Tata Cara Sholat Dhuha dan Bacaan Doanya

Ilustrasi Tata Cara Sholat Dhuha. Unsplash/Bimbingan Islam.

Sholat Dhuha, salah satu salat sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Selain dapat mendekatkan diri pada Allah Swt, memahami tata cara sholat dhuha dan bacaan doanya dengan benar juga memiliki banyak keutamaan.

Mengutip dari dalam buku Berkah Shalat Dhuha, M. Khalilurrahman Al Mahfani, (2008), salat sunah adalah amalan yang bermanfaat untuk menyempurnakan kekurangan salat wajib. Untuk menyempurnakannya, salat duha dapat dijadikan amalan tambahan.

Bagi umat muslim yang baru ingin memulai melaksanakan salat dhuha ini, tentu saja akan timbul banyak pertanyaan. Mulai dari waktu yang tepat, niat salatnya, hingga bacaan-bacaan doa yang harus dibaca.

Penjelasan tentang Sholat Dhuha

Ilustrasi Tata Cara Sholat Dhuha. Unsplash/Aldrin Rachman P.

Salat dhuha merupakan salah satu salat sunah muakkad dalam agama Islam. Secara etimologi, kata "Dhuha" berasal dari bahasa Arab yang berarti pagi hari atau siang hari. Ibadah ini dilaksanakan pada pagi hari setelah matahari terbit dan mencapai ketinggian tertentu.

Waktu yang paling utama untuk melaksanakan salat Dhuha adalah ketika matahari telah naik setinggi tombak. Namun, secara umum, waktu pelaksanaan salat dhuha adalah antara pukul 07.00 hingga menjelang waktu dhuhur. Inilah tanda-tanda waktu dhuha:

Hal ini sebagaimana dari Zaid bin Arqam, ia melihat sekelompok orang melaksanakan salat dhuha. Ia lantas mengatakan:

“Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Waktu terbaik) shalat awwabin (shalat Dhuha) yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari.” (HR. Muslim no. 748).

Selain itu, jumlah rakaat salat dhuha tidak ditentukan secara pasti dalam hadis. Namun, yang paling utama adalah dua rakaat. Umat muslim yang menjalankannya bisa menambahnya menjadi empat, enam, atau lebih sesuai dengan kemampuan dan waktu yang dimiliki.

Sementara itu, untuk batas waktu salat dhuha merupakan sebelum masuknya waktu sholat zuhur. Hal ini sebagaimana pada riwayat lain dari Abu Darda RA dan Abu Dzar yang mengisahkan bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Allah Swt berfirman “Wahai anak Adam, ruku’lah (sholatlah) untuk-Ku empat rakaat dari awal siang, niscaya Aku akan mencukupimu pada akhir siangmu”.

Diketahui, salat dhuha merupakan salat sunnah, sehingga pelaksanaannya lebih fleksibel dibandingkan sholat fardhu. Setiap tambahan rakaat akan menambah pahala bagi pelakunya.

Tata Cara Sholat Dhuha

Ilustrasi Tata Cara Sholat Dhuha. Unsplash/Bimbingan Islam.

Tata cara sholat dhuha sama seperti salat fardu lainnya, hanya saja niatnya yang membedakan. Adapun tata cara salat dhuha dan bacaan doanya secara lengkap adalah sebagai berikut.

Niat Salat Dhuha

Sebelum memulai salat, niatkan dalam hati:

اُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: "Ushalli sunnatad dhuha rak'ataini lillahi ta'ala."

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Salat Dhuha

Bacaan Doa Setelah Salat Dhuha

اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضَّحَآءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَــالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسَرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآ أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Latin: Allahumma innad Dhuhaa Dhuha uka, wal bahaa bahaa-uka, wal jamaala jamaa-luka, wal quwwaata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ishmata ishmatuka. Allahumma inkaana rizqi fis-samaa-i fa-anzilhu, wainkaana fil-ardli fa akhrijhu, wainkaana mu'siron fayassirhu, wainkaana harooman fathohhirhu, wainkaana ba'iidan faqorribhu, bihaqqi Dhuhaaika, wabahaaika, wajaamalika, waquwwatika, waqudrotika, aatini maa'ataita 'ibaadakash-sholihiin.

Artinya: Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu. Wahai Tuhanku, jika rejekiku berada di atas langit, maka turunkanlah; jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah; jika dipersulit, mudahkanlah; jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah; jika jauh, dekatkanlah; dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah kepadaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang salih.

Setelah itu dianjurkan untuk memperbanyak bacaan doa berikut:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Latin: Rabbighfir lî, warhamnî, wa tub ‘alayya, innaka antat tawwâbur rahîm.

Artinya: Tuhanku, ampunilah aku. Kasihanilah aku. Terimalah tobatku. Sungguh, Engkau Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang. (Ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I’ânatut Thâlibîn, juz I, halaman: 255).

Keutamaan Sholat Dhuha

Ilustrasi Tata Cara Sholat Dhuha. Unsplash.com

Salat dhuha juga memiliki banyak keutamaan yang luar biasa. Berikut beberapa keutamaan salat Dhuha beserta hadis-hadis yang menguatkannya:

1. Diampuni Dosa-dosanya

Seorang hamba yang senantiasa mengerjakan salat dhuha akan diampuni menunjukkan betapa besarnya pahala salat ini. Ini menjadi motivasi bagi umat muslim untuk terus istiqomah dalam melaksanakan salat dhuha.

Hal ini sebagaimana dalam hadis berikut:

"Barangsiapa yang dapat mengamalkan salat Dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

2. Diberi Rezeki

Salat dhuha sering dikaitkan dengan kelancaran rezeki. Hadis Qudsi menunjukkan bahwa Allah Swt menjanjikan akan mencukupi kebutuhan hidup bagi orang yang rajin sholat Dhuha. Hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Darda’ menyatakan bahwa Allah Swt berfirman,

“Wahai anak Adam, janganlah engkau lalai dari mengerjakan empat rakaat di awal siang, niscaya Aku cukupi kebutuhanmu.”

3. Dibangunkan Istana di Surga

Janji akan dibangunkan istana di surga merupakan motivasi yang sangat besar bagi seorang muslim untuk melaksanakan salat Dhuha. Ini menunjukkan betapa besar pahala yang akan diperoleh dari amalan ini. Hal ini sebagaimana dalam hadis berikut:

“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan sebuah istana di surga.” (HR. Tirmidzi)

4. Sebagai Sedekah

Salat dhuha dianggap sebagai sedekah karena setiap amal baik termasuk sedekah. Dengan sholat Dhuha, kita telah melakukan amal kebaikan yang pahalanya mengalir terus menerus. Hal ini sebagaimana dalam hadis Abu Dzar, bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Setiap persendian dari salah seorang di antara kalian wajib mengeluarkan sedekah setiap hari. Maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah dan melarang dari kemungkaran adalah sedekah dan salat Dhuha menggantikan semua itu.”

5. Pahala Haji dan Umrah

Bagi umat muslim yang melaksanakan subuh berjemaah kemudian duduk berzikir hingga matahari terbit kemudian salat dhuha maka pahalanya seperti pahala haji dan umrah. Hal ini sebagaimana dalam hadis dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Barang siapa yang salat subuh berjamaah kemudian duduk berdzikir sampai matahari terbit kemudian mengerjakan salat dhuha dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya.” (HR. Tirmidzi)

6. Menyehatkan Badan

Keutamaan salat dhuha yang disebutkan dapat menyehatkan badan sebenarnya merupakan refleksi dari dampak positif ibadah terhadap seluruh aspek kehidupan manusia.

Ketika kita mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan melaksanakan ibadah, kita juga secara tidak langsung merawat tubuh dan jiwa kita.

Demikian penjelasan tentang tata cara sholat dhuha dan bacaan doanya secara lengkap. (APR)

Baca Juga: Sholat Tasbih: Pengertian, Tata Cara, hingga Keutamaannya