Tips Memeriksa Stok (Opname Stok) Secara Sederhana Part 1

Konten Media Partner
3 Maret 2019 23:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Banyak hal yang harus dikelola secara matang oleh seorang entrepreneur, mulai dari penjualan, pembelian, stok, manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi dan operasional dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Kali ini, salah satu co-founder Karja.id akan membagikan sedikit tips memeriksa stok secara sederhana yang diharapkan bisa bermanfaat untuk berbagai bisnis, terutama untuk bisnis skala kecil.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh seorang entrepreneur ketika menjalankan usahanya adalah masalah stok, terutama pada bisnis kuliner, jual beli barang, FMCG (Fast Moving Consumer Goods) dan semacamnya.
Manajemen stok menjadi salah satu faktor paling penting dalam berbisnis, apalagi ketika kita mempercayakan kepada pegawai untuk menjalankan salah satu lini bisnis kita. Manfaat dari pemeriksaan stok atau opname stok secara detil dapat dilihat disini.
1. Buat Laporan Penjualan
Ilustrasi penjualan | Photo by Gabriel on Unsplash
Mengapa membuat template laporan penjualan? Karena penjualan sangat berhubungan erat dengan stok. Stok kita berkurang biasanya terjadi karena adanya penjualan, adanya stok yang rusak, dan adanya stok yang dipakai untuk kegiatan operasional. Penjualan memberikan kontribusi terbesar dalam hal stok. Oleh karena itu, sektor penjualan perlu dibuat tersendiri, salah satunya untuk membantu menganalisis pergerakan stok.
ADVERTISEMENT
Template laporan penjualan dibuat sesuai dengan produk apa yang dijual dalam bisnis kalian. Hasil dari laporan berapa banyak penjualan setiap harinya akan menjadi input yang akan diproses kembali pada laporan stok.
2. Buat Laporan Stok
Ilustrasi Gudang | Photo by Liz Weddon on Unsplash
Template untuk laporan stok merupakan template yang fokus dibuat khusus untuk menganalisis persediaan stok kita. Beberapa poin yang perlu ada di template laporan stok meliputi :
Stok yang tersedia pada hari H, sebelum aktivitas bisnis dilakukan.
Stok yang terjadi karena adanya pembelian bahan baku dari distributor bisnis kita.
Stok yang terjadi karena adanya berbagai kondisi seperti adanya penjualan kepada pelanggan, adanya stok yang dipakai untuk operasional, adanya stok yang rusak. Disarankan untuk memisahkan tabel dari masing-masing kondisi stok keluar supaya lebih mudah dikontrol.
ADVERTISEMENT
Stok yang tersedia pada hari H, sesudah aktivitas bisnis dilakukan. Stok akhir merupakan akumulasi dari STOK AWAL + STOK MASUK – STOK KELUAR.
Nah, sampai sini sudah paham belum, sobat entrepreneurs? Kalau belum coba diresapi sekali lagi ya. Kalau sudah, sobat entrepreneurs bisa melanjutkannya ke part 2 (klik disini) karena disana juga ada contoh template dan contoh kasusnya, sobat!
#terusberkarja
Content Writer : Charles Raymond