Konten Media Partner

Ubud Writers Festival Luncurkan Tema 2024: Satyam Vada Dharmam Chara

6 April 2024 12:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Ubud Writers Festival 2019 - IST
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Ubud Writers Festival 2019 - IST
ADVERTISEMENT
UBUD, kanalbali.com - Yayasan Mudra Swari Saraswati mengumumkan kembalinya Ubud Writers & Readers Festival ke-21 yang akan diselenggarakan pada 23-27 Oktober. Tahun ini festival adalah 'Satyam Vada Dharmam Chara: Speak the Truth, Practice Kindness'.
ADVERTISEMENT
"Tema 'Satyam Vada Dharmam Chara' diambil dari kitab suci epik Hindu, Mahabharata, dan diterjemahkan menjadi ‘Speak the Truth, Practice Kindness’," kata Janet DeNeefe, Pendiri dan Direktur UWRF.
Pernyataan ini menekankan kebenaran dan kebaikan sebagai kualitas penting manusia. Tema ini berkaitan erat dengan konsep filosofis Hindu Bali ‘Tri Pramana’ atau tiga kekuatan dalam diri manusia, yakni Bayu (angin), Sabda (ucapan), dan Idep (pikiran) yang mewakili kemampuan untuk hidup, berbicara, dan berpikir.
Sejalan dengan tema ini, UWRF akan mendalami karya-karya para penulis yang telah menciptakan perbedaan di dunia sastra masa kini. Di dunia di mana kata-kata adalah senjata, kita dibawa untuk merefleksikan pengaruh dan pentingnya sastra di tengah pesatnya kemajuan teknologi, persebaran informasi, dan kejadian-kejadian terkini berdasarkan prinsip kebenaran dan kejujuran.
“Tahun ini kami akan menyajikan program yang mengeksplorasi bagaimana kata-kata dan ide membentuk wacana publik, memengaruhi norma-norma masyarakat, dan bagaimana penulis dapat memperkuat nilai-nilai kebenaran dan kebaikan, melawan dunia yang semakin bergerak ke arah sebaliknya,” kata Janet.
ADVERTISEMENT
Tema festival kali ini dieksplorasi dengan perspektif segar oleh Ida Lawrence, seniman visual asal Australia-Indonesia. Dikenal dengan gayanya yang khas dalam memadukan cerita dan lukisan, Ida menciptakan komposisi buku yang membentuk huruf-huruf yang menggambarkan tema dalam bahasa Sansekerta, dengan rangkaian warna, tekstur, dan pola yang cerah.
Bersamaan dengan pengumuman tema hari ini, UWRF juga merilis program Peluncuran Buku. Penulis Indonesia dan internasional yang terpilih untuk meluncurkan buku di UWRF akan mendapatkan fasilitas berupa tempat acara, serta peluang pemasaran, berjejaring, dan ‘hospitality’ yang luas.
Sejak tahun 2018, festival ini telah melahirkan ratusan penulis baru dan mapan melalui program ini. Pendaftaran akan ditutup pada 30 Juni 2024, penulis yang tertarik bisa mendapatkan informasi lebih lanjut di sini.
ADVERTISEMENT
Bekerja sama dengan Australasia Association of Writing Programs (AAWP), UWRF juga meluncurkan panggilan terbuka bagi para penulis Australasia untuk memenangkan kesempatan melakukan perjalanan ke UWRF 2024.
Para penulis pemula diundang untuk mengirimkan karyanya ke ‘Emerging Writers’ Prizes of Prose and Poetry’ dan penerjemah di semua tahap karir dapat mengirimkan karyanya ke Translators’ Prize’. Batas waktu penyerahan adalah 30 Juni 2024, penulis dapat mencari tahu lebih lanjut tentang hadiah dan cara mengirimkan karyanya di sini. ( kanalbali/ RLS)