Konten Media Partner

6 Penyebab Kurang Darah: Kurang Nutrisi hingga Faktor Genetik

13 Desember 2022 11:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kurang darah ditandai dengan jumlah Hb kurang dari 13,5 gram/dL untuk pria atau 12 gram/dL untuk wanita. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Kurang darah ditandai dengan jumlah Hb kurang dari 13,5 gram/dL untuk pria atau 12 gram/dL untuk wanita. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kurang darah atau anemia adalah kondisi kurangnya sel darah merah yang sehat dalam tubuh. Ada berbagai macam penyebab anemia, mulai dari pendarahan hingga gangguan kesehatan tertentu.
ADVERTISEMENT
Gangguan kurang darah bisa bersifat sementara atau berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.
Penanganan kurang darah juga biasanya disesuaikan dengan faktor penyebabnya. Lantas, apa saja penyebab kurang darah? Berikut jawabannya.

Penyebab Kurang Darah

Penyebab kurang darah adalah produksi sel darah merah yang kurang, hancurnya sel darah merah dengan cepat, dan pendarahan. Foto: Unsplash.com
Seseorang dikatakan kurang darah jika hasil pemeriksaan Hb-nya kurang dari 13,5 gram/dL untuk pria atau 12 gram/dL untuk wanita. Mengutip dari Red Blood Cell Function and Dysfunction: Redox Regulation, Nitric Oxide Metabolism, Anemia oleh Viktoria Kuhn, kurang darah bisa disebabkan oleh:
Kondisi di atas bisa dipicu oleh beberapa faktor, seperti di bawah ini.
ADVERTISEMENT

1. Kurang Asupan Nutrisi

Sebagian besar kasus kurang darah atau anemia disebabkan oleh kekurangan beberapa vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam memproduksi sel darah merah, seperti zat besi, asam folat (vitamin B9), dan vitamin B12.
Kekurangan vitamin dan mineral ini akan mengganggu tubuh dalam membuat sel darah merah yang sehat. Zat besi dibutuhkan untuk membuat sel darah merah, sedangkan vitamin B9 dan B12 dapat membantu pembentukan kepingan sel darah merah yang mengandung oksigen.
Vitamin dan mineral ini dapat diperoleh di daging merah, makanan laut, kacang-kacangan, sayuran hijau, aprikot, alpukat, dan lain-lain. Suplemen yang mengandung vitamin dan mineral ini juga bisa dikonsumsi untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian.

2. Pendarahan

Seseorang bisa mengalami kurang darah karena kondisi kehilangan darah dalam jumlah yang banyak. Kondisi ini bisa terjadi karena:
ADVERTISEMENT

3. Penyakit Kronis

Penyakit kronis bisa menjadi salah satu faktor penyebab kurang darah. Penyakit kronis akan memengaruhi sistem tubuh dalam menghasilkan sel darah merah yang sehat.
Gangguan kronis akan mengakibatkan proses pembuatan sel darah merah terhambat, sel darah merah yang dihasilkan cepat mati atau tidak sehat, hingga tubuh sulit memproduksi sel darah merah.
Beberapa penyakit kronis yang bisa menyebabkan gangguan kurang darah adalah penyakit ginjal, penyakit hati, kanker, dan lain-lain.

4. Gangguan Hemolisis

Hemolisis adalah proses penghancuran sel darah merah yang sudah tua atau rusak dan menggantinya dengan yang baru. Ini adalah cara alami tubuh untuk mempertahankan jumlah sel darah merah yang sehat dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Namun, gangguan pada hemolisis bisa menyebabkan sel darah merah rusak lebih cepat dari biasanya. Gangguan ini sering terjadi karena gangguan autoimun, infeksi, efek samping obat-obatan tertentu, dan paparan racun dan bahan kimia yang berbahaya.

5. Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun, seperti penyakit lupus dan rheumatoid arthritis bisa menyebabkan gangguan pada produksi sel darah merah. Penyakit autoimun bisa menjadi penyebab anemia aplastik.
Anemia aplastik terjadi ketika sumsum tulang belakang mengalami gangguan, sehingga tidak mampu untuk membuat sel darah merah. Gangguan pada sumsum tulang belakang banyak disebabkan oleh penyakit autoimun dan infeksi.

6. Faktor Genetik

Anemia sel sabit dan thalasemia adalah dua jenis anemia yang disebabkan oleh kelainan bawaan. Faktor genetik ini bisa mempengaruhi produksi sel darah merah yang sehat.
ADVERTISEMENT
Anemia sel sabit adalah gangguan yang disebabkan oleh mutasi genetik pada hemoglobin, sehingga kepingan sel darah memiliki bentuk seperti bulan sabit, sedangkan thalasemia adalah kelainan darah yang ditandai dengan rendahnya jumlah protein pembawa oksigen akibat mutasi gen.

Penyakit Kurang Darah Menyebabkan Apa?

Penyakit kurang darah akan menyebabkan penderitanya merasa lelah, lemas, dan pusing. Foto: Pexels.com
Darah adalah komponen penting untuk menyebarkan oksigen yang dibutuhkan organ-organ agar tetap berfungsi dengan semestinya. Gangguan kurang darah tentunya dapat mengurangi pasokan oksigen ke seluruh bagian tubuh, sehingga menyebabkan tubuh merasakan beberapa gejala, seperti:
Jika tidak ditangani, anemia bisa menimbulkan gangguan kesehatan yang serius, seperti kelelahan yang berat, masalah pada jantung, gangguan pada paru-paru dan tubuh akan semakin rentan terkena infeksi.
ADVERTISEMENT

Apa yang Harus Dilakukan Jika Kurang Darah?

Kurang darah perlu segera ditangani agar seluruh bagian tubuh mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Mengobati kondisi kurang darah tergantung pada apa yang menyebabkannya.
Misalnya, jika anemia disebabkan oleh penyakit ginjal, maka dokter akan merekomendasikan sejumlah penanganan terkait penyakit ginjal. Hal ini dapat membantu mengatasi kurang darah.
Pada kasus anemia yang disebabkan oleh kekurangan asupan nutrisi, gangguan ini bisa ditangani dengan pemberian suplemen nutrisi. Dokter juga akan menyarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, vitamin B12, dan asam folat.
Pada kasus yang parah, dokter akan menggunakan obat erythropoiesis-stimulating agents untuk meningkatkan produksi sel darah merah dari sumsum tulang belakang. Jika kurang darah semakin parah atau disebabkan oleh pendarahan hebat, transfusi darah mungkin akan dilakukan untuk mengatasi gangguan kurang darah.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)