Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Tata Cara Ziarah Kubur dan Bacaannya sesuai Ajaran Agama Islam
10 Maret 2025 16:30 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ziarah adalah kegiatan yang sering dilakukan oleh umat muslim untuk mengunjungi makam dan mendoakannya. Tata cara ziarah kubur dan bacaannya tidaklah sembarangan, melainkan harus dilakukan sesuai dengan petunjuk.
ADVERTISEMENT
Mengutip Buku Jejak Para Nabi dan Ziarah Spiritual, Purwadi, (2006: 3), Pada masa awal Islam, Nabi Muhammad melarang umatnya untuk berziarah, tetapi seiring berjalannya waktu, tradisi ini dihidupkan kembali untuk mengingatkan akan adanya hari akhir.
Sejarah Ziarah Kubur
Pada awalnya, Rasulullah saw melarang umat Islam untuk berziarah kubur sebagai langkah kehati-hatian beliau dalam menjaga keimanan umat. Hal ini dilakukan karena pada masa itu, umat Islam masih sangat dekat dengan tradisi jahiliyah, seperti menyembah berhala.
Tradisi ziarah kubur telah ada sejak zaman pra-Islam, di mana kegiatan ini sering kali melibatkan permohonan kepada arwah orang yang telah meninggal, yang sejalan dengan praktik penyembahan terhadap roh para leluhur.
Pada masa jahiliyah, masyarakat Arab masih menganut tradisi menyembah dan menghormati berhala serta arwah leluhur mereka. Mereka meyakini bahwa berhala dan arwah leluhur memiliki kekuasaan atas kehidupan mereka dan dapat mewujudkan keinginan mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring dengan perkembangan dakwah Nabi Muhammad dan penyebaran Islam ke berbagai penjuru dunia, serta semakin kokohnya akidah umat Islam, Nabi akhirnya membolehkan umatnya untuk melakukan ziarah kubur.
Kebolehan untuk berziarah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw, kemudian diterima dengan baik oleh masyarakat. Akibatnya, ketika Islam masuk ke daerah-daerah dengan tradisi serupa, terjadilah proses saling menyelaraskan antara tradisi tersebut.
Kebolehan ini diberikan dengan keyakinan bahwa ziarah kubur dilakukan tanpa meminta sesuatu kepada ruh orang yang telah meninggal, seperti yang dilakukan pada masa sebelum Islam. Nabi saw bersabda:
“Dahulu aku melarang kalian untuk berziarah kubur. Ziarahilah kubur, sesungguhnya hal itu dapat melembutkan hati, meneteskan air mata, dan mengingatkan pada kehidupan akhirat. (Ingatlah) jangan mengucapkan perkataan yang batil ketika berziarah kubur.” (HR. Hakim juz 1:376).
ADVERTISEMENT
Di Nusantara, tradisi ziarah kubur kemudian menjadi suatu kebiasaan. Ziarah tidak hanya dilakukan di makam leluhur, tetapi juga di makam orang-orang yang dianggap berkontribusi besar bagi agama, negara, dan kehidupan peziarah.
Hukum Ziarah
Ziarah merupakan bentuk masdar dari kata zaara yang berarti mengunjungi atau melawat. Kegiatan ziarah dapat dilakukan kapan saja tanpa ada batasan waktu. Namun, banyak peziarah yang melakukan ziarah pada hari Jumat, menjelang Idul Fitri, atau pada bulan-bulan tertentu.
Para ulama dan ilmuwan Islam, berdasarkan al-Qur'an dan hadis-hadis, memperbolehkan ziarah dan menganggapnya sebagai amalan yang memiliki keutamaan, terutama ziarah ke makam para Nabi dan orang-orang saleh.
Hukum ziarah kubur adalah sunah. Dengan berziarah, peziarah diingatkan bahwa suatu saat nanti mereka juga akan mati dan dikuburkan seperti jenazah yang ada di makam yang mereka ziarahi. Nabi Muhammad Saw. berkata:
ADVERTISEMENT
“Dulu aku pernah melarang kalian berziarah kubur, sekarang berziarahlah kalian ke kuburan, karena itu akan mengingatkan kalian pada akhirat.” (HR. Muslim).
Tata Cara Ziarah Kubur dan Bacaannya
Dalam ziarah kubur, ada adab yang harus dan tidak harus dilakukan. Berikut adalah tata cara ziarah kubur dan bacaannya sesuai ajaran agama Islam.
1. Wudu Sebelum Ziarah
Berwudu sebelum berziarah merupakan langkah yang dianjurkan karena wudhu dapat membersihkan diri dari hadas kecil dan memberikan kesucian dalam beribadah. Setelahnya, ziarah harus dilakukan dengan niat yang ikhlas.
2. Ucapkan Salam
Nabi Muhammad mengajarkan kepada umatnya untuk mengucapkan salam yang sekaligus menjadi doa saat memasuki area pemakaman. Berikut adalah salam yang diucapkan ketika masuk pemakaman.
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْقُبُورِ يَغْفِرُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ وَأَنْتُمْ سَلَفُنَا وَنَحْنَ بِالْأَثَرِ
ADVERTISEMENT
As-salaamu alaikum yaa ahlal-qubuur, Yaghfirullaahu lanaa walakum, Wa antum salafunga wanahnu bil-atsar.
Artinya: Salam sejahtera semoga tercurahkan kepada kalian wahai penduduk alam kubur, semoga Allah memberikan ampunan kepada kita dan kepada kalian, dan kalian telah mendahului kita dan kelak, kita akan menyusul.
3. Hadap ke Arah Kiblat
Saat berada di makam, disunahkan untuk menghadap ke kiblat, sebagai bentuk penghormatan dan tata krama dalam beribadah. Kemudian, peziarah dapat membaca doa sebagai berikut.
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ نَسْأَلُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Assalaamu 'alaikum ahlad diyaari minal mu`miniina wal muslimiin, wa innaa in syaa alloohu bikum laahiquun, nas alullooha lanaa wa lakumul 'aafiyah.
Artinya: Semoga keselematan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah Swt. merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insyaallah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.
ADVERTISEMENT
4. Mengirim Doa
Peziarah kemudian dapat membaca doa-doa yang dikhususkan untuk jenazah. Doa yang sering dibaca adalah doa yang mengharapkan agar Allah memberikan ketenangan dan kebaikan bagi almarhum. Salah satu doanya adalah sebagai berikut.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ
الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ
عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.
Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.
ADVERTISEMENT
Artinya: Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.
Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.
Namun, sebelum membaca doa tersebut, sebaiknya peziarah mengawalinya dengan bacaan al-fatihah dan surat-surat pendek. Mengirim doa ini merupakan bentuk perhatian terhadap orang yang telah meninggal.
5. Tidak Menginjak Kuburan
Saat berziarah, seseorang harus berhati-hati dan menjaga agar tidak menginjak kuburan. Menginjak kuburan dianggap tidak sopan dan dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak menghormati penghuni makam.
ADVERTISEMENT
Usahakan untuk berjalan dengan lembut dan tidak menyentuh atau merusak makam, serta tetap menjaga rasa hormat terhadap orang yang telah meninggal. Menginjak kuburan atau duduk di atasnya juga tidak diperbolehkan dalam ajaran Islam.
6. Tidak Melakukan Hal Berlebihan
Ziarah kubur seharusnya dilakukan dengan sederhana dan tidak berlebihan. Tindakan berlebihan, seperti melakukan ritual yang tidak sesuai dengan ajaran Islam atau meminta sesuatu kepada penghuni kubur, harus dihindari.
Berziarah bukanlah untuk memohon kepada orang yang telah meninggal, melainkan untuk mendoakan mereka dan mengingatkan diri kita sendiri akan kematian dan kehidupan akhirat. Oleh karena itu, segala bentuk praktek yang mengarah pada syirik atau bid'ah tidak diajarkan dalam Islam.
7. Tidak Berkata Hal Buruk
Islam mengajarkan untuk menjaga ucapan, terlebih ketika berada di tempat yang penuh dengan kesucian dan penghormatan terhadap orang yang telah meninggal. Mengungkapkan kata-kata yang tidak baik, seperti mencaci maki, adalah perbuatan yang dilarang.
ADVERTISEMENT
Sebagai gantinya, saat berziarah, dianjurkan untuk berbicara dengan sopan, mengucapkan doa yang baik, dan mendoakan agar si mayit mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah Swt. Hal ini sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah.
8. Bermalam di Kuburan
Islam melarang umatnya untuk bermalam di kuburan atau menjadikannya sebagai tempat tinggal sementara. Hal ini karena makam adalah tempat yang harus dihormati. Jika dilakukan, hal ini bisa mengarak ke praktik yang tidak sesuai dengan prinsip tauhid.
Demikianlah tata cara ziarah kubur dan bacaannya sesuai ajaran agama Islam. Dengan doa yang sungguh-sungguh, doa yang dibaca ketika ziarah akan didengar oleh Allah Swt. (Nab)