6 Manfaat Akupuntur untuk Kesehatan, Cara Kerja, dan Efek Sampingnya

Konten Media Partner
26 Oktober 2022 14:34 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi terapi akupuntur dengan memasukkan jarum tipis ke bagian tubuh tertentu. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi terapi akupuntur dengan memasukkan jarum tipis ke bagian tubuh tertentu. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Akupuntur adalah teknik pengobatan tradisional Tiongkok yang memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Pengobatan ini menggunakan jarum-jarum yang sangat tipis yang ditusukkan ke dalam kulit seseorang pada titik-titik tertentu di bagian tubuh yang bermasalah.
ADVERTISEMENT
Menurut National Center for Complementary and Integrative Health, akupuntur dapat membantu meringankan rasa sakit dan mengobati berbagai keluhan kesehatan lainnya. Namun, cara kerja akupuntur secara ilmiah masih belum diketahui secara jelas.
Beberapa orang mengklaim akupuntur bekerja dengan menyeimbangkan energi vital, sedangkan yang lain percaya itu memiliki efek neurologis. Pengobatan akupuntur dapat menstimulasi tubuh untuk memberikan energi yang bermanfaat dalam mengatasi berbagai penyakit.

Manfaat Akupuntur

Di Tiongkok, teknik akupuntur telah digunakan sejak ribuan tahun lalu untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Adapun beragam manfaat akupuntur untuk kesehatan adalah sebagai berikut.

1. Meredakan Nyeri Kronis

Ilustrasi akupuntur yang dilakukan terapis pada bagian tubuh tertentu untuk meredakan nyeri. Foto: Unsplash
Akupuntur dikenal secara luas akan manfaatnya untuk mengurangi rasa nyeri pada tubuh. Sebuah studi Acupuncture for Chronic Pain: Update of an Individual Patient Data Meta-analysis oleh Andrew J. Vickers, dkk., menyebutkan bahwa akupuntur dapat membantu mengurangi nyeri kronis pada area punggung bawah, leher, dan bahu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, akupuntur juga terbukti secara klinis meringankan rasa nyeri lutut pada penderita osteoarthritis. Osteoarthritis adalah peradangan kronis di sendi akibat kerusakan pada tulang rawan.

2. Membantu Meringankan Asma Akibat Alergi

Akupuntur dapat menjadi terapi tambahan yang membantu meringankan kondisi asma, khususnya asma alergi. Menurut American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology, asma alergi adalah jenis penyakit asma yang dipicu oleh alergen, seperti serbuk sari, debu, dan makanan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh The Journal of Alternative and Complementary Medicine menyebutkan bahwa penderita asma yang menjalani 15 terapi akupunktur selama tiga bulan mengalami peningkatan yang signifikan terkait kondisi asma yang dialami daripada.
Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan oleh Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine menunjukkan bahwa menggabungkan terapi akupunktur dengan pengobatan asma secara medis menyebabkan terjadinya penurunan gejala asma secara signifikan.
ADVERTISEMENT

3. Meningkatkan Kualitas Tidur

Akupunktur dapat menjadi terapi komplementer yang bermanfaat bagi penderita insomnia atau orang yang mengalami gangguan tidur. Insomnia biasanya diobati dengan obat-obatan seperti obat penenang.
Namun, obat penenang umumnya hanya dapat digunakan secara efektif dalam jangka waktu pendek. Penggunaan obat penenang dalam jangka panjang tidak diperbolehkan karena dapat menyebabkan efek samping negatif, seperti ketergantungan obat.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sleep Medicine menyebutkan bahwa penderita insomnia yang menerima terapi akupuntur sebanyak tiga kali seminggu selama satu bulan penuh mengalami peningkatan kualitas tidur secara signifikan.

4. Meredakan Sakit Kepala dan Migrain

Ilustrasi akupuntur yang dilakukan terapis untuk meredakan sakit kepala. Foto: Unsplash
Mengutip jurnal The Long-term Effect of Acupuncture for Migraine Prophylaxis (A Randomized Clinical Trial) oleh Ling Zhao, dkk., terapi akupuntur dapat membantu meredakan nyeri kronis, termasuk di antaranya sakit kepala dan migrain.
ADVERTISEMENT
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa frekuensi migrain berkurang secara signifikan setelah penderita menjalani terapi akupuntur 5 hari seminggu selama satu bulan penuh. Selain itu, dilaporkan bahwa efektivitas akupuntur mungkin sama baiknya dengan pengobatan medis.

5. Mengurangi Nyeri Haid

Akupuntur juga dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk membantu mengurangi nyeri haid pada wanita. Terapi akupuntur yang dilakukan selama tiga kali seminggu sebelum periode menstruasi dimulai dilaporkan efektif membantu mengurangi nyeri haid yang akan datang.
Mengutip jurnal The Efficacy and Safety of Acupuncture in Women with Primary Dysmenorrhea oleh Hye Lin Woo, dkk., terapi akupuntur dan elektroakupuntur (jenis akupuntur yang menggunakan daya arus listrik) lebih bermanfaat untuk menghilangkan nyeri haid daripada obat-obatan antiinflamasi non-steroid.

6. Membantu Proses Pemulihan Pascaoperasi

Setelah operasi, pasien biasanya mengalami beberapa gejala umum, seperti mual dan muntah akibat anestesi, nyeri di sekitar lokasi sayatan, gangguan tidur, sembelit, dan sakit tenggorokan.
ADVERTISEMENT
Untuk meringankan beberapa gejala tersebut dan membantu meningkatkan proses pemulihan, pasien dapat menjalani terapi akupuntur.
Sebuah studi yang diteliti oleh Johns Hopkins Medicine menunjukkan bahwa pasien yang menerima akupuntur setelah operasi mengalami pemulihan yang signifikan, termasuk masalah tidur, kecemasan, nyeri, kelelahan, mual, dan muntah.

Cara Kerja Terapi Akupuntur

Akupuntur merupakan salah satu pengobatan tradisional Tiongkok yang menjelaskan bahwa kesehatan manusia adalah keseimbangan yang harmonis antara "yin" dan "yang" dari kekuatan hidup yang dikenal sebagai "chi".
Ketika tubuh sedang sakit, kekuatan "yin" dan "yang" mengalami ketidakseimbangan. Sebagai akibatnya, "chi" mengalir melalui meridian, yakni sebuah jalur aliran energi yang ada di tubuh manusia.
Meridian dan aliran energi "chi" tersebut dapat diakses melalui 350 titik akupuntur di dalam tubuh. Memasukkan jarum ke titik-titik ini dengan kombinasi yang tepat dapat membawa aliran energi kembali ke keseimbangan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, tidak ada bukti ilmiah bahwa meridian atau titik akupuntur ada. Selain itu, sulit untuk membuktikan apakah ada atau tidak jalur aliran energi tersebut. Namun, banyak penelitian menunjukkan bahwa akupuntur memang bermanfaat untuk beberapa kondisi kesehatan.

Efek Samping Akupuntur

Ilustrasi akupuntur dapat menyebabkan rasa sakit atau memar pada area kulit yang tertusuk jarum. Foto: Pixabay
Pada dasarnya, efek samping akupuntur yang paling umum adalah pendarahan dan memar di area kulit yang tertusuk jarum. Akupuntur jarang menyebabkan efek samping yang serius apabila terapi ini ditangani oleh praktisi profesional bersertifikat.
Jika dilakukan oleh praktisi bersertifikat, akupuntur umumnya sangat aman. Meski demikian, beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan jangka pendek, seperti:
Jika memiliki kelainan pendarahan, seperti hemofilia atau sedang mengonsumsi antikoagulan, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalani akupuntur. Hal ini untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan yang serius.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)