transpirasi, Siklus Batuan, Struktur Bumi, Komik Sains Kuark Tahun 7 Edisi 06 Level 3 karya Gelar Soetopo (2010:38), struktur bumi terdiri dari lapisan-lapisan yang berbeda setiap ketebalannya.
Secara umum, struktur lapisan bumi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu crust (lapisan paling atas), mantle (lapisan di bawahnya), dan core (bagian paling bawah). Masing-masing struktur mempunyai susunan yang berbeda.
Kerak bumi yang merupakan lapisan paling tipis dan terluar, kemudian mantel bumi yang memiliki lapisan paling tebal dan terletak di antara kerak bumi dan inti bumi, serta inti bumi yang merupakan lapisan paling dalam dari bumi.
Keseluruhan ketebalan lapisan bumi dari kerak hingga ke inti merupakan jari-jari bumi yang besarnya 6.378 km.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Bumi dan Antariksa Kajian Konsep, Pengetahuan, dan Fakta karya Resyi A. Gani, dkk., lapisan keras pada kulit bumi bukan hanya bebatuan. Ada juga tanah liat, abu gunung berapi, pasir, dan kerikil sebagai pendukung dari lapisan litosfer.

Struktur Lapisan Bumi

Ilustrasi struktur lapisan bumi. Foto: Pexels/Valentin Antonucci
Mengutip dari buku Geografi untuk SMA/MA Kelas X karya Khosim dan Kun (2007: 27-28), berikut ini adalah mengenai macam-macam struktur lapisan bumi beserta karakteristiknya.

1. Crust (Kerak Bumi)

Crust atau kerak bumi merupakan struktur bumi pada lapisan paling atas dan paling luar luar yang terdiri dari bebatuan. Suhu di bawah lapisan kerak mencapai 1000 derajat celsius.
Kerak bumi dianalogikan sebagai kulit telur rebus karena sangat tipis, rapuh, dan mudah patah dibandingkan dengan struktur yang ada di bawahnya.
ADVERTISEMENT
Terkait unsur penyusunnya, kerak bumi tersusun dari elemen yang relatif ringan seperti silika, alumunium, dan oksigen. Ketebalan lapisan kerak bumi bervariasi akibat permukaan bumi yang tidak rata.
Kerak bumi terbagi menjadi dua macam, yaitu kerak samudra yang ditutupi lautan dan kerak benua yaitu daratan kering tempat makhluk hidup berada.
Perbedaannya, kerak benua sebagian besar terdiri dari batuan granit, sedangkan kerak samudera terdiri dari batuan basal.
Tebal lapisan kerak bumi tidak sama di semua tempat. Secara garis besar, di atas benua tebalnya berkisar antara 20-50 km, sedangkan di bawah dasar laut hanya berkisar antara 10-12 km. Ketebalan kerak bumi di daratan adalah antara 25-40 kilometer.
Pada pegunungan ketebalannya bisa mencapai 70 kilometer, sedangkan di lautan dan Kepulauan Hawaii merupakan kerak bumi yang paling tipis, hanya 5 kilometer saja.
ADVERTISEMENT
Bersamaan dengan mantel lapisan atasnya, kerak bumi terbelah menjadi lempeng-lempeng besar yang disebut dengan lempeng tektonik.
Lempeng ini bisa bergerak dengan kecepatan yang sangat lambat, berkisar 0 sampai 14 sentimeter per tahun. Sayangnya, pemicu pergerakan lempeng tektonik sampai saat ini belum diketahui.

2. Mantle (Mantel atau Selimut Bumi)

Lapisan mantle atau dikenal dengan lapisan selimut atau selubung bumi adalah struktur lapisan yang terletak di bawah crust. Lapisan ini terdiri dari dua bagian yaitu dalam dan luar.
Bagian luar dan dalam mantel bumi memiliki perbedaan dalam ketebalan, suhu, dan komposisi, antara lain:
ADVERTISEMENT
Mantel bumi yang merupakan lapisan batuan silikat ini berada di kedalaman 40 hingga 3.000 kilometer di bawah permukaan bumi antara kerak dan inti luar bumi.
Mantel bumi memiliki massa 4,01 × 1024 kg dan membentuk 67% massa bumi, sebagian besar terdiri dari besi, magnesium, dan silikon.
Selimut bumi terbagi menjadi tiga bagian, yakni:

3. Core (Inti Bumi)

Inti bumi merupakan struktur lapisan yang terletak mulai dari kedalaman 2.900 km dari dasar kerak sampai dengan pusat bumi. Bagian inti bumi terbagi lagi menjadi dua jenis, yakni inti dalam dan inti luar.
ADVERTISEMENT
Inti bagian dalam (inner core) merupakan lapisan terpanas bumi dengan suhu sekitar 5.500 derajat celsius. Suhu ini hampir sepanas suhu permukaan matahari.
Inti bumi bagian dalam adalah lapisan padat yang berbentuk bola metal yang memiliki radius 1.220 kilometer atau sekitar tiga per empat ukuran bulan.
Inti bagian ini terletak di dalam bumi pada kedalaman 2.885-5.144 kilometer di bawah permukaan bumi, tersusun dari besi, nikel, belerang, karbon, oksigen, silikon, dan kalium.
Inti bagian luar (outer core) adalah lapisan cair yang mengelilingi inti dalam, sebagian besar terbuat dari nikel dan besi.
Suhu inti luar berkisar antara 4.500 derajat celsius hingga 6.000 derajat celsius. Bagian terpanas dari inti luar memiliki suhu yang sama dengan matahari.
ADVERTISEMENT
Karena suhunya yang begitu tinggi, bagian ini mampu menciptakan medan magnet bumi yang melindungi kehidupan di bumi.

Lapisan Bumi Berdasarkan Susunan Kimia

Ilustrasi struktur lapisan bumi. Foto: Pexels/Pixabay
Mengutip dari buku Geografi: Menyikapi Fenomena Geosfer karya Ahmad Yani, dkk (2007), berikut ini adalah lapisan bumi berdasarkan susunan kimianya.

1. Atmosfer

Atmosfer merupakan lapisan bumi yang berfungsi untuk melindungi bumi dari benda angkasa yang jatuh, menjaga kestabilan suhu udara di bumi, serta mengatur siklus cuaca dan iklim di bumi.
Ketebalan lapisan atmosfer diprediksi mencapai 1.000 km. Lapisan ini terbagi menjadi beberapa bagian, yakni: troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
ADVERTISEMENT
Lapisan atmosfer memiliki sejumlah sifat yang perlu diketahui, antara lain:
ADVERTISEMENT

2. Hidrosfer

Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Lapisan bumi ini termasuk samudera, laut, danau, sungai, air, dan uap air. Pada dasarnya, komposisi bumi terdiri dari 70 persen air dan 30 persen daratan.

3. Litosfer

Litosfer adalah lapisan kerak paling luar bumi yang terdiri dari bebatuan. Lapisan ini berbentuk lempengan yang bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.
Secara umum, litosfer terdiri dari dua bagian, yakni litosfer atas berupa daratan dan litosfer bawah berupa lautan.

4. Biosfer

Biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup di bumi yang mencakup udara, daratan, air, dan keseluruhan ekosistem di muka bumi. Pada lapisan ini, atmosfer, hidrosfer, dan litosfer saling berinteraksi.
Demikian, itulah informasi mengenai struktur lapisan bumi yang perlu dipahami, termasuk penjelasan tentang pengertian struktur bumi hingga macam lapisan bumi berdasarkan susunan kimianya. (SUCI)
ADVERTISEMENT