Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Ini Usulan Prof.Suryani untuk Cegah Bule Bunuh Diri di Bali
7 Desember 2018 16:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Proses evakuasi bule Kanada yang bunuh diri dengan terjun dari jembatan, pekan lalu di Badung (kanalbali/KR4)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Orang asing yang datang ke Bali ternyata bukan hanya untuk berwisata. Ada juga yang mengalami masalah kejiwaan sehingga melakukan aksi bunuh diri.
Mengantisipasi hal itu psikiater senior Prof.Dr LK Suryani mengusulkan sejumlah langkah pencegahan. Salah-satunya adalah screening atau pemantauan saat pengajuan visa.
"Mungkin diperlukan tambahan questioner dalam mendapatkan visa, seperti apakah ia menderita gangguan depresi, ada keinginan bunuh diri, ada riwayat keluarga bunuh diri, gangguan mood, skizofrenia dan gangguan yang lain," ujarnya, Jumat (7/12).
Supaya jangan dikatakan ada diskriminasi sebaiknya, kata dia, orang yang mengalamai masalah mendapat surat keterangan spesialis jiwa yang menjelaskan kemungkinan bunuh diri atau egamuk.
"Sebaiknya kalau ada gangguan dan ada kemungkinan bunuh diri sebaiknya ditangani di negaranya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Suryani juga mengusulkan agar disediakan layanan on call untuk konsultasi bagi mereka yang mengalami depresi sehingga ingin melakukan bunuh diri. Ini sebenarnya juga bukan untuk turis saja tetapi juga untuk warga lokal.
Prof LK Suryani (kanan) aktif mengkampanyekan kesehatan jiwa salah-satu melalui kegiatan Run for Mental Health (kanalbali/Dok)
"Itu sebenarnya yang terbaik sehingga mereka bisa menyampaikan apa yang dialami dan staf sudah siap berada didekat pasien sehigga bantuan segera bisa dilakukan dan keinginan bunuh diri bisa dicegah," ujarnya.
Saat masih menjabat di RSUP Sanglah, ia sempat mengembangkan hal itu namun kemudina dihapuskan. Padahal dari data yang dikumpulkannya sejak tahun 2000 sebanyak 100 orang Bali berani bunuh diri dengan menggantung diri. Andan tertinggi tahun 2014 sebanyak 184 orang dan terus berlangsung sampai sekarang.
ADVERTISEMENT
"Sayang masih banyak yang tidak tergerak Untuk melakukan tindakan pencegahan. Masyarakatpun kami ajak tidak ada tertarik," ujarnya yang melakukan kampanye penceghan bunuh diri melalui lembaga Suryani for Mentela Health Institute. (kanalbali/RFH)