Passion dan Konsistensi Mewarnai Perjalanan Kedai Kopi Mulia
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, di saat belum banyak orang yang menggeluti usaha kopi seperti sekarang ini, pada tahun 2016 berdiri sebuah kedai kopi yang bernama Kedai Kopi Mulia di Samarinda . Kedai ini dikelola oleh Bambang (50), seorang barista dan pecinta kopi yang akrab disapa Pakde.
Kedai kopi ini berada satu atap dengan sebuah praktek dokter dan Apotik Mulia yang kebetulan merupakan owner dari Kedai Kopi Mulia juga. Dalam menjalankan usaha kopi ini, Pakde Bambang dibantu oleh satu orang barista yang bernama Try Apriyodhi (23) dan seorang karyawan lainnya.
ADVERTISEMENT
Pakde Bambang sendiri merupakan sosok pribadi yang ramah dan disegani anak muda, khususnya dalam komunitas pengusaha kopi di Samarinda . Terlebih, kesan rumahan yang kental di Kedai Kopi Mulia, semakin membuat obrolan bersama Pakde Bambang menjadi semakin hangat.
Pada Minggu (05/01) Karja berkesempatan untuk mendengarkan kisah inspiratif Pakde dalam dunia perkopian. Simak kisahnya di bawah ini!
Rasa kekeluargaan ciptakan harmoni
Pakde Bambang membangun usaha kedai kopi dengan penuh rasa kekeluargaan, baik kepada sesama pekerja, barista, sampai ke pelanggan. Menurutnya, sampai saat ini usahanya berjalan harmonis tanpa ada konflik yang berarti. Rasa kekeluargaan pun membuat pekerja dan pelanggan menjadi betah
"Try Apriyodhi, barista kami ini sudah seperti keluarga sendiri. Begitu pula dengan barista sebelumnya, suasana bisa lebih cair dan santai,” tutur Pakde Bambang.
ADVERTISEMENT
Passion serta konsistensi yang membuatnya bertahan
Melihat tren tersebut, Pakde Bambang menjelaskan beberapa hal yang membuat Kedai Kopi Mulia terus bertahan. Hal paling penting menurutnya adalah menjalani usaha sesuai passion agar hasilnya maksimal.
Selain itu, Pakde Bambang menjelaskan bahwa konsistensi dalam membangun sebuah usaha itu penting. Adapun konsistensi yang diaplikasikan Pakde Bambang dalam Kedai Kopi Mulia adalah nuansa tempat dan sajian kopi.
"Pelanggan yang sering datang kembali biasanya menyukai konsep tempat yang nyaman dan bernuansa vintage. Kadang terasa seperti dirumah dan menciptakan sebuah kenangan di memori mereka,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Pakde Bambang menambahkan, "Ketika rasa kopi sudah cocok di lidah pelanggan, maka mereka akan datang kembali. Salah satu yang menjadi keunggulan kami yaitu Vietnam Drip dengan ukuran yang besar dan harga sama seperti di luar."
Berinovasi untuk mengikuti perkembangan
Dengan makin banyaknya tingkat persaingan, lantas tidak membuat Pakde Bambang putus semangat. Sadar dengan persaingan yang semakin tinggi, ia pun kerap melakukan inovasi, mulai dari mengembangkan jenis kopi susu yang sekarang lebih banyak diminati, serta menambah menu makanan khas Jogja yaitu Mie Godog Jogja.
Lokasi Kedai Kopi Mulia sendiri cukup strategis, mengingat berada dekat dengan wilayah perkantoran. Kedepannya, Kedai Kopi Mulia akan beroperasi lebih awal untuk mengincar para pegawai yang mencari kopi atau makanan pada jam istirahat siang. Selain itu, untuk mengakomodir mobilitas pekerja yang tinggi dan pangsa online, Kedai Kopi Mulia kedepannya juga akan memberikan pilihan take away dan akan tersedia di aplikasi ojek online.
ADVERTISEMENT
Sebelum menutup obrolan hari itu, Pakde Bambang memberikan satu pesan yang sangat membekas, “Passion itu perlu, tapi belum cukup karena harus ada inovasi agar bisa berkembang.”
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid ) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!
#terusberkarya