6 Tradisi Perayaan Imlek di Samarinda, Tidak Boleh Menyapu Rumah

Konten Media Partner
24 Januari 2020 8:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tahun Baru Imlek di Samarinda | Photo from Unsplash/Red Morley Hewitt
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tahun Baru Imlek di Samarinda | Photo from Unsplash/Red Morley Hewitt
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa kalimat yang sering diucapkan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia saat perayaan Tahun Baru Imlek, termasuk Kota Samarinda.
Tahun Baru Imlek, hari besar juga bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia, jatuh pada tanggal 25 Januari 2020. Masyarakat Tionghoa pun di Samarinda sudah bersiap-siap pula menyambutnya.
Selvi, salah satu masyarakat Tionghoa di Samarinda pada Kamis (23/1/2020), menuturkan beberapa tradisi perayaan Tahun Baru Imlek yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Tionghoa, ada apa aja sih memangnya?
Ilustrasi makan malam Imlek | Photo from Pexels/Pixabay
Makan malam Imlek diadakan pada malam pergantian Tahun Baru Imlek. Pada momen berharga ini, semua anggota keluarga akan berkumpul untuk makan bersama.
Tentunya tradisi ini membuat hubungan keluarga menjadi lebih erat dan akrab. Selain itu, momen seperti ini yang bisa mengumpulkan keluarga besar untuk berkumpul bersama.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi mie | Photo from Pexels/Acharaporn Kamornboonyarush
Mie goreng menjadi menu wajib yang harus ada pada perayaan Tahun Baru Imlek, sobat. Makanan satu ini melambangkan harapan panjang umur untuuk semua anggota keluarga.
Selain itu, terdapat juga menu makanan wajib lainnya tergantung dari suku masing-masing (Hokkian, Hakka, dll)
Ilustrasi anak-anak dan orang tua | Phoro from Pexels/sklei
Pada hari Tahun Baru Imlek setiap anak-anak wajib mendatangi orang tuanya dan mengucapkan Gong Xi Fa Cai. Setiap anak-anak muda juga mendatangi keluarga dan kerabat yang lebih tua.
Ilustrasi bakpao | Photo from Unsplash/Ke Vin
Nih beberapa makanan yang kerap ditemui ketika perayaan Tahun Baru Imlek seperti bakpao, permen, dan apel.
Bakpao bisa diartikan sebagai rejeki yang akan mengembang seperti bakpao, permen bisa diartikan sebagai pemanis, dan apel bisa diartikan sebagai kesehatan.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi sapu | Photo by Unsplash/Daniel von Appen
Pada perayaan Tahun Baru Imlek tidak diperbolehkan menyapu rumah, sobat. Tujuannya karena menyapu akan mengeluarkan / membuang rejeki yang ada di dalam rumah.
Oleh karena itu, para tetua juga mengatakan tidak boleh mengeluarkan rejeki yang ada di dalam rumah.
Ilustrasi angpao | Photo from Unsplash/Mae Mu
Ini nih keuntungan bagi kalian yang masih belum berkeluarga atau jomblo (ups) karena akan memperoleh angpao dari yang sudah berkeluarga / menikah.
Makna dari angpao itu berisi doa seperti kesehatan, panjang umur, rejeki melimpah dan dapat jodoh.
Selain itu, semakin banyak memberi maka rejeki kita itu semain berlimpah.
--
Nah itulah 6 tradisi perayaan Imlek di Kota Samarinda. Oh ya, beberapa tradisi pada perayaan Imlek ada juga yang berbeda tetapi hanya perbedaan minor saja, tergantung dari mana suku masyarakat Tionghoa yang bersangkutan (contohnya: Hakka, Hokkian, Tiochiu, dll).
ADVERTISEMENT
Btw, Gong xi fa cai, xin nian kuai le!
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!