Konten Media Partner

4 Rekomendasi Obat Maag yang Aman untuk Ibu Hamil

12 Desember 2022 14:34 WIB
·
waktu baca 7 menit
clock
Diperbarui 21 September 2023 19:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Ibu hamil yang mengalami maag perlu memperhatikan obat-obatan yang akan dikonsumsi. Sebab, ada beberapa obat-obatan yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin yang dikandung. Adapun salah satu obat maag yang aman untuk ibu hamil, yakni antasida.
ADVERTISEMENT
Antasida bekerja dengan cara menetralkan asam lambung, tapi dosis yang diberikan harus sesuai dengan anjuran dokter agar tidak menimbulkan efek samping bagi ibu hamil. Lantas, apa saja obat maag yang aman untuk ibu hamil? Simak informasi lengkapnya pada artikel di bawah ini.

Penyebab Maag pada Ibu Hamil

Ilustrasi ibu hamil yang mengalami sakit maag bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Foto: Pexels
Maag menjadi penyakit yang sering dialami oleh ibu hamil. Ketika sedang mengandung, ibu hamil mengalami perubahan hormon yang dapat menyebabkan masalah kesehatan tertentu, salah satunya sakit maag.
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa penyebab maag pada ibu hamil yang perlu diketahui.

1. Perubahan Hormon

Selama kehamilan, tubuh wanita mengalami peningkatan produksi hormon dalam tubuh, salah satunya progesteron. Hormon progesteron bertugas untuk membangun lapisan dinding rahim yang dapat menimbulkan efek mual dan muntah. Kondisi ini terkadang disertai sakit perut.
ADVERTISEMENT

2. Relaksasi Sfingter Esofagus

Perubahan hormon selama kehamilan juga dapat menyebabkan relaksasi sfingter esofagus. Sfingter esofagus adalah katup di bagian bawah kerongkongan yang seharusnya berada di dalam keadaan tertutup guna mencegah kenaikan asam lambung.
Namun, produksi hormon progesteron yang berlebihan selama kehamilan dapat menyebabkan sfingter esofagus mengendur. Akibatnya, asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala sakit maag.

3. Pembesaran Rahim

Selama kehamilan, rahim berkembang seiring pertumbuhan bayi di dalamnya. Saat rahim membesar, terjadi penekanan fisik pada organ-organ dalam perut, termasuk lambung.
Tekanan ini dapat menyebabkan asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan dan mengakibatkan munculnya gejala sakit maag. Kondisi ini biasanya lebih sering terjadi pada trimester ketiga karena rahim dan bayi mencapai ukuran maksimal.
ADVERTISEMENT

4. Pengosongan Lambung Berjalan Lebih Lambat

Selama kehamilan, perubahan hormonal juga dapat menyebabkan pengosongan lambung berjalan lebih lambat. Dalam kondisi ini, makanan bergerak lebih lambat melalui saluran pencernaan, sehingga menyebabkan perut kembung dan rasa tidak nyaman.
Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan makanan dan asam lambung bertahan lebih lama di dalam lambung, sehingga meningkatkan risiko terjadinya refluks asam.

5. Penyebab Lain

Selain penyebab di atas, maag pada ibu hamil juga bisa disebabkan oleh berbagai kondisi. Dikutip dari laman WebMD, berikut beberapa penyebabnya:
ADVERTISEMENT
Gejala pada maag kerap kali mirip dengan kondisi lain yang sering dialami oleh ibu hamil, yakni morning sickness.
Morning sickness adalah istilah mual dan muntah yang biasanya terjadi di awal masa kehamilan. Beda morning sickness dengan gejala maag itu sendiri dapat terlihat dari frekuensi munculnya gejala.

Obat Maag yang Aman untuk Ibu Hamil

Ilustrasi obat maag yang aman untuk ibu hamil. Foto: Unsplash
Menyadur laman American Pregnancy Association, berikut adalah berbagai jenis obat maag yang aman untuk ibu hamil.

1. Antasida

Antasida adalah obat maag yang aman untuk ibu hamil. Obat ini akan diberikan pertama kali jika ibu hamil mulai merasakan sensasi heartburn.
Laman Alimentary Pharmacology and Therapeutics menyebutkan bahwa antasida bekerja dengan cara menetralkan asam lambung dan mengurangi produksi gas berlebih.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu diingat bahwa mengonsumsi antasida juga harus sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh apoteker. Sebab, antasida termasuk ke dalam obat kategori C, artinya obat ini bisa saja berisiko dan memberikan efek samping bagi ibu hamil.
Untuk mengatasi kondisi ini, ibu hamil perlu membaca dengan teliti komposisi obat serta keterangan yang ada pada label obat tersebut.
Menurut US Food and Drugs Administration (FDA), jika kadar magnesium serta natrium di dalam obat antasida tidak terlalu tinggi, kemungkinan besar aman untuk diminum oleh ibu hamil.
Sebagai informasi, kadar magnesium dan natrium yang ada pada antasida berpotensi menyebabkan terganggunya proses kontraksi selama masa persalinan berlangsung.

2. Sucralfate

Selain antasida, maag pada ibu hamil juga bisa diatasi dengan mengonsumsi obat sucralfate. Obat sucralfate adalah obat maag yang hadir dalam bentuk cair dengan fungsi untuk memulihkan lapisan sistem pencernaan yang terluka.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, obat ini juga bekerja untuk melindungi sistem pencernaan dari paparan asam dan enzim yang dapat menimbulkan iritasi.
Berbeda dengan antasida, sucralfate masuk ke dalam obat risiko kehamilan kategori B, artinya obat ini tidak berisiko apa pun. Kendati demikian, obat ini hanya dapat diperoleh melalui resep dokter saja.

3. H2-receptor Blockers

Obat maag selanjutnya yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil adalah H2-receptor blockers. Menurut Stanford Children’s Health, obat H2-receptor blocker bekerja dengan cara mengurangi kadar asam yang tinggi di dalam perut. H2-receptor blocker termasuk ke dalam obat yang memiliki risiko kehamilan kategori B.
Dalam laman US Food and Drugs Administration (FDA), obat ini diyakini aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, baik trimester pertama, trimester kedua, maupun trimester ketiga. Supaya lebih aman, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
ADVERTISEMENT

4. Proton Pump Inhibitor (PPI)

Obat maag terakhir yang direkomendasikan untuk ibu hamil adalah proton pump inhibitor. Obat ini dapat dikonsumsi untuk mengatasi kasus refluks asam lambung dengan gejala yang berat atau sudah cukup serius.
Menyadur studi National Center for Biotechnology Information, obat maag ini bekerja dengan cara menurunkan asam lambung dan masuk ke dalam obat kategori C, artinya berisiko bagi ibu kehamilan.
Hal ini karena obat PPI bukan termasuk ke dalam obat maag utama bagi ibu hamil, sebab obat ini hanya diberikan kepada ibu hamil yang mengalami komplikasi maag saja. Oleh karena itu, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat PPI.

Cara Mengobati Maag pada Ibu Hamil secara Alami

Ilustrasi salah satu cara mengobati maag pada ibu hamil adalah mengonsumsi yogurt. Foto: Pexels
Selain penggunaan obat-obatan medis, ibu hamil juga bisa melakukan beberapa pengobatan alami untuk membantu meredakan gejala maag. Mengutip laman Netional Health Service, berikut adalah beberapa cara mengobati maag pada ibu hamil secara alami.
ADVERTISEMENT

1. Konsumsi Yogurt atau Susu

Yogurt mengandung probiotik yang dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri dalam sistem pencernaan serta mengurangi gejala maag. Selain itu, Anda juga bisa mencoba minum susu hangat. Susu dapat membantu menetralkan asam lambung.

2. Konsumsi Campuran Madu dan Susu Hangat

Madu memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi yang dapat membantu meredakan iritasi pada lambung dan kerongkongan. Untuk memperoleh manfaatnya, campurkan satu sendok makan madu ke dalam segelas susu hangat dan minumlah secara perlahan.

3. Perubahan Pola Makan dan Gaya Hidup

Mengatur pola makan dan gaya hidup Anda dapat membantu mengendalikan gejala maag. Makanlah dalam porsi kecil tapi sering daripada makan tiga kali sehari dalam porsi besar.
Selain itu, hindari makanan pedas, berlemak, atau berminyak yang bisa menyebabkan maag bertambah parah.

4. Perhatikan Posisi Duduk Saat Makan

Saat makan, pastikan Anda duduk dalam posisi tegak. Posisi ini akan mengurangi tekanan pada perut Anda dan membantu makanan tetap dalam perut. Hindari berbaring atau tidur segera setelah makan, karena hal ini dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
ADVERTISEMENT

5. Berhenti Merokok

Merokok saat hamil tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan Anda, tetapi juga dapat memperburuk gejala maag. Merokok dapat mengakibatkan refluks asam yang menyebabkan maag. Oleh karena itu, berhenti merokok selama kehamilan sangat dianjurkan.

6. Mengunyah Permen Karet Tanpa Gula

Mengunyah permen karet tanpa gula setelah makan dapat merangsang produksi air liur yang bisa membantu menetralkan asam lambung. Pastikan permen karet yang Anda pilih bebas gula agar tidak meningkatkan risiko kerusakan gigi.

7. Perbanyak Minum Air Putih

Dehidrasi atau kekurangan cairan dapat memperburuk gejala maag. Pastikan Anda memperbanyak minum air putih sepanjang hari. Hal ini tidak hanya bermanfaat untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, tetapi juga membantu mengurangi produksi asam lambung.
ADVERTISEMENT

Cara Mencegah Maag pada Ibu Hamil Muncul Kembali

Ilustrasi salah satu cara mencegah maag pada ibu hamil adalah menghindari makanan pedas dan berlemak. Foto: Unsplash
Meskipun sakit maag selama kehamilan tidak selalu dapat dicegah, ada beberapa perubahan gaya hidup yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risikonya.
Menurut laman Healthline, berikut adalah beberapa cara mencegah maag pada ibu hamil muncul kembali.

1. Makan dengan Porsi Kecil dan Sering

Mengubah pola makan Anda dengan makan dalam porsi kecil tapi lebih sering dapat membantu mengurangi tekanan pada perut dan menghindari gejala maag yang parah.
Cobalah untuk makan lima hingga enam kali sehari dalam porsi yang lebih kecil daripada makan tiga kali sehari dalam porsi besar.

2. Hindari Minum saat Makan

Makan sambil minum dapat menyebabkan perut Anda "penuh" terlalu cepat dan meningkatkan tekanan pada kerongkongan, sehingga berpotensi memicu gejala maag. Oleh sebab itu, cobalah untuk minum air putih setidaknya 20-30 menit sebelum atau sesudah makan.
ADVERTISEMENT

3. Hindari Makanan dan Minuman Pemicu Maag

Hindari makanan dan minuman yang dapat memicu sakit maag, seperti cokelat, makanan berlemak, makanan pedas, buah jeruk, makanan asam, minuman berkarbonasi, dan minuman berkafein.

4. Hindari Konsumsi Alkohol

Minum alkohol selama kehamilan dapat merusak sistem pencernaan Anda dan berdampak buruk pada bayi yang sedang dikandung. Karenanya, hindari konsumsi alkohol sepenuhnya selama kehamilan.

5. Kenakan Pakaian yang Longgar

Pakaian ketat dapat menekan perut Anda dan memicu timbulnya gejala maag. Oleh sebab itu, kenakan pakaian yang nyaman dan longgar untuk memberi ruang bagi perut Anda yang semakin membesar selama kehamilan.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA & SFR)