Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten Media Partner
3 Cara Menghitung Usia Kehamilan yang Perlu Diketahui Bumil
20 Desember 2022 14:26 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain dapat mengetahui perkembangan bayi dalam kandungan, cara menghitung usia kehamilan juga diperlukan untuk mengetahui perkiraan lahir bayi, sehingga ibu hamil dapat mempersiapkan fisik, mental, serta kebutuhan bayi sebelum melahirkan.
Cara Menghitung Usia Kehamilan
Ada beberapa cara yang umumnya digunakan untuk mengetahui usia kehamilan. Berikut penjelasannya.
1. HPHT
Dalam ulasan Estimated Date of Delivery oleh Kenia I. Edwards dan Petr Itzhak, kehamilan biasanya berlangsung selama 280 hari sejak hari pertama periode menstruasi terakhir yang dimiliki ibu hamil atau 266 hari setelah pembuahan berhasil.
Penggunaan perhitungan hari pertama pada periode menstruasi terakhir merupakan salah satu cara mengetahui usia kehamilan. HPHT sendiri merupakan kepanjangan dari hari pertama haid terakhir.
Usia kehamilan biasanya dihitung dari hari pertama pada menstruasi terakhir. Cara melakukan metode ini sangatlah mudah, yakni dengan mengingat kapan hari pertama haid terakhir. Misalnya, HPHT ibu hamil pada tanggal 1 Januari, maka pada 21 Januari, usia kandungan ibu hamil sudah menginjak 3 minggu.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu diingat bahwa cara ini pada umumnya digunakan pada wanita dengan siklus menstruasi yang teratur. Wanita dengan siklus menstruasi yang berantakan mungkin akan kesulitan dalam mengingat kapan HPHT.
Di samping itu, perhitungan menggunakan HPHT juga dimanfaatkan untuk menghitung hari perkiraan lahir (HPL) . Caranya, yakni dengan menambahkan 40 minggu. Contohnya, HPTP 1 Januari, maka perkiraan hari lahirnya adalah 9 Oktober.
HPL juga dapat dihitung dengan metode Naegele, yakni HPTP, ditambahkan 1 tahun, tambahkan 7 hari, dan mengurangi 3 bulan.
2. Periode Ovulasi
Ovulasi adalah bagian dari periode menstruasi yang ditandai dengan terlepasnya sel telur dari indung telur. Periode ovulasi bisa dijadikan sebagai cara menghitung usia kehamilan, mengingat pembuahan sperma baru bisa terjadi jika sel telur sudah ada.
ADVERTISEMENT
Periode ovulasi biasanya terjadi di antara hari ke-3 hingga ke-17 setelah hari pertama haid. Jika HPHT jatuh pada tanggal 1 Januari, maka ovulasi terjadi pada sekitar tanggal 15 Januari. Apabila seorang wanita melakukan hubungan seksual dan hamil, maka usia kehamilannya bisa dihitung setelah tanggal ovulasi tersebut.
Periode ovulasi biasanya tidak disadari oleh para wanita. Namun, ovulasi akan menimbulkan beberapa gejala , seperti keluarnya keputihan yang bertekstur kental.
3. Metode Ultrasonografi (USG)
USG adalah prosedur pencitraan bagian tubuh yang memanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi. USG bisa digunakan untuk menghitung usia kehamilan secara akurat.
Pemeriksaan kehamilan menggunakan USG dapat dilakukan 5-6 minggu setelah telat haid. Namun, waktu terbaiknya adalah 8 minggu setelah kehamilan terjadi.
Ibu hamil dianjurkan untuk melaksanakan USG pada waktu tersebut karena kandungan baru dapat terlihat jelas.
ADVERTISEMENT
Dari hasil USG, dokter akan memberikan kisaran usia kehamilan serta HPL. USG juga bisa dimanfaatkan untuk memantau perkembangan janin dalam perut.
Ciri-Ciri Orang Hamil 1 Bulan
Pada awal kehamilan, ibu hamil akan merasakan beberapa tanda atau gejala. Tanda dan gejala awal kehamilan yang paling umum adalah:
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa ciri-ciri orang hamil 1 bulan. Untuk memastikan usia kehamilan, ibu hamil bisa menggunakan cara-cara di atas. Dengan dipastikannya usia kehamilan, ibu hamil bisa memantau tumbuh kembang bayi.
Selain itu, penting bagi ibu hamil untuk meningkatkan asupan makanan bergizi dan menjaga kesehatan untuk mendukung perkembangan dalam janin yang dikandungnya.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)