Sakralnya Pura Giri Putri, Tempat Pemujaan Umat Hindu dalam Gua di Nusa Penida

Konten Media Partner
24 Oktober 2022 8:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Pura Giri Putri - WIB
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Pura Giri Putri - WIB
ADVERTISEMENT
KLUNGKUNG, kanalbali.com - Ada sebuah pura dengan nuansa yang amat sakral di pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali. Pura itu bernama Pura Giri Putri, sebuah pura yang terletak di dalam gua di dasar bukit yang tersembunyi.
ADVERTISEMENT
Terletak di Desa Suana, lokasi pura ditempuh 20 menit ke timur dari Pelabuhan Sampalan. Tak sedikit wisatawan mancanegara yang datang ke pura ini, karena juga telah ditetapkan sebagai destinasi wisata.
Gua ini dipenuhi dengan nuansa magis yang begitu sakral. Menurut penuturan dari salah satu pemangku di pura itu, Jro Mangku Nyoman Dunia, pura ini juga menjadi tempat pertapaan bagi siapa saja yang ingin mencapai pencerahan spiritual.
"Pura Giri Putri ini merupakan tempat pemujaan dewa Siwa berupa manifestasi dewi yang bersifat merawat, melindungi serta mencintai manusia," ungkapnya.
Umat Hindu melakukan persembahyangan di Pura Giri Putri - WIB
Giri berarti gunung, sementara putri adalah perempuan yang dimaknai sebagai sifat feminim tuhan sebagai ibu yang merawat dan memberi kehidupan kepada semua mahluk.
Uniknya, untuk masuk ke pura ini, para pemadek (orang yang datang untuk bersembahyang) terlebih dulu menaiki ratusan anak tangga, kemudian memasuki celah yang berukuran kecil sekitar 80 cm, begitu sempit untuk orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Jero Mangku Dunia mengatakan dalam berbagai lontar tidak ditemukan adanya catatan tatanan tentang Goa Giri Putri. Ini merupakan murni kearifan lokal warga setempat. Goa Giri Putri dulunya merupakan aliran sungai bawah laut, yang naik ke permukaan saat dataran Nusa Penida terangkat dari dasar laut.
Suasana di Pura Giri Putri - WIB
Membutuhkan keberanian untuk masuk ke pura ini, setelah masuk celah anda harus berjalan merunduk sepanjang beberapa meter di dalam lorong goa dengan tinggi tak sampai satu meter.
Cukup melelahkan, tapi semua akan terbayar saat sampai di dalam goa terbesar di Nusa Penida itu. Di ujung lorong, pemandangan menakjubkan menyambut siapapun yang berhasil melalui ujian masuk ini.
Anda berada di dalam Goa terbesar di pulau Nusa Penida, sebuah ruangan besar setinggi 10 meter dengan panjang 310 meter. Goa ini dapat menampung ratusan orang. Udaranya pengap dan lembab. Pencahayaan berasal dari lampu yang sudah dipasang di dalam Goa. Sesekali air payau menetes dari ujung batuan stalaktit,
Suasana di Pura Giri Putri - WIB
Ada beberapa pelinggih dipasang di beberapa titik sebagai tempat pemujaan. Yang pertama adalah Linggih Ida Hyang Dewi Gangga (tempat melukat), Ida Hyang Giri Pati, dan Ida Hyang Giri Putri.
ADVERTISEMENT
Jro Mangku Dunia menerangkan, ada beberapa tahapan bersembahyang di pura Giri Putri. Pertama, pemadek harus melukat (membersihkan diri) di Linggih Ida Hyang Dewi Gangga dengan cara disiram tirta (air yang telah disucikan).
"Penglukatan ini dimaksudkan untuk memohon kepada Dewi Gangga agar secara lahir batin terlepas dari hal-hal negatif," ungkapnya.
Setelah melukat, kemudian melakukan persembahyangan di Pelinggih Ida Hyang Giri Pati. Tempat duduk yang disediakan disini berlapis marmer berwarna putih, sebab pada lantai dasarnya berupa kerikil hias yang selalu basah oleh air.
Umat Hindu melukat di Pura Giri Putri - WIB
Persembahyangan kedua ini dilaksanakan untuk menghaturkan sembah bhakti di Pelinggih Ida Hyang Wisnu dan Sang Hyang Naga Wasuki, serta terdapat pula lingga yoni yang melambangkan stana Dewa Siwa yang letaknya tidak jauh dari pelinggih utama.
ADVERTISEMENT
Dewa Wisnu merupakan Dewa Pemelihara dalam kepercayaan agama Hindu. Sementara Hyang Naga Basuki salah satu manifestasi Hyang Widhi Wasa dengan sifat penolong, penyelamat, dan pemberkah kemakmuran, diwujudkan dalam bentuk naga bersisik emas berkilauan, penuh pernik mutiara.
Ini juga adalah simbol agar senantiasa berupaya tetap menjaga keseimbangan alam bawah (pertiwi) demi kesejahteraan umat manusia beserta makhluk lainnya.
Pintu masuk Pura Giri Putri - WIB
Setelah selesai, dilanjut persembahyangan di Linggih Ida Hyang Giri Putri yang letaknya dalam ceruk dinding goa. Pelinggih Ida Hyang Giri Putri merupakan pelinggih utama dalam rangkaian persembahyangan di pura ini.
Terdapat dua pelinggih yang terbuat dari batu paras putih khas Nusa Penida. Terdapat pula tempat untuk bersemadi (bertapa) yang berada agak menjorok kedalam sekitar tujuh meter dari pelinggih.
ADVERTISEMENT
Setelah selesai di tiga titik ini, pemadek berjalan keluar. Di ujung jalan keluar gua, terdapat sebuah kelenteng untuk melakukan persembahyangan yang terakhir.
Dapat disimpulkan, semua rentetan persembahyangan di Pura Giri Putri ini juga bermakna untuk memohon ketenangan dalam, serta melatih kesabaran, keuletan, dan kegigihan menghadapi berbagai rintangan dalam kehidupan.
Semua itu terekam mulai dari perjuangan masuk ke pura ini. Melewati ratusan anak tangga, celah yang sempit dan semua rintangan yang ada, sampai pada akhirnya bersembahyang berserah diri kepada tuhan. (Kanalbali/WIB)