Diduga Tipu Turis Australia, Satu Money Changer di Legian, Bali, Ditutup Paksa

Konten Media Partner
14 Juli 2022 13:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi: money changer - Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi: money changer - Shutterstock
ADVERTISEMENT
BADUNG, kanalbali.com - Diduga melakukan penipuan terhadap turis Australia, satu money changer di Legian, Bali disegel atau ditutup oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Legian.
ADVERTISEMENT
"Kejadiannya dua hari lalu. Turis merasa ada kekurangan uang Rp 2,2 juta dalam penukaran," kata Ketua LPM Legian, I Wayan Puspa Negara saat dihubungi, Kamis (14/7).
Awalnya, dua wisatawan asal Australia yang merupakan suami istri menukar sejumlah uang dolar Amerika di money changer itu. Mereka yang memasang rate tinggi untuk 1 dolar ditukar dengan Rp 14.000 lebih. Oleh karena itu, wisatawan tersebut menukarkan uang dolar Amerika miliknya sebesar US 300 dolar dan US 500 dolar.
Namun, setelah proses penukaran dan mereka kembali ke hotelnya baru mereka sadar bahwa uang yang diberikan oleh pemilik money changer itu tidak sesuai dengan ratenya dan kekurangan uang dalam penukaran mencapai Rp 2,2 juta. "Mereka juga tidak menerima resi harusnya ada resi," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Karena, merasa uangnya kurang wisatawan itu kembali mendatangi money changer tersebut dan komplain sehingga peristiwa itu diketahui petugas Linmas dan LPM untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Sementara, saat diketahui penyebab peristiwa itu karena ada dugaan penipuan, pihaknya langsung menutup dan mencabut aliran listrik ke tempat usaha money changer.
Ia juga menyebutkan, bahwa dalam peristiwa tersebut pihak wisatawan dan pemilik money changer berdamai karena uang wisatawan itu dikembalikan.
"Wisatawannya berdamai karena uangnya dikembalikan. Saya, terpaksa putus listriknya untuk efek kejut saja buat mereka. Karena, kewenangan kita terbatas yang punya kewenangan ini Satpol PP, polisi, dan BI serta Asosiasi Pedagang Valuta Asing (APVA)," ujarnya.
Ia juga menyatakan, meminta Bank Indonesia (BI) Bali dan APVA untuk turun ke daerah Legian, Kuta, untuk menutup money changer liar yang tidak punya izin dan merugikan wisatawan asing. (kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT