news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Benjolan di Selangkangan: Penyebab dan Cara Menanganinya

Konten Media Partner
16 November 2022 17:14 WIB
ยท
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benjolan di selangkangan disebabkan oleh beberapa gangguan kesehatan. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Benjolan di selangkangan disebabkan oleh beberapa gangguan kesehatan. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Benjolan di selangkangan adalah gangguan yang bisa terjadi pada siapa saja. Gangguan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah kulit hingga gangguan pada jaringan di sekitar selangkangan.
ADVERTISEMENT
Selangkangan merupakan area panggul yang menjadi tempat alat reproduksi. Bagian tubuh ini terdiri banyak otot, pembuluh darah, dan saraf, sehingga benjolan pada selangkangan menyebabkan rasa nyeri, tidak nyaman, dan membuat penderita sulit bergerak.
Cari tahu lebih banyak mengenai gangguan benjolan di selangkangan pada ulasan di bawah ini.

Penyebab Benjolan di Selangkangan

Ada beberapa gangguan yang bisa menimbulkan benjolan di selangkangan. Mengutip dari jurnal Diagnosing Groin Lumps oleh Willie Hamilton, dkk, berikut berbagai penyebab munculnya benjolan di selangkangan.

1. Kista

Kista adalah benjolan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel dan jaringan yang bersifat nonkanker. Sebagian besar kista bukanlah gangguan yang membahayakan kesehatan.
Namun, memecahkan benjolan kista dapat menyebabkan infeksi. Apabila kista pecah di bawah lapisan kulit, hal ini akan menginfeksi jaringan sehat di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Kista yang terinfeksi akan tampak merah, membengkak, dan meradang. Benjolan kista di selangkangan akan terasa lunak dan hangat saat disentuh. Ada dua jenis kista yang dapat berkembang di area selangkangan, yaitu:

2. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Salah satu penyebab benjolan di selangkangan adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Foto: Pexels.com
Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang bekerja untuk melawan virus, bakteri dan racun yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Kelenjar getah bening terdapat di beberapa bagian tubuh, termasuk pada bagian selangkangan.
ADVERTISEMENT
Pembengkakan kelenjar getah bening disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

3. Hernia

Hernia merupakan gangguan yang ditandai dengan munculnya benjolan yang timbul akibat keluarnya suatu bagian dalam tubuh melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Ada dua jenis hernia yang bisa muncul pada daerah selangkangan, yakni:
ADVERTISEMENT

4. Pembesaran Pembuluh Darah

Ada dua jenis gangguan pembesaran pembuluh darah yang bisa menyebabkan timbulnya benjolan di selangkangan. Gangguan pembesaran pembuluh darah yang dimaksud adalah:

5. Abses

Abses atau bisul merupakan benjolan lunak yang disebabkan oleh infeksi di dalam maupun di bawah permukaan kulit. Infeksi ini terjadi akibat bakteri Staphylococcus aureus.
ADVERTISEMENT
Bakteri ini biasanya masuk melalui folikel rambut. Selain itu, permukaan kulit yang terbuka akibat luka goresan atau gigitan serangga juga akan rentan terkena infeksi.

Cara Menghilangkan Benjolan di Selangkangan

Cara menghilangkan benjolan di selangkangan bisa berbeda-beda pada setiap orang. Foto: Pexels.com
Perawatan benjolan di selangkangan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut cara menghilangkan benjolan di selangkangan berdasarkan penyebabnya:
ADVERTISEMENT

Benjolan di Selangkangan Apa Berbahaya?

Sebagian besar benjolan di selangkangan tidak berbahaya dan bisa sembuh tanpa pengobatan medis. Namun, perlu diingat bahwa beberapa benjolan bisa berpotensi menyebabkan komplikasi yang parah, bahkan mengancam jiwa.
Berikut beberapa kondisi benjolan di selangkangan yang perlu diwaspadai:
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting untuk setiap penderita benjolan di selangkangan untuk segera mengobati gangguan tersebut. Jika memiliki benjolan di selangkangan, segera temui dokter untuk mengetahui penyebab dan penanganan tepat untuk mengatasi benjolan di selangkangan.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)