Death Knot, Film Horor Tanpa Setan Diputar di Festival BaliMakarya

Konten Media Partner
19 Oktober 2022 10:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Screenshot flim Death Knot - IST
zoom-in-whitePerbesar
Screenshot flim Death Knot - IST
ADVERTISEMENT
KUTA, kanalballi.com - Sejumlah film karya sineas di Asia Tenggara, sudah mulai ditayangkan melalui ajang BaliMakarya Film Festival (BFF) 2022, baik di Beachwalk XXI Studio 2 ataupun Park 23 XXI Studio 2.
ADVERTISEMENT
Genrenya beraneka, mulai dari film anak-anak, horor, action, remaja, hingga keluarga. Death Knot, adalah salah satu judul film karya anak bangsa yang diputar. Film bergenre horor thriller tersebut rencana dirilis publik pada akhir tahun ini.
Death Knot ini adalah film panjang pertama saya sebagai seorang sutradara. Ini mengangkat mitos di Gunung Kidul Yogyakarta mengenai Pulung Gantung,” ungkap Sutradara Film Death Knot, Cornelio Sunny.
Terinspirasi dari mitos tersebut, dalam film itu dikisahkan kakak beradik yang merupakan orang kota, dan harus menghadapi mitos yang diyakini masyarakat desa setempat.
Sutradara Film Death Knot, Cornelio Sunny (kiri) - IST
Awalnya film digarap pada tahun 2020, namun akibat pandemi sempat ditunda selama 9 bulan dan kemudian lanjut syuting hingga berhasil dirilis pada tahun 2021. “Lokasi syutingnya di Jawa Tengah,” sambung pria yang juga pemeran dan produser film tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski bergenre horor, dia menyebut dalam film Death Knot tidak akan ada setan yang terlihat. Melalui film tersebut, dia berharap penonton Indonesia ke depannya bisa lebih terbuka terhadap film-film horor semacam itu.
“Di Korea dan Jepang, itu sudah sering menggarap horor yang tidak ada setannya,” ucap pria yang juga pernah memerankan film ‘Alif Lam Mim’ dan ‘Kenapa Harus Bule?’ tersebut.
Sementara terpisah, Program Director BaliMakarya, John Badalu menuturkan bahwa ada sederetan judul film yang sudah dan akan diputar dalam BaliMakarya. Yang genrenya ada beraneka macam, mulai dari anak/anak, horor, drama, remaja, hingga keluarga.
Jadi kami memang berusaha agar ada semua jenis dan kelas penonton yang datang menyaksikan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut dia juga mengungkapkan bahwa BaliMakarya pada tahun ini terbilang jauh berbeda dengan penyelenggaraan perdananya di tahun 2021.
Kalau sebelumnya, BaliMakarya digelar secara online dan itu merupakan film pendek. Sedangkan saat ini, pelaksanaannya secara offline dengan sajian film panjang. “Dan yang sekarang itu ada proses seleksinya, beda dengan tahun lalu yang siapapun bisa mengirim,” singkatnya.
Untuk diketahui, semua film yang diputar serangkaian BaliMakarya dapat disaksikan secara gratis oleh publik. Adapun film-film bersangkutan yakni Tegar, Everything Will Be Ok, Whether The Weather Is Fine, Stone Turtle, The Flame, Death Knot, Midwives, Return To Seoul, Arnold Is A Model Student, Maika, Ajoomma, Love Life, Potret Mimpi Buruk, Balada Si Roy, Children Of The Mist, Joyland, Galang, Scala, Some Women, The Novelist’s Film, Nana, Alang Alang, Memento Mori: Earth, dan Leonor Will Never Die. (kanalbali/RLS/RFH)
ADVERTISEMENT