Konten Media Partner

Sambut libur Nataru, Kemenhub klaim seluruh pesawat laik terbang

18 Desember 2018 21:50 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Perhubungan menyebut hasil uji kelaikan (ramp check) yang dilakukan jelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) menunjukkan seluruh pesawat di sejumlah bandara laik terbang.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana Pramesti mengatakan uji kelaikan masa angkutan udara Natal 2018 dan Tahun baru 2019 dimulai 15 Desember 2018 hingga 10 Januari 2019. Dari 15 hingga 17 Desember 2018, menurut dia, inspektur Penerbangan telah melakukan 191 inspeksi dengan jumlah pesawat yang diperiksa sebanyak 153 registrasi. 
"Pesawat-pesawat yang kami periksa memenuhi syarat kelaikudaraan, baik dari lisensi dokumen pilot, teknisi, kabin dan lainnya. Namun, ada beberapa pesawat yang mendapat catatan dari tim kami, tapi sifatnya bisa ditanggulangi dengan cepat," ujar Polana dikutip dari Antara, Selasa (18/12). 
Meski ada sejumlah temuan dalam ramp check pesawat di beberapa bandara, menurut Polana, temuan tersebut bersifat minor dan sudah ditindaklanjuti. Kegiatan uji kelaikan ini sebenarnya juga rutin dilakukan 
ADVERTISEMENT
"Ramp check merupakan kegiatan rutin guna memastikan seluruh armada yang dioperasikan maskapai laik terbang. Ramp check'ini juga merupakan rangkaian dari uji kelaikan yang sudah dijadwalkan selama masa angkutan udara Natal dan Tahun Baru 2019," jelas dia. 
Polana juga mengaku telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk terus mengawal maskapai dalam memberi pelayanan penerbangan terutama menjelang libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Adapun total armada yang disiapkan untuk angkutan udara pada angkutan Nataru adalah sebanyak 543 pesawat dari 12 badan usaha angkutan udara di 36 bandara.
Uji kelaikan pesawat hingga kini telah dilakukan di sejumlah bandara di Indonesia. Uji kelaikan yang dilakukan di Bandara Soekarno Hatta dilakukan pada 14 registrasi (unit pesawat), meliputi Boeing B737-800NG milik Garuda Indonesia, Airbus A320-200 milik Citilink, Boeing B737-800NG dan B737-900ER milik Lion Air, dan Boeing B737-800NG milik Sriwijaya Air.
ADVERTISEMENT
Uji kelaikan yang dilakukan di Bandara Halim Perdanakusuma sebanyak lima registrasi, meliputi Airbus A320-200 milik Citilink Indonesia, ATR 72-600 milik Wings Air, dan ATR 72-600 milik Transnusa Aviation Mandiri.
Uji kelaikan yang dilakukan di Bandara Husein Sastranegara Bandung sebanyak lima registrasi, meliputi Boeing B737-800NG milik Garuda Indonesia, Airbus A320-200 milik Citilink Indonesia, Airbus A320-200 milik Indonesia AirAsia, dan Boeing B737-800NG milik Lion Air.
Sementara itu, uji kelaikan yang dilakukan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan sebanyak sembilan registrasi, meliputi Boeing 737-300 dan Boeing B737-800NG milik Sriwijaya Air, Boeing B737-900ER milik Lion Air, Airbus A320-200 milik Citilink, Boeing B737-800NG milik Batik Air, dan Bombardier CRJ 1000 milik Garuda Indonesia.
Di Bandara Sam Ratulangi Manado sebanyak 10 registrasi yang meliputi Boeing B737-800NG dan CRJ 1000 milik Garuda Indonesia, Boeing B737-800NG dan B737- 900ER milik Lion Air, Boeing B737-800NG milik Batik Air, A320-200 milik Citilink, dan ATR 72-600 milik Wings Air.
ADVERTISEMENT
Adapun di Bandara Sultan Mahmud Badaruddim Palembang sebanyak tujuh registrasi yang meliputi B737-800NG dan ATR 72-600 milik Garuda Indonesia, B737-900ER milik Lion Air, ATR72-600 milik Wings Air, dan Boeing 737-500 milik Xpress Air.
Di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebanyak 31 registrasi yang meliputi Airbus A320 milik Batik Air, ATR 72-500 dan ATR 72-600 milik Wings Air, Boeing B737-800NG/900ER dan B737-8 Max milik Lion Air, Boeing B737-800NG dan B737-900ER milik Sriwijaya Air, MD-DC 9/83 milik Airfast Indonesia, ATR72-600 dan CRJ 1000 milik Garuda Indonesia, Airbus A320-200 milik Citilink, dan ATR72-600 milik Transnusa. kbc10