Konten Media Partner

8 Manfaat Kangkung yang Menyehatkan bagi Tubuh

15 Desember 2022 17:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kangkung adalah salah satu jenis sayuran yang berkhasiat bagi tubuh. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Kangkung adalah salah satu jenis sayuran yang berkhasiat bagi tubuh. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Kangkung adalah salah satu sayuran yang digemari oleh banyak orang. Pasalnya, di balik kelezatannya, ada banyak manfaat kangkung bagi kesehatan tubuh.
ADVERTISEMENT
Kangkung sendiri merupakan sayur-sayuran dengan nama latin Ipomoea aquatica. Sayur ini banyak dibudidayakan di negara Asia dan sering diolah menjadi suatu hidangan tertentu.
Kangkung memiliki kandungan gizi yang baik untuk tubuh. Kandungannya berkhasiat untuk mengatasi peradangan hingga sembelit.
Untungnya, sayuran ini sangat mudah dijumpai di pasar, sehingga mudah pula untuk memperoleh khasiatnya. Untuk mengetahui apa saja manfaat kangkung bagi kesehatan tubuh, simak ulasan berikut ini.

Manfaat Kangkung untuk Kesehatan

Salah satu manfaat kangkung untuk kesehatan adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Foto: Pexels.com
Kangkung adalah sayuran yang mengandung banyak nutrisi, seperti protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, hingga berbagai jenis vitamin. Berkat kandungan gizinya yang sangat banyak, kangkung memiliki manfaat kesehatan yang baik untuk tubuh.
Mengutip dari jurnal Pharmacological Potentiality and Medicinal Uses of Ipomoea Aquatica Forsk: a Review oleh Chitrajit Malakar dan Pinak Pani Nath Choudhury, berikut berbagai manfaat kangkung untuk kesehatan.
ADVERTISEMENT

1. Mengurangi Peradangan

Kangkung mengandung senyawa antiinflamasi yang mampu menekan peradangan pada tubuh. Senyawa ini dapat memblokir produksi zat kimia dalam tubuh yang memicu peradangan.
Khasiat ini bisa membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri akibat peradangan. Kangkung juga ampuh mengatasi peradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri tertentu.

2. Mencegah Diabetes

Kangkung juga dikenal dengan efek antidiabetesnya yang kuat. Rutin mengonsumsi kangkung air dapat membantu mengelola kadar gula darah.
Tak hanya itu, kangkung memiliki efek antioksidan yang mampu melawan oksidasi penyebab diabetes. Dengan kedua cara tersebut, kangkung bermanfaat untuk mencegah diabetes.

3. Melindungi Kesehatan Mata

Kangkung sarat akan vitamin A. Setiap 100 gram kangkung mampu mencukupi kebutuhan vitamin A sebanyak 210% dari jumlah kebutuhan harian.
Vitamin A memainkan peran penting dalam menjaga penglihatan dengan membersihkan dan melindungi kornea. Vitamin ini juga menawarkan komponen rhodopsin, protein yang dibutuhkan mata untuk melihat meskipun pada lingkungan yang minim cahaya.
ADVERTISEMENT
Kandungan vitamin A dalam kangkung juga bermanfaat untuk melindungi mata dari mikroba dan benda asing serta meningkatkan produksi cairan agar mata tidak kering.

4. Mengatur Keseimbangan Cairan

Kalium adalah nutrisi penting yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Konsumsi kalium dapat membantu mencegah munculnya gangguan keseimbangan cairan, seperti overhidrasi, dehidrasi, hiponatremia, hipernatremia, dan sebagainya.
Setiap orang paling tidak membutuhkan 4,700 mg kalium setiap hari untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Guna memenuhinya, kangkung dapat dikonsumsi sebagai salah satu makanan yang kaya akan kalium.
Kangkung menawarkan 312 mg kalium per 100 gram porsinya. Kangkung juga kaya akan kandungan air yang dibutuhkan agar cairan tubuh tetap terjaga dan seimbang.

5. Mengobati Anemia

Anemia adalah gangguan darah yang ditandai dengan kurangnya sel darah merah dalam tubuh. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup, sehingga membuat organ tidak berfungsi dengan maksimal.
ADVERTISEMENT
Kangkung dikenal sebagai salah satu makanan yang baik untuk mengatasi gejala anemia sebab kangkung kaya akan zat besi.
Zat besi sendiri dibutuhkan oleh tubuh untuk merangsang produksi sel darah merah. Dengan begitu, jumlah sel darah merah dalam tubuh akan kembali normal.

6. Mendukung Imunitas Tubuh

Manfaat kangkung selanjutnya adalah mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Manfaat ini didapatkan dari kandungan antioksidan dan vitamin C-nya yang tinggi.
Antioksidan dan vitamin C dibutuhkan untuk mengaktivasi sel darah putih. Sel darah putih merupakan bagian dari sistem imun tubuh yang berfungsi untuk melawan infeksi.
Selain itu, senyawa antioksidan dalam kangkung, seperti flavonoid, fenolik, polifenol, dan lain-lain mampu meningkatkan sistem imun tubuh dengan memberikan perlindungan dari radikal bebas yang berbahaya.
ADVERTISEMENT

7. Menjaga Kesehatan Hati

Kangkung juga diyakini dapat bermanfaat untuk kesehatan organ hati. Kangkung mengandung sejumlah nutrisi yang mampu melindungi hati dari kerusakan dan peradangan.
Konsumsi kangkung dapat mencegah penumpukan racun yang berbahaya bagi hati. Kangkung bisa merangsang produksi enzim yang bersifat detoksifikasi, sehingga mampu mengeluarkan racun dan zat sisa dari organ hati.

8. Mengatasi Sembelit

Kangkung menawarkan kandungan serat dalam jumlah yang tinggi. Serat diperlukan oleh tubuh untuk melancarkan sistem pencernaan.
Kangkung juga bisa bertindak sebagai obat pencahar yang bisa membantu mengurangi sembelit dan gangguan pada buang air besar.

Efek Samping Makan Kangkung

Ilustrasi seseorang mengonsumsi kangkung untuk memperoleh manfaat kangkung. Foto: Pexels.com
Kangkung pada dasarnya aman untuk dikonsumsi, baik daunnya maupun batangnya. Sayuran ini memiliki banyak khasiat yang baik bagi tubuh.
Konsumsi kangkung jarang menimbulkan efek samping yang membahayakan tubuh. Namun, penderita diare perlu menghindari konsumsi kangkung secara berlebihan karena bisa memperparah gejalanya.
ADVERTISEMENT
Para ahli juga menganjurkan untuk mengonsumsi kangkung yang sudah matang karena makan kangkung mentah bisa meningkatkan risiko keracunan makanan dan infeksi pada saluran pencernaan.
Alih-alih langsung memakannya, sebaiknya kangkung dimasak terlebih dahulu. Kangkung bisa diolah menjadi berbagai jenis hidangan untuk memperoleh manfaatnya.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)