6 Obat Alami Digigit Tawon yang Sudah Bengkak

Konten Media Partner
27 Januari 2023 11:21 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lidah buaya merupakan salah satu obat alami untuk mengatasi sengatan tawon. Foto: PIxabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lidah buaya merupakan salah satu obat alami untuk mengatasi sengatan tawon. Foto: PIxabay
ADVERTISEMENT
Sengatan tawon dapat menyebabkan benjolan yang bengkak dan terasa nyeri pada kulit. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini bisa diatasi dengan menggunakan beragam obat disengat tawon, baik obat-obatan alami maupun medis.
ADVERTISEMENT
Rasa sakit dan bengkak di sekitar lokasi sengatan tawon biasanya akan hilang dalam beberapa hari tanpa pengobatan. Namun, penggunaan obat alami dapat mengurangi ketidaknyamanan dan mempercepat proses penyembuhan. Apa saja obatnya?

Obat Alami Digigit Tawon yang Sudah Bengkak

Ilustrasi cuka apel sebagai salah satu obat alami digigit tawon. Foto: Unsplash
Sebelum menggunakan obat apa pun, periksa terlebih dahulu area kulit yang disengat tawon. Jika masih terdapat duri sengat yang menempel di kulit, segera lepaskan duri dengan cara menyeka area tersebut menggunakan kain kasa atau mengikisnya dengan benda pipih datar.
Tawon bisa menyengat kulit berkali-kali, sehingga dapat menyebabkan beberapa duri sengat tertinggal di kulit. Menghilangkan duri sengat dan kantong racunnya dari kulit dapat mencegah iritasi lebih lanjut.
Dirangkum dari Healthline dan Medical News Today, adapun beberapa obat alami digigit tawon yang sudah bengkak untuk meredakan peradangan dan nyeri pada kulit, di antaranya:
ADVERTISEMENT

1. Es

Ilustrasi kompres es. Foto: Pexels
Es dapat mengurangi nyeri dan pembengkakan akibat sengatan tawon. Segera setelah kulit digigit tawon, cuci area tersebut secara menyeluruh untuk menghilangkan racun tawon yang tersisa.
Kemudian, gunakan es sebagai kompres dingin untuk meredakan area kulit yang membengkak. Anda bisa membungkus es dengan kain bersih, kemudian tempelkan kompres es tersebut pada area sengatan selama 5-10 menit. Cara ini bisa diulangi beberapa kali dalam sehari sesuai kebutuhan.

2. Minyak Esensial

Minyak esensial umumnya memiliki sifat antiseptik, antibakteri, dan antiinflamasi yang bermanfaat untuk meredakan rasa sakit atau pembengkakan akibat sengatan tawon. Beberapa minyak esensial yang bisa digunakan antara lain minyak pohon teh dan minyak lavender.
Untuk memperoleh manfaatnya, Anda bisa mencampurkan 1 tetes minyak esensial dengan 4-5 tetes minyak zaitun. Campuran ini agar minyak menjadi lebih encer dan mengurangi reaksi alergi pada kulit. Setelah itu, oleskan pada kulit yang tersengat tawon sebanyak 2-3 kali sehari.
ADVERTISEMENT

3. Lidah Buaya

Ilustrasi gel lidah buaya. Foto: Pixabay
Lidah buaya adalah obat alami yang memiliki efek menenangkan dan melembapkan kulit. Dikutip dari American Academy of Dermatology, gel lidah buaya juga mengandung senyawa antiinflamasi dan antibakteri yang dapat mengurangi pembengkakan pada sengatan tawon.
Cara penggunaannya sangat mudah, Anda bisa mengoleskan gel lidah buaya pada sengatan tawon untuk mengurangi pembengkakan dan membantu mencegah infeksi lanjutan pada kulit.

4. Madu

Madu merupakan bahan alami yang terkenal dengan berbagai khasiat kesehatannya. Bahan alami ini mengandung senyawa yang dapat melawan peradangan, sehingga dapat membantu mengurangi pembengkakan pada kulit akibat sengatan tawon.
Selain itu, agen antibakteri alami dalam madu juga dapat mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan gigitan tawon yang sudah bengkak.
Untuk mengatasi bengkak akibat sengatan tawon dengan madu, Anda bisa mengoleskan sedikit madu ke bagian kulit yang tersengat. Cara ini bisa diulangi setiap 2-3 kali sehari atau sesuai kebutuhan.
ADVERTISEMENT

5. Cuka Apel

Ilustrasi cuka apel. Foto: Pexels
Cuka apel diklaim dapat membantu mengurangi pembengkakan akibat sengatan tawon. Kandungan antiinflamasi dan antibakteri dalam cuka apel dapat mengatasi peradangan pada area kulit yang bermasalah.
Cara penggunaannya cukup mudah, Anda bisa mengoleskan sedikit cuka apel ke kulit yang digigit tawon, kemudian diamkan selama 15-20 menit. Setelah itu, bilas kulit dengan air hangat. Cara ini bisa diulangi sebanyak 2 kali sehari.
Perlu diingat, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat cuka apel secara keseluruhan. Selain itu, cuka apel yang merupakan zat asam sebaiknya tidak digunakan dalam jangka panjang sebagai obat topikal karena berpotensi menyebabkan masalah pada kulit.

6. Soda Kue

Pasta yang terbuat dari soda kue dan air dapat membantu mengatasi sengatan tawon. Soda kue diyakini dapat menetralkan racun tawon serta mengurangi rasa gatal dan bengkak.
ADVERTISEMENT
Untuk memperoleh manfaatnya, Anda bisa membuat campuran soda kue dan air untuk menenangkan sengatan tawon yang membengkak. Berikut langkah-langkahnya:

Berapa Lama Bengkak Sengatan Tawon Hilang?

Ilustrasi kulit yang bengkak disengat tawon. Foto: Pixabay
Sengatan tawon bisa terasa menyakitkan dan menimbulkan pembengkakan pada kulit. Kondisi kulit yang membengkak terjadi akibat racun sengatan tawon yang menyebabkan alergi di kulit dan ukurannya bisa meningkat selama 48 jam setelah sengatan.
Apabila mendapat perawatan yang tepat, bengkak sengatan tawon bisa hilang selama 3-7 hari. Sementara itu, rasa sakit pada kulit biasanya hanya berlangsung tidak lebih dari sehari.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu diperhatikan jika Anda mengalami nyeri dan pembengkakan terus-menerus selama lebih dari 7 hari, sengatan tawon kemungkinan mengalami infeksi. Dalam kondisi ini, Anda harus memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis segera.

Pertolongan Pertama dan Obat Disengat Tawon yang Tepat

Ilustrasi salah satu pertolongan pertama disengat tawon adalah melepaskan perhiasan di area tubuh yang tersengat. Foto: Pexels
Setelah mengalami sengatan tawon, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kondisi bertambah parah. Dirangkum dari WebMD dan Mayo Clinic, berikut pertolongan pertama dan obat disengat tawon yang tepat untuk membantu mengurangi gejala.

1. Keluarkan Sengat Secepat Mungkin

Jika masih terdapat duri sengat yang menempel di kulit, segera keluarkan dengan menggunakan benda pipih datar. Untuk menekan ujung sengat yang tertanam dalam kulit, beberapa ahli menyarankan untuk menggunakan kartu ATM.
ADVERTISEMENT

2. Lepas Semua Perhiasan

Apabila sengatan tawon terjadi di area tubuh Anda yang menggunakan perhiasan, seperti cincin atau gelang di bagian tangan, segera lepaskan perhiasan tersebut.
Pasalnya, pembengkakan yang terjadi akibat sengatan tawon dapat membuat perhiasan menjadi lebih sulit untuk dilepaskan jika Anda menunggu terlalu lama.
Setelah melepaskan semua perhiasan yang dipakai, cuci bagian yang terkena sengatan dengan sabun dan air mengalir untuk membersihkan racun yang tersisa.

3. Kompres Es di Area Sengatan

Jika area sengatan sudah bersih, Anda bisa menggunakan kompres dingin atau kompres es pada area kulit yang tersengat untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.
Bungkus beberapa es batu dengan kain atau handuk bersih, lalu tempatkan kompres es ini pada area yang tersengat selama sekitar 15-20 menit. Hindari menempelkan es secara langsung pada kulit karena dapat menyebabkan kulit rusak.
ADVERTISEMENT

4. Konsumsi Obat Disengat Tawon

Sengatan tawon sering kali menyebabkan rasa sakit di bagian tubuh yang tersengat. Untuk membantu meredakan rasa sakit ini, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau paracetamol.
Selain itu, sengatan tawon juga bisa menimbulkan reaksi alergi, seperti gatal-gatal, ruam kemerahan, dan iritasi kulit. Kondisi ini bisa diobati dengan mengonsumsi obat golongan antihistamin, seperti diphenhydramine atau chlorpheniramine maleate.
Anda juga bisa mengoleskan krim hidrokortison atau losion calamine untuk mengurangi gatal-gatal, pembengkakan, dan iritasi kulit yang mengganggu.
Perlu diingat, penggunaan obat disengat tawon tersebut harus sesuai dengan anjuran dosis yang tertera pada kemasan obat. Hentikan pemakaian obat dan segera periksakan diri ke dokter jika muncul gejala alergi yang bertambah parah.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)