Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Diduga Depresi, Bule Kanada Tewas Lompat dari Jembatan di Badung
5 Desember 2018 18:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Evakuasi bule Kanada, Matthew Charles Bloomfleld (60) yang bunuh diri dengan terjun dari jembatan, Rabu, 5/12- kanalbali/KR4
ADVERTISEMENT
MANGUPURA. kanalbali.com - Bule Kanada, Matthew Charles Bloomfleld (60 tahun), mengakhiri hidupnya di Bali. Dia ditemukan tewas di bawah jembatan yang menghubungkan Desa Cau Belayu, Marga, Tabanan dengan Desa Sangeh, Abiansemal, Badung, Rabu (5/12) sekitar pukul 12.30 WITA.
Jenazah pria yang menginap di salah satu penginapan di Jalan Raya Krobokan, Kuta Utara, Badung, itu mengambang di Sungai Yeh Penet bawah jembatan dan dilihat seorang warga, Ketut Ruci (40). Saksi asal Banjar Gerana, Sangeh, Badung itu melapor ke Polsek Abiansemal.
Proses evakuasi sempat terkendala medan yang terjal dan jurang yang dalam dari bibir sungai serta sedang hujan lebat. Jenazah baru bisa dibawa ke atas sekitar pukul 17.30 wita. Sementara, di ujung jembatan ditemukan motor Vario DK 7367 LA yang dibawa oleh korban.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Abiansemal Kompol Ida Bagus Mertayasa mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan awal, korban melompat dari jembatan di ketinggian 50 meter dan aksi bunuh diri itu dilakukannya karena diduga kuat mengalami depresi.
“Diperkirakan aksi bunuh diri dilakukannya malam hari atau subuh karena tidak ada saksi yang melihat langsung,” ujarnya.
Korban datang ke TKP menyewa sepeda motor milik I Komang Ayu Nuadi di Kedewatan, Ubud, Gianyar. “Pemilik motor juga mengatakan korban mengalami depresi. Motornya juga ditempeli stiker berisi namanya dan nomor telepon yang bisa dihubungi bila terjadi sesuatu dengan korban,” ungkapnya.
Selain tinggal di Kerobokan, korban juga sering menginap di Ubud. Kesehariannya, korban seperti orang tertekan dan kerap menangis. “Ada warga pernah melihat korban saat malam hari (sebelum ditemukan meninggal) wara-wiri di jembatan itu dengan mengendarai sepeda motor,” tegasnya. (kanalbali/KR4)
ADVERTISEMENT