7 Manfaat Daun Kumis Kucing bagi Kesehatan: Redakan Nyeri hingga Atasi Asam Urat

Kumis kucing adalah tanaman obat yang banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Foto: Pixabay.com

Kumis kucing merupakan salah satu tanaman obat yang berkhasiat. Banyaknya manfaat daun kumis kucing bagi kesehatan tubuh membuat tanaman ini menjadi salah satu tanaman obat populer di Indonesia.

Kumis kucing atau Orthosiphon stamineus adalah tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis. Kumis kucing mengandung banyak senyawa yang baik untuk tubuh, seperti terpenes, flavonoid, polifenol, turunan asam caffeic, dan lain-lain.

Nutrisi dalam kumis kucing banyak dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan dan mengobati berbagai macam penyakit. Artikel ini akan membahas pemanfaatan daun kumis kucing secara khusus. Simak ulasan mengenai manfaat daun kumis kucing.

Manfaat Daun Kumis Kucing

Daun kumis kucing adalah bagian dari tanaman kumis kucing yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional. Banyak studi yang menyatakan bahwa kumis kucing bermanfaat untuk menjaga kesehatan.

Mengutip dari jurnal Orthosiphon stamineus Benth: An Outstanding Food Medicine oleh Kamran Ashraf, dkk, berikut berbagai macam manfaat daun kumis kucing untuk kesehatan tubuh.

1. Meredakan Nyeri

Daun kumis kucing dapat dimanfaatkan untuk meredakan nyeri. Banyaknya kandungan yang bersifat analgesik atau pereda nyeri bisa membantu mengurangi rasa sakit.

Selain itu, daun kumis kucing juga memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan yang berkontribusi dalam memberikan rasa sakit dan pembengkakan di dalam tubuh.

2. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Salah satu manfaat daun kumis kucing adalah menurunkan tekanan darah. Foto: Pexels.com

Kumis kucing mengandung senyawa yang terbukti sama efektifnya dengan obat-obatan angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor untuk menurunkan tekanan darah. Kandungan senyawa asam Rosmarinic dalam kumis kucing dapat meregangkan pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah terhadap arteri menurun.

3. Mencegah Kerusakan Sel dan Jaringan Tubuh

Radikal bebas merupakan molekul yang dapat menyebabkan stres oksidatif pada jaringan tubuh. Hal tersebut bisa mengakibatkan kerusakan pada sel dan jaringan dalam tubuh.

Antioksidan adalah kelompok senyawa yang bisa membantu melawan efek negatif dari radikal bebas. Senyawa ini banyak ditemukan dalam daun kumis kucing.

Dengan mengonsumsi ekstrak daun kumis kucing, seseorang bisa mencegah kerusakan sel dan jaringan tubuh yang diakibatkan oleh radikal bebas. Daun kumis kucing juga bisa menurunkan risiko penyakit gangguan pernapasan, penyakitisemik, preeklamsia yang bisa disebabkan oleh radikal bebas.

4. Melawan Mikroba Penyebab Penyakit

Berbagai macam jenis mikroba, seperti bakteri, virus, dan jamur bisa menginfeksi yang dapat menyebabkan penyakit. Infeksi mikroba ini bisa bersifat membahayakan kesehatan tubuh, terlebih jika tidak segera diobati.

Daun kumis kucing terbukti memiliki senyawa yang bersifat antibiotik, antijamur, dan antivirus. Kumis kucing dapat melawan mikroba jenis berikut ini:

5. Mengatasi Masalah Ginjal

Ekstrak dari daun kumis kucing disebut dapat mengatasi gangguan pada ginjal yang berupa gangguan peradangan dan infeksi pada ginjal dan saluran kemih.

Selain itu, daun kumis kucing juga bisa bertindak sebagai obat diuretik dan detoks alami yang mampu mengeluarkan racun dari tubuh. Manfaat ini dapat digunakan untuk mengatasi berbagai macam masalah ginjal.

6. Mengontrol Kadar Gula Darah

Mengontrol kadar gula darah adalah salah satu manfaat daun kumis kucing. Foto: Pexels.com

Manfaat daun kumis kucing selanjutnya adalah mengontrol kadar gula darah yang bisa menyebabkan diabetes. Beberapa senyawa dalam kumis kucing membantu produksi hormon insulin yang berperan penting dalam mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.

Dengan mengonsumsi ekstrak daun kumis kucing, tubuh dapat mencegah kenaikan kadar gula darah yang berlebihan yang bisa meningkatkan risiko diabetes. Pada penderita diabetes, mengontrol kadar gula darah adalah hal penting untuk mencegah kondisi menjadi lebih parah.

7. Mengatasi Asam Urat

Penyakit asam urat adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar asam urat dalam tubuh yang bisa mengendap dan membentuk kristal yang bisa menyerang bagian sendi.

Daun kumis kucing bisa membantu mengatasi asam urat. Kandungan flavonoid dan fenolik dalam daun kumis kucing dapat membantu mengurangi pembentukan asam urat dan mendukung pengeluaran asam urat melalui urine.

Tak hanya itu, daun kumis kucing juga memiliki senyawa yang bersifat antiinflamasi yang dapat mengurangi rasa nyeri pada penderita asam urat. Manfaat daun kumis kucing dalam mengatasi asam urat bisa menurunkan risiko kerusakan ginjal akibat kadar asam urat yang terlalu tinggi.

Efek Samping Daun Kumis Kucing

Sejauh ini, para ahli belum menemukan efek samping penggunaan daun kumis kucing. Namun, penggunaan daun kumis kucing sebagai ramuan herbal perlu diperhatikan oleh ibu hamil, terlebih jika dikonsumsi oleh ibu hamil.

Daun kumis kucing juga perlu dihindari oleh orang yang memiliki alergi terhadap serbuk sari dan kandungan dalam kumis kucing. Paparan alergen ini akan menyebabkan seseorang bersin, pilek, batuk, ruam kulit yang gatal, bahkan sesak napas.

Selain itu, seseorang dengan retensi cairan, tekanan darah rendah atau pasien yang akan melakukan operasi sebaiknya menghindari konsumsi ekstrak daun kumis kucing.

Baca Juga: 5 Penyebab Gagal Ginjal dan Cara Mengobatinya

Bolehkah Daun Kumis Kucing Dikonsumsi Tiap Hari?

Tak ada anjuran yang pasti dalam penggunaan daun kumis kucing. Namun, untuk menghindari munculnya efek samping yang tidak diinginkan, cobalah untuk mengonsumsi daun kumis kucing setiap hari selama pengobatan penyakit dilakukan.

Cobalah untuk mengonsumsi air rebusan daun kumis kucing sebanyak 1-2 kali sehari untuk mendapatkan manfaat daun kumis kucing yang baik untuk kesehatan.

Jika ragu terkait penggunaan daun kumis kucing sebagai obat untuk mengatasi penyakit yang dimiliki, silakan konsultasikan lebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan penjelasan yang tepat mengenai penyakit dan pengobatan yang dibutuhkan.

Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

(SAI)