Tak Dapat Vaksin Rabies Setelah Digigit Anjing, Bocah di Klungkung Meninggal

Konten Media Partner
31 Mei 2023 12:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi - Anjing - IST
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi - Anjing - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KLUNGKUNG, kanalbali.com - Seorang bocah berinisial NMKM (6) asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung meninggal dunia dalam perawatan di ruang ICU RSUD Klungkung, Bali.
ADVERTISEMENT
Korban meninggal setelah digigit seekor anjing milik tetangganya sekitar 2 bulan lalu. "Korban meninggal pada Senin (29/5)," kata paman korban, Budikrista, Rabu (31/5/2023).
Awalnya anak itu sempat mengeluh takut air kepada sang nenek hingga akhirnya mengalami panas dan muntah-muntah disertai mengeluarkan air liur. “Sekitar pukul 10.00 dibawa ke ICU dan sore harinya dinyatakan meninggal,” terangnya.
Ia mengisahkan, ponakannya itu digigit anjing yang menyebabkan luka goresan pada bagian betis pada Kamis (2/3/2023). Karena khawatir anjing tersebut rabies, pihak keluarga sempat mendatangi Puskemas Klungkung 2 untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).
"Waktu itu kami minta vaksin Anti rabies. Tetapi petugas menjelaskan harus tunggu observasi anjing, katanya korban menderita luka dengan risiko ringan dan anjing peliharaan atau ada pemiliknya,” bebernya.
Bupati Klungkung, Bali, Nyoman Suwirta saat mengunjungi keluarag korban - IST
Selama masa observasi, menurutnya pihak keluarga kerap menyambangi rumah tetangga untuk memastikan kondisi anjing. Namun belum ada kepastian mengenai kondisi anjing tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut Budikrista, pihak keluarga meminta agar pemerintah setempat terutama dinas kesehatan segera mengevaluasi pelayanan vaksinasi VAR. Seharusnya begitu digigit anjing, maka korban tidak perlu menunggu hasil lab atau pemeriksaan dari anjing yang bersangkutan karena menunggu waktu yang cukup lama.
Seharusnya bila ada korban gigitan anjing, maka korban bisa segera langsung divaksin. “Saya ingin prosedur atau SOP vaksin VAR dievaluasi. Jangan menunggu ada korban dulu,” ujarnya.
Penularan virus rabies itu sebenarnya bukan saja digigit, tetapi terkena air liur anjing juga bisa berdampak fatal. Apalagi ini sudah digigit, walaupun menurut observasi pihak rumah sakit, lukanya masih dalam risiko rendah.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat melayat ke kediaman almarhum pada Selasa (30/5) kemarin. Dia meminta kepada seluruh masyarakat Klungkung agar lebih waspada terhadap anjing peliharaannya agar tidak menimbulkan korban gigitan yang baru.
ADVERTISEMENT
Menurutnya musibah ini akan menjadi evaluasi pelayanan kesehatan di Kabupaten Klungkung. Dinas Kesehatan telah ditugaskan untuk memberikan VAR kepada siapa saja yang mengalami gigitan anjing atau binatang lain yang berpotensi rabies. Jadi tidak perlu menunggu hasil lab pemeriksaan terhadap anjing. (kanalbali/KRI)