Konten Media Partner

World Mosquito Program Luncurkan Metode Wolbachia Atasi Dengue di Bali

1 Februari 2023 14:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ka-ki:  Anggota Komisi IX DPR RII Ketut Kariyasa Adnyana, Anggota DPR-RI (ujung kanan) bersama   Director of Advocacy and External Relations, WMP Asia Dr. Claudia Surjadjaja dan Pejabat Diskes Denpasar saat Rapat Koordinasi  - IST,
zoom-in-whitePerbesar
Ka-ki: Anggota Komisi IX DPR RII Ketut Kariyasa Adnyana, Anggota DPR-RI (ujung kanan) bersama Director of Advocacy and External Relations, WMP Asia Dr. Claudia Surjadjaja dan Pejabat Diskes Denpasar saat Rapat Koordinasi - IST,
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali.com - World Mosquito Program (WMP) dan Pemerintah Daerah Bali meluncurkan metode baru dalam penanganan penyakit dengue atau sering disebut Demam Berdarah Dengue (DBD). Yakni, dengan menggunakan metode Wolbachia.
ADVERTISEMENT
Peluncuran itu ditandai dengan Rapat Rencana Implementasi Teknologi Wolbachia di Kota Denpasar Bersama Forkompinda, SKPD terkait, Camat, Lurah/Perbekel, dan Bendesa bertempat di Gedung Sewaka Dharma, Denpasar pada Rabu, 1 Februari 2023.
WMP dan Pemerintah Daerah Bali akan melepaskan nyamuk ber-Wolbachia di seluruh wilayah perkotaan di Bali pada tahun 2023-2025. Kampanye tentang metode Wolbachia kepada masyarakat Bali akan dimulai pada pertengahan tahun ini. Sementara pelepasan nyamuk akan dimulai pada akhir tahun 2023.
Selama beberapa dekade, penyakit dengue telah merugikan masyarakat, sistem kesehatan, dan ekonomi di Bali. Pada tahun 2020, Bali, dari seluruh provinsi di Indonesia, memiliki angka insidensi penyakit dengue tertinggi dengan sekitar 270 kasus per 100.000 penduduk.
“Bali terhindar dari dengue” sudah di depan mata. Hal ini sangat menjanjikan,” kata Dr. Claudia Surjadjaja, Director of Advocacy and External Relations, WMP Asia.
Peluncuran metode baru dalam penanganan Dengue di Bali, Rabu (1/2/2023) di di Gedung Sewaka Dharma, Denpasar - IST
Inisiatif yang didukung oleh Pemerintah Australia dan Gillespie Family Foundation akan mampu mencegah lebih dari 35.000 kasus penyakit dengue setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Metode ini dikembangkan dengan memasukkan bakteri Wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti. Bakteri ini dapat menghentikan kemampuan nyamuk tersebut dalam menularkan penyakit dengue dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Metode ini dipelopori oleh ilmuwan dari Monash University, Australia. Hingga saat ini, metode Wolbachia telah diimplementasikan di 12 negara di seluruh dunia.
“Kami percaya bahwa penerapan metode Wolbachia adalah langkah yang tepat. Metode ini menawarkan solusi terbaik untuk menghilangkan penyakit dengue dan pada saat yang sama, tidak merusak lingkungan,” kata I Ketut Kariyasa Adnyana, Anggota DPR-RI, Komisi Kesehatan (Komisi IX) yang ikut mempromosikan penerapan metode ini di Bali..
WMP beserta Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Daerah Bali, Universitas Udayana akan memulai pelepasan nyamuk mengandung Wolbachia di daerah yang paling parah terdampak penyakit dengue, yaitu di Kota Denpasar dan di Kabupaten Buleleng.
ADVERTISEMENT
Metode ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada sekitar 1 juta orang di wilayah pelepasan. “Kami senang dengan bukti yang menunjukkan bahwa metode Wolbachia menurunkan prevalensi demam dengue di berbagai negara Pasifik dan Asia Tenggara secara signifikan,” kata Anthea Griffin, Consul General pada Konsulat Australia di Bali.
Pelepasan nyamuk ber-Wolbachia di Denpasar dan Buleleng diharapkan dapat mencegah sekitar 35,000 kasus penyakit dengue setiap tahun dan lebih dari setengah juta kasus – termasuk 80,000 kasus rawat inap – selama 15 tahun.
Hal ini diterjemahkan sebagai penghematan anggaran yang diharapkan mencapai sekitar US$ 25 juta atau sekitar 375 milyar rupiah untuk biaya kesehatan selama 15 tahun. Hitungan ini berdasarkan perkiraan biaya pengobatan penyakit dengue di Indonesia. (kanalbali/RLS/RFH)
ADVERTISEMENT