Nelayan di Klungkung Ini Terseret Arus Tapi Selamat Berkat Handphone

Konten Media Partner
3 Juni 2018 21:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nelayan di Klungkung Ini  Terseret Arus  Tapi Selamat Berkat Handphone
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
WAYAN Simpen, nelayan yang berhasil diselamatkan karena bisa dihubungi via HP (kanalbali/KR8)
ADVERTISEMENT
KLUNGKUNG, kanalbali.com -- Seorang nelayan, I Wayan Simpen 72 tahun, asal Desa Pesinggahan Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, hampir menjadi korban keganasan gelombang tinggi. Yakni, akibat mesin perahunya mati saat mencari ikan di kawasan perairan Klungkung dan Nusa Penida, Minggu 3 Mei 2018, dinihari sekitar pukul empat pagi.
“Ini tumben bapak melaut sudah semingguan vakum karena cuaca buruk, pergi jam pat pagi hingga siang belum kembali,” ujar anak korban, I Wayan Sumerta sambil mencoba menelepun bapaknya dari pantai pesinggahan.
Menurutnya, ayahnya biasanya berangkat pukul 4 pagi dan kembali paling telat pukul 7 namun hingga pukul Sembilan tidak muncul-muncul dan sempat dihubungi mengaku masih dikawasan perairan Nusa Penida. “Saat itu bapak mengaku masih dilaut namun mesinnya berkali-kali mati akibat diterjang gelombang pasang,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya dua orang keluarganya dengan dua perahu kembali berangkat mencari orang tuanya dan terus ditelepun namun tidak bisa. “ Jam sebelas sempat bisa dihubungi mengaku posisinya ada di barat nusa penida, namun gelombang tinggi dan kabut tebal,” sebutnya. Karena gelombang kian besar dua perahu yang mencari langsung kembali kedaratan dan pihak keluarga melapor ke pihak kepolisian.
“Pencarian kami lakukan bersama Basarnas, BPBD, dan Pol Air Polda Bali, Tepat pukul 14.00 wita beliau di temukan oleh kapal KKP (Kapal Kelautan dan Perikanan) yang sedang berlayar di tengah laut,” ujar Kalak BPBD Klungkung, I Putu Widiada.
Dimana saat ditemukan dalam keadaan bingung, dan kemudian perahu beliau di tarik oleh kapal KKP tersebut dan selanjutnya langsung di bawa ke Polair Polda Bali, Benoa Denpasar. “Kami dari BPBD Klungkung bersama keluarganya menjemput untuk dibawa ke Kediamannya di Desa pesinggahan,” tandasnya. (kanalbali/KR8)
ADVERTISEMENT