7 Ciri-Ciri Penyakit Gula yang Perlu Diwaspadai

Konten Media Partner
7 November 2022 9:50 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa saja ciri-ciri penyakit gula? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa saja ciri-ciri penyakit gula? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyakit gula bisa disebut juga dengan diabetes. Adapun ciri-ciri penyakit gula yang paling umum dialami, mulai dari meningkatnya frekuensi buang air kecil, munculnya rasa haus yang berlebihan, hingga penyembuhan luka yang lambat.
ADVERTISEMENT
Gejala-gejala tersebut bisa semakin bertambah apabila pengidap diabetes tidak menjaga makanan yang dikonsumsinya. Pengidap penyakit gula juga perlu untuk menghindari beberapa makanan, salah satunya adalah makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh dan lemak trans berlebih.
Ingin tahu lebih lengkap ciri-ciri penyakit gula dan pantangannya? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.

Ciri-Ciri Penyakit Gula

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyakit gula dapat disebut juga dengan diabetes. Di Indonesia sendiri, diabetes termasuk penyakit yang umum dialami oleh masyarakat.
Menurut laman Riset Kesehatan Dasar Kemenkes RI, diabetes paling banyak dialami oleh penduduk usia 15 tahun ke atas. Namun, hanya 30% yang menunjukkan gejala dan resmi terdiagnosis. Oleh karena itu, penting untuk setidaknya mengetahui ciri-ciri penyakit gula yang perlu diwaspadai.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja ciri-cirinya? Menyadur berbagai sumber, berikut informasi lengkapnya.
Mudah lelah jadi salah satu gejala penyakit gula. Foto: Unsplash

1. Sering buang air kecil

Menurut laman Cleveland Clinic, penyakit gula paling umum ditandai dengan poliuria atau sering buang air kecil. Perlu diketahui bahwa idealnya gula darah akan disaring oleh ginjal dan diserap kembali ke dalam darah. Namun, ketika kadar gula sudah terlalu tinggi, ginjal tidak bisa menyerap semua gula darah.
Karena kondisi tersebut, urine yang dikeluarkan mencapai lebih dari 3-5 liter per hari. Hal ini tentunya diluar jumlah normal pada umumnya yang hanya mengeluarkan sekitar 1-2 liter per hari. Hal ini tentunya diluar jumlah normal pada umumnya yang hanya mengeluarkan sekitar 1-2 liter per hari.

2. Mudah lemas

Penyakit gula juga menyebabkan pengidapnya lebih mudah lemas. Pada kondisi ini, tubuh akan mengalami rasa lemas atau kelelahan yang muncul terus-menerus, sehingga berpotensi mengganggu aktivitas sehari-hari. Lebih lanjut, perasaan lemas ini dapat diikuti dengan sensasi pusing dan mual.
ADVERTISEMENT

3. Haus terus-menerus

Haus terus-menerus atau polidipsia jadi salah satu gejala penyakit gula yang perlu diwaspadai. Kebiasaan ini sering tidak disadari, terlebih jika pengidapnya termasuk pecinta air putih.
Haus terus-menerus ini membuat urine jadi lebih mengental. Cara tubuh mengencerkan urine yang mengental, yakni dengan mengirimkan sinyal ke otak bahwa tubuh membutuhkan cairan, sehingga rasa haus tersebut terus-menerus muncul.

4. Selalu lapar

Gejala lain dari penyakit gula adalah polifagia atau selalu lapar. Kondisi ini disebabkan karena kelebihan gula darah tidak mampu diolah dengan baik oleh tubuh menjadi sebuah energi. Akibatnya, sel dan jaringan memerintahkan tubuh untuk mengkonsumsi makanan.

5. Luka yang tidak sembuh

Penyakit gula juga bisa ditandai dengan infeksi, luka dan memar yang tidak sembuh dengan cepat. Kondisi ini terjadi karena pembuluh darah mengalami kerusakan akibat glukosa dalam jumlah yang berlebihan, sehingga mengelilingi pembuluh darah dan arteri.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, diabetes mengurangi efisiensi sel progenitor endotel atau EPC, yang melakukan perjalanan ke lokasi cedera dan membantu pembuluh darah sembuhkan luka.

6. Gangguan pada mata

Gejala lain dari penyakit gula adalah gangguan pada mata. Menyadur laman Medical News Today, gangguan pada mata disebabkan oleh lensa mata yang mengalami pembengkakan dan dapat terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama.

7. Kesemutan atau mati rasa

Menurut laman Kementerian Kesehatan RI, kesemutan dan mati rasa di tangan dan kaki, bersamaan dengan rasa sakit yang membakar atau bengkak adalah tanda bahwa saraf sedang dirusak oleh diabetes. Jika kadar gula darah dibiarkan merajalela dan terlalu lama, kerusakan saraf bisa menjadi permanen.
ADVERTISEMENT

Pantangan Penyakit Gula

Nasi jadi makanan yang perlu dihindari oleh pengidap gula. Foto: Unsplash
Gejala-gejala yang disebutkan di atas berpotensi semakin parah apabila pengidapnya tidak menghindari beberapa makanan yang memicu penyakit gula. Sebetulnya pantangan penyakit gula tidak hanya terkait makanan, tetapi juga soal pola hidup.
Berikut penjelasan lebih lengkap makanan pantangan bagi penyakit gula, seperti yang dikutip dari laman National Health Service.

1. Makanan yang mengandung lemak trans

Makanan pantangan bagi penyakit gula adalah makanan yang mengandung lemak trans. Lemak trans ini sendiri banyak ditemukan dalam margarin, selai kacang, creamers, dan makanan yang diawetkan.
Perlu diketahui, lemak trans memang tidak secara langsung meningkatkan kadar gula darah. Namun, lemak trans dianggap dapat meningkatkan peradangan, resistensi insulin dan sindrom metabolik yang menjadi penyebab diabetes.

2. Nasi putih

Nasi putih jadi makanan yang perlu dihindari oleh pengidap diabetes karena mengandung glukosa yang dapat memicu gula darah naik dengan cepat. Maka itu, umumnya dokter akan menyarankan pengidap diabetes untuk sedikit mengonsumsi nasi putih atau menggantinya dengan nasi merah atau sumber karbohidrat lainnya.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)