Konten Media Partner

8 Ciri-Ciri Sembelit yang Mengganggu dan Cara Menanganinya

14 November 2022 14:18 WIB
ยท
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ciri-ciri sembelit pada umumnya adalah kesulitan dalam buang air besar. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ciri-ciri sembelit pada umumnya adalah kesulitan dalam buang air besar. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Sembelit merupakan salah satu jenis gangguan pencernaan yang umum terjadi. Ciri-ciri dari sembelit pada umumnya adalah kesulitan untuk buang air besar (BAB).
ADVERTISEMENT
Sembelit atau yang bisa juga disebut konstipasi merupakan masalah pencernaan yang disebabkan oleh penurunan fungsi kerja usus. Saat fungsi kerja usus menurun, seseorang mungkin akan merasakan sejumlah gejala.
Artikel ini secara khusus akan membahas mengenai gejala atau ciri-ciri sembelit serta cara menanganinya. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Ciri-Ciri Sembelit

Sembelit adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan susah buang air besar. Mengutip dari jurnal Chronic Constipation: An Evidence-Based Review oleh Lawrence Leung, sembelit terjadi akibat pergerakan kotoran yang lambat di saluran pencernaan yang dapat menyebabkan kotoran menjadi keras dan kering.
Gangguan ini terjadi akibat beberapa masalah, seperti masalah di usus, tubuh dehidrasi, konsumsi makanan rendah serat, jarang berolahraga, konsumsi obat tertentu, dan masalah yang lebih serius, seperti kanker usus, kerusakan saraf, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Saat gangguan ini terjadi, penderita akan memiliki sejumlah ciri-ciri sembelit. Berikut ciri-ciri sembelit.

1. Perubahan Frekuensi BAB

Saat mengalami sembelit, frekuensi buang air besar tentunya akan terganggu. Seseorang yang menderita sembelit akan mengalami perubahan berupa kurangnya frekuensi BAB dalam seminggu.
Seseorang yang biasanya buang air besar tiap hari atau tiga hari sekali berubah menjadi seminggu sekali, bahkan bisa lebih pada penderita kronis.

2. Perubahan Fisik dari Kotoran

Penderita sembelit masih bisa buang air besar, tetapi mengalami perubahan pada frekuensinya. Selain frekuensinya yang berkurang, penderita sembelit juga akan melihat perubahan pada penampilan fisik kotorannya. Hal ini merupakan salah satu ciri-ciri sembelit yang paling umum terjadi pada penderitanya
Kotoran mungkin akan tampak lebih gelap dan keras seperti kerikil. Perubahan tampilan kotoran ini terjadi akibat lamanya kotoran tersimpan dalam saluran pencernaan yang membuat kotoran mengeras dan kering.
ADVERTISEMENT

3. Perut Kembung

Ciri-ciri sembelit selanjutnya adalah perut kembung. Ketika terjadi sembelit, usus biasanya akan mulai mengalami pembengkakan pada usus. Pembengkakan ini terjadi karena adanya penumpukan kotoran di usus.
Oleh karena itu, gas yang biasanya dihasilkan tubuh terperangkap di antara tumpukan kotoran tersebut. Hal ini menyebabkan perut kembung dan tampak buncit.

4. Sakit Perut

Salah satu ciri-ciri sembelit adalah sakit perut. Foto: Pexels.com
Sakit perut adalah efek samping dari sembelit yang normal. Sakit perut terjadi karena adanya penumpukan gas.
Gas-gas yang terperangkap pada saluran pencernaan akan memberikan rasa tidak nyaman dan nyeri pada penderitanya. Tak hanya itu, kotoran yang mengeras dapat menyebabkan tekanan yang menimbulkan rasa nyeri.

5. Muncul Wasir

Wasir adalah gangguan yang ditandai dengan munculnya benjolan di sekitar anus. Hal ini terjadi karena kebiasaan mengejan atau mendorong kotoran yang keras untuk keluar melalui anus.
ADVERTISEMENT
Hal ini bisa menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah di sekitar jaringan anus. Pembengkakan ini disebut dengan wasir. Beberapa penderita sembelit mungkin akan mengalami gangguan ini.

6. Nafsu Makan Menurun

Jika seseorang mengalami sembelit, ia mungkin akan selalu merasa kenyang. Hal ini terjadi karena adanya penumpukan sisa makanan di usus.
Penderita juga memiliki sekumpulan gas yang terperangkap. Maka dari itu, penderita bisa merasa kenyang sehingga mengurangi frekuensinya untuk mengonsumsi makanan.

7. Mudah Lelah dan Lesu

Penurunan nafsu makan juga dapat berkontribusi pada gejala lain dari sembelit, yani mudah lelah dan lesu lesu, terlebih saat tubuh bekerja untuk mencoba dan mengeluarkan makanan yang ada dalam saluran pencernaan.
Selain itu, lelah dan lesu dikaitkan dengan tubuh yang dehidrasi yang tidak hanya menyebabkan sembelit, tetapi juga mengakibatkan tubuh lemas dan tidak berenergi.
ADVERTISEMENT

8. Sakit Punggung

Ciri-ciri sembelit lainnya adalah sakit pada daerah punggung. Pada beberapa kasus, penderita bisa merasakan sakit punggung di bagian belakang tubuh, tepatnya pada bagian bawah punggung.
Rasa nyeri pada punggung ini terjadi akibat adanya penumpukan kotoran yang terperangkap di usus bagian bawah. Hal ini menyebabkan munculnya tekanan pada punggung, sehingga penderita akan merasakan nyeri pada bagian punggung.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Sembelit?

Ketika mengalami sembelit, penderita perlu melakukan berbagai macam cara menangani sembelit. Selain karena gejalanya yang mengganggu, sembelit juga bisa mengakibatkan komplikasi yang serius bagi tubuh.
Mengutip dari Constipation: Evaluation and Management oleh Bhairvi Jani, MD, berikut cara menangani sembelit.

1. Perubahan Pola Makan dan Gaya Hidup

Perbanyak konsumsi serat adalah salah satu cara menangani sembelit. Foto: Pexels.com
Penderita perlu melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup berikut untuk mengatasi sembelit:
ADVERTISEMENT

2. Minum Obat Pereda Sembelit

Ada beberapa jenis obat yang dapat mengatasi sembelit, sehingga penderita bisa buang air besar dengan mudah. Salah satu obat yang dikonsumsi adalah osmotik.
Osmotik adalah jenis obat pencahar yang dapat membantu tinja bergerak melalui usus besar dengan meningkatkan sekresi cairan dari usus dan membantu merangsang buang air besar. Selain itu, penderita juga bisa mengonsumsi obat pencahar lainnya atau suplemen serat untuk mengatasi sembelit.
ADVERTISEMENT

3. Terapi Biofeedback

Biofeedback adalah jenis terapi yang menggunakan perangkat untuk membantu penderita belajar mengendurkan dan mengencangkan otot-otot di panggul. Tujuan dari terapi ini adalah merilekskan otot-otot dasar panggul pada waktu yang tepat saat buang air besar, sehingga penderitanya dapat buang air besar dengan lebih mudah.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)