Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Tata Cara Bertamu Menurut Islam sesuai Sunah
8 April 2024 17:11 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Islam sebagai agama yang indah mengatur segala hal dengan baik sesuai akhlak yang terpuji. Termasuk tata cara bertamu menurut Islam sesuai sunah, yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.
ADVERTISEMENT
Bertamu dalam Islam artinya kunjungan seseorang ke rumah atau tempat lain dengan tujuan baik, seperti untuk berbagi kebahagiaan, menjalin hubungan sosial, atau memberikan bantuan kepada sesama.
Tata Cara Bertamu Menurut Islam Sesuai Sunah Nabi Muhammad saw
Terkait tata cara bertamu menurut Islam sesuai sunah, Nabi Muhammad saw memberi contoh dalam hadis berikut ini:
"عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: "مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ". (متفق عليه)
Artinya: “Dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya dia menghormati tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia menyambung tali silaturahmi. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam." (Muttafaqun 'alaih)
ADVERTISEMENT
Selain dalam hadis diatas, bertamu sebagai amal kebaikan juga tergambar dalam firman Allah Swt dalam Al-Quran Surat An-Nisa ayat 36:
وَا عْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـئًـا ۗ وَّبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَ الْمَسٰكِيْنِ وَا لْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَا لْجَـارِ الْجُـنُبِ وَا لصَّا حِبِ بِا لْجَـنْبِۢ وَا بْنِ السَّبِيْلِ ۙ وَمَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَا نَ مُخْتَا لًا فَخُوْرًا
Artinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri."
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa hadis lainnya juga diriwayatkan yang artinya berikut ini “Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya dia menghormati tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia menyambung tali silaturahmi. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam." (Muttafaqun 'alaih)
Serta hadis Dari Abu Shuraih Al-Khuza'i, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dari beberapa penggalan hadis dan ayat diatas dapat dipahami bahwa Nabi Muhammad saw memberi contoh teladan yang baik bagi umat Islam untuk memuliakan tamunya.
ADVERTISEMENT
Bertamu adalah praktek yang dianjurkan dalam Islam dan memiliki beberapa prinsip yang harus diperhatikan untuk menjaga akhlak muslim yang baik sebagai berikut:
1. Kehadiran dengan Niat Baik
Bertamu haruslah dilakukan dengan niat baik dan tujuan yang jelas, seperti untuk mempererat silaturahmi atau memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan.
2. Menjaga Adab dan Etika
Saat bertamu, seorang muslim diharapkan untuk menjaga adab dan etika yang baik, seperti memperhatikan sopan santun, mengucapkan salam, dan berbicara dengan sopan.
3. Memberi Kesenangan kepada Tuan Rumah
Seorang muslim yang bertamu diharapkan untuk memberi kesenangan kepada tuan rumahnya, baik dengan membawa hadiah atau dengan menghormati tuan rumah dan keluarganya.
4. Tidak Mengganggu Tuan Rumah
Seorang muslim yang bertamu sebaiknya tidak mengganggu ketenangan atau kenyamanan tuan rumah, seperti dengan tidak memperpanjang kunjungan jika tidak diundang lebih lama.
5. Berbagi Makanan dan Kebaikan
Bertamu dalam Islam juga dianggap sebagai kesempatan untuk berbagi makanan dan kebaikan dengan sesama, sehingga tamu dan tuan rumah dapat bersama-sama menikmati keberkahan dari berbagi rezeki.
ADVERTISEMENT
6. Menghormati dan Menghargai Tuan Rumah
Seorang tamu diharapkan untuk menghormati dan menghargai tuan rumah, serta mengikuti aturan atau kebiasaan yang berlaku di rumah tersebut.
7. Meningkatkan Silaturahmi
Bertamu juga merupakan cara untuk meningkatkan silaturahmi atau hubungan sosial antar sesama muslim, sehingga dapat memperkuat tali persaudaraan di antara mereka.
Dalam Islam, bertamu adalah sebuah tindakan yang mulia dan dianjurkan, asalkan dilakukan dengan niat baik, adab yang sopan, dan mengikuti prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.
Adab dan Tata Cara Bertamu
Adab bertamu dalam Islam sangatlah penting karena mencerminkan nilai-nilai kesopanan, kehormatan, dan silaturahmi. Berikut adalah beberapa adab bertamu dalam Islam:
1. Memperhatikan Waktu
Saat hendak bertamu ke rumah sanak saudara atau kerabat, seorang muslim sebaiknya, seorang tamu memilih waktu yang sesuai untuk bertamu, menghindari waktu-waktu yang tidak nyaman seperti waktu makan atau istirahat.
ADVERTISEMENT
2. Mengucapkan Salam
Saat tiba di rumah tuan rumah, sebaiknya tamu mengucapkan salam dengan ramah, seperti "Assalamu'alaikum" dan tuan rumah menjawab dengan "Wa'alaikumussalam".
3. Menyampaikan Maksud Kedatangan
Sebelum masuk ke rumah, seorang tamu sebaiknya menyampaikan niat kedatangannya dengan jelas, misalnya "Saya datang untuk menjenguk" atau "Saya datang untuk mengucapkan selamat".
4. Menghormati Tuan Rumah
Saat bertamu, seorang tamu harus menghormati tuan rumah dan keluarganya. Hal ini termasuk menjaga adab sopan santun, berbicara dengan lembut, dan tidak mengganggu ketenangan rumah tangga.
5. Memperhatikan Perilaku dan Tindakan
Seorang tamu harus memperhatikan perilakunya, seperti tidak merokok atau membawa hewan peliharaan tanpa izin, menghindari percakapan yang sensitif atau kontroversial, dan tidak memasuki ruangan pribadi tanpa izin.
6. Menghargai Hadiah atau Makanan yang Ditawarkan
Jika tuan rumah menawarkan hadiah atau makanan kepada tamu, sebaiknya tamu menerima dengan tangan kanan dan mengucapkan terima kasih.
ADVERTISEMENT
7. Tidak Memperpanjang Kunjungan
Seorang tamu harus menghargai waktu dan tidak memperpanjang kunjungan tanpa izin, terutama apabila tuan rumah tampak sedang sibuk atau lelah dan hendak beristirahat.
8. Berbicara dengan Bijak
Saat berbicara dengan tuan rumah, seorang tamu sebaiknya menggunakan kata-kata yang sopan dan bijaksana, menghindari gosip atau pembicaraan yang tidak pantas dan tidak ada manfaatnya.
9. Menyampaikan Doa dan Keberkahan
Seorang tamu dapat menyampaikan doa-doa baik untuk tuan rumah dan keluarganya, serta memohon keberkahan dan rahmat dari Allah Swt atas rumah dan keluarganya.
10. Mengucapkan Selamat Tinggal
Sebelum meninggalkan rumah tuan rumah, seorang tamu sebaiknya mengucapkan selamat tinggal dengan ramah dan berterima kasih atas sambutan hangat yang diberikan.
Dengan mematuhi adab bertamu dalam Islam, seseorang dapat menjaga kesopanan, menciptakan suasana yang menyenangkan, dan memperkuat hubungan silaturahmi dengan sesama muslim.
ADVERTISEMENT
Hal yang Disunahkan Saat Ada Tamu
Saat ada orang yang bertamu, dalam agama Islam terdapat beberapa hal yang disunnahkan untuk dilakukan sebagai tuan rumah diantaranya:
1. Memberi Sambutan Hangat
Tuan rumah sebaiknya memberi sambutan yang ramah dan hangat kepada tamu yang datang, dengan senyum dan ucapan salam yang sopan seperti "Assalamu'alaikum".
2. Menyediakan Makanan dan Minuman
Tuan rumah disunnahkan untuk menyediakan makanan dan minuman kepada tamu, sebisa mungkin sesuai dengan kemampuan dan keadaan. Ini menunjukkan keramahan dan kebaikan hati tuan rumah.
3. Memberikan dan Mempersilahkan Tempat yang Nyaman
Tuan rumah sebaiknya menyediakan tempat duduk yang nyaman bagi tamu, agar mereka merasa dihargai dan nyaman selama kunjungan.
4. Memperhatikan Kebutuhan Tamu
Tuan rumah disarankan untuk memperhatikan kebutuhan tamu, seperti memberikan jalan keluar yang mudah jika mereka perlu meninggalkan rumah, atau menawarkan bantuan apabila diperlukan.
ADVERTISEMENT
5. Menyediakan Tempat Istirahat
Apabila tamu datang dari jauh dan tampak lelah, tuan rumah disarankan untuk menyediakan tempat istirahat atau penginapan apabila memungkinkan dan dibutuhkan.
6. Berbicara dengan Lembut dan Ramah
Saat berinteraksi dengan tamu, tuan rumah sebaiknya berbicara dengan lembut, ramah, dan menghindari pembicaraan yang menyinggung atau kontroversial.
7. Memberi Perhatian Penuh
Tuan rumah sebaiknya memberikan perhatian penuh kepada tamu, mendengarkan dengan baik apa yang mereka katakan, dan menunjukkan minat yang tulus terhadap kehadiran mereka.
8. Menyampaikan Doa-doa Baik
Tuan rumah dapat menyampaikan doa-doa baik untuk tamu, seperti memohon keberkahan dan rahmat dari Allah Swt atas kunjungan mereka.
9. Mengucapkan Terima Kasih
Setelah tamu pergi, tuan rumah sebaiknya mengucapkan terima kasih atas kunjungan mereka dan memberikan apresiasi atas waktu yang telah mereka habiskan bersama.
Dengan mempraktikkan beberapa kesunahan di atas, seorang tuan rumah dapat menciptakan suasana yang hangat, menyenangkan, dan ramah bagi tamu yang datang, serta menjaga hubungan silaturahmi yang baik dalam masyarakat muslim.
ADVERTISEMENT
Demikian tata cara bertamu menurut Islam sesuai sunah yang diteladankan Nabi Muhammad saw. Dengan mempraktikkan kesunahan tersebut semoga dapat meningkatkan hubungan hangat dengan sanak saudara dan kerabat.
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.