9 Manfaat Sambiloto bagi Kesehatan Tubuh dan Efek Sampingnya

Konten Media Partner
29 November 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi air rebusan sambiloto yang bisa dikonsumsi untuk menjaga kesehatan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi air rebusan sambiloto yang bisa dikonsumsi untuk menjaga kesehatan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Sambiloto atau Andrographis paniculata merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Beragam manfaat sambiloto berasal dari berbagai senyawa aktif dan nutrisi yang terkandung di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Semua bagian tanaman sambiloto pada dasarnya bisa dimanfaatkan sebagai obat, baik daun, batang, akar, bunga, maupun biji. Meskipun begitu, bagian tanaman sambiloto yang paling sering digunakan adalah daunnya.
Sambiloto mengandung senyawa aktif berupa diterpen lakton, andrografolida, deoksiandrografolid, homoandrografolid, flavonoid, stigmasterol, alkane, keton, aldehid, serta mineral (kalsium, natrium, dan kalium). Semua senyawa aktif tersebut memiliki fungsi masing-masing yang bermanfaat untuk kesehatan.

Manfaat Sambiloto bagi Kesehatan Tubuh

Sambiloto mengandung banyak senyawa kimia yang berkhasiat dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Seluruh bagian tanaman ini pada dasarnya memiliki senyawa aktif yang bermanfaat untuk kesehatan.
Mengutip jurnal Andrographis paniculata: A Review of Its Traditional Uses, Phytochemistry and Pharmacology oleh Joseph Joselin dan Solomon Jeeva, berikut beberapa manfaat sambiloto bagi kesehatan tubuh.
ADVERTISEMENT

1. Mengobati Flu

Ilustrasi penderita flu bisa mengonsumsi air rebusan sambiloto untuk mengobati kondisinya. Foto: Unsplash
Flu merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Biasanya, saat mengalami flu, Anda akan mengalami beberapa gejala, seperti pilek, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan.
Kandungan senyawa andrografolida dalam sambiloto memiliki khasiat dapat meredakan gejala flu dengan multiefek farmakologis. Tidak hanya mengatasi gejala flu, senyawa ini juga dapat merangsang sistem kekebalan tubuh sehingga mempercepat proses pemulihan.

2. Mengatasi Tonsilitis (Radang Amandel)

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sambiloto memiliki efek yang sama baiknya dengan acetaminophen untuk mengurangi demam dan nyeri akibat tonsilitis atau radang amandel. Ini karena senyawa andrografolida yang bersifat antiinflamasi dan antipiretik (penurun demam).

3. Melindungi Hati

Sambiloto merupakan tanaman herbal yang berperan menjaga sel hati dalam keadaan normal. Senyawa andrografolida dalam tanaman ini memainkan peran tersebut dan berfungsi sebagai antioksidan dalam sel hati.
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences membuktikan bahwa senyawa andrografolida mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol.

4. Mencegah Kanker

Ilustrasi salah satu jenis kanker yang bisa dicegah dengan konsumsi sambiloto adalah kanker payudara. Foto: Unsplash
Senyawa aktif dalam sambiloto yang memainkan peran penting untuk pencegahan kanker adalah andrografolida. Andrografolida dalam sambiloto diketahui dapat menghambat oksidasi sel-sel tubuh.
Senyawa ini mampu menghambat pertumbuhan sel kanker, seperti kanker hati, kanker payudara, kanker prostat, kanker lambung, kanker nasofaring, dan kanker darah.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh International Journal of Cancer Research menyebutkan bahwa andrografolida dalam sambiloto memiliki kemampuan dalam pengobatan kanker. Senyawa ini dapat menyebabkan kematian sel kanker dengan cara menghambat pembelahan sel kanker dalam tubuh.

5. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh

Selain memiliki efek antikanker, efek farmakologis lain yang ditawarkan oleh andrografolida adalah kemampuan merangsang daya tahan seluler dan memproduksi senyawa kekebalan tubuh.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil pengujian praklinis, kandungan andrografolida pada tanaman sambiloto diketahui memiliki sifat antivirus yang berpotensi melawan infeksi virus lebih tinggi.

6. Meredakan Peradangan

Sambiloto memiliki senyawa aktif yang bersifat antiinflamasi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi kondisi medis yang menyebabkan peradangan, seperti penyakit rematik.
Selain itu, sambiloto juga memiliki efek analgesik (pereda nyeri). Senyawa yang terkandung dalam sambiloto dapat mengatasi nyeri yang disebabkan oleh peradangan.

7. Melawan Infeksi Bakteri

Sambiloto mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Flavonoid dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara merusak permeabilitas dinding sel bakteri sebagai hasil interaksi antara senyawa flavonoid dengan DNA bakteri.
Sambiloto berkhasiat antibakteri terutama pada jenis bakteri Staphylococcus aurcus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Shigella dysenteriae, dan Escherichia coli.
ADVERTISEMENT

8. Menurunkan Kolesterol dalam Darah

Senyawa antioksidan yang terkandung dalam sambiloto dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Antioksidan bekerja dengan cara menurunkan kolesterol jahat yang menumpuk di dalam tubuh. Penurunan kadar kolesterol jahat dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung dan stroke.

9. Menjaga Kesehatan Saluran Pencernaan

Sambiloto dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan. Tanaman ini mengandung senyawa terpenoid dan flavonoid yang berperan penting sebagai antidiare, antibakteri, dan antiinflamasi. Kandungannya ini dapat membantu mengatasi masalah saluran pencernaan, seperti kolitis ulseratif.

Efek Samping Minum Sambiloto

Ilustrasi salah satu efek samping minum sambiloto adalah mual dan sakit perut. Foto: Unsplash
Pada dasarnya, sambiloto dapat dikonsumsi sebagai air rebusan. Perlu diperhatikan, semua bagian tanaman sambiloto terasa sangat pahit sehingga umumnya orang enggan mengonsumsinya.
Lebih parah lagi, rasa pahit itu sukar dihilangkan. Namun, masalah ini bisa disiasati, yakni dengan menambahkan bahan lain ketika atau setelah mengonsumsinya. Bahan yang bisa digunakan sebagai campuran untuk mengurangi rasa pahit sambiloto adalah gula aren, gula batu, atau madu.
ADVERTISEMENT
Setelah minum air rebusan sambiloto, sebagian orang mungkin bisa mengalami efek samping tertentu. Namun, efek samping yang dirasakan mungkin berbeda-beda bagi setiap orang.
Beberapa efek samping yang bisa dialami setelah minum air rebusan sambiloto, antara lain sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, dan lemas. Hal ini disebabkan oleh kandungan zat aktif andrografolida yang rasanya sangat pahit.
Selain itu, sambiloto juga dapat menimbulkan efek samping berupa alergi, seperti ruam kulit, sesak napas, dan gatal-gatal. Jika dijumpai kasus seperti itu, konsumsi sambiloto harus segera dihentikan.
Apabila mengalami efek samping yang lebih serius dan tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter untuk mendapat pemeriksaan menyeluruh dan penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT

Kapan Sebaiknya Minum Sambiloto?

Air rebusan sambiloto dapat diminum sebanyak 2-3 kali sehari secara teratur untuk memperoleh manfaatnya. Minuman ini bisa dikonsumsi satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, air rebusan sambiloto mungkin dapat menyebabkan efek samping tertentu pada sebagian orang. Oleh sebab itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi air rebusan sambiloto, terutama jika memiliki penyakit tertentu.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)