Konten Media Partner

Dionicol: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

17 November 2022 15:42 WIB
·
waktu baca 8 menit
clock
Diperbarui 31 Agustus 2023 18:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat Dionicol. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat Dionicol. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Dionicol obat apa? Dionicol adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, infeksi saluran pencernaan, dan infeksi saluran pernapasan. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Dionicol termasuk golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus sesuai resep dokter. Obat ini dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dengan dosis sesuai.

Pengertian Dionicol

Ilustrasi konsumsi Dionicol. Foto: Pexels
Dionicol adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri tertentu. Obat ini hanya dapat mengobati infeksi bakteri dan tidak akan bekerja untuk mengatasi infeksi virus, jamur, ataupun cacing.
Dionicol bekerja dengan cara mengganggu sintesis dinding sel bakteri, dengan menghambat langkah terakhir dalam sintesis peptidoglikan, yaitu senyawa heteropolimer yang memberikan stabilitas mekanik pada dinding sel bakteri.
Beberapa kondisi infeksi bakteri yang dapat diobati dengan Dionicol meliputi infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, serta infeksi saluran pencernaan, kulit, dan jaringan lunak. Obat ini juga biasa digunakan untuk mengatasi infeksi menular seksual seperti gonore.
ADVERTISEMENT

Kandungan dan Kegunaan Dionicol

Ilutrasi obat Dionicol. Foto: Unsplash
Dionicol mengandung zat aktif thiamphenicol dengan komposisi 500 mg yang dapat digunakan untuk mengobati banyak jenis infeksi bakteri, kecuali jika infeksi resisten terhadap obat ini.
Mengutip jurnal Thiamphenicol: An Overview oleh J. K. Aronson, dkk., Dionicol bekerja dengan cara mengikat tempat aktif enzim transpeptidase, sehingga menghambat reaksi transpeptidasi dan menghentikan sintesis peptidoglikan. Cara kerjanya ini dapat menyebabkan sel bakteri cepat mati.
Kandungan thiamphenicol yang terdapat dalam Dionicol telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk mengobati berbagai penyakit infeksi bakteri, seperti:
ADVERTISEMENT

Anjuran Dosis Dionicol

Ilustrasi konsumsi Dionicol harus sesuai anjuran dosis. Foto: Unsplash
Sebagai golongan obat keras, penggunaan Dionicol tidak boleh sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, yaitu:
Dokter biasanya akan meresepkan obat sesuai kondisi pasien. Adapun anjuran dosis dan aturan pakai obat Dionicol secara umum adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Jika ingin menggunakan Dionicol, pastikan sudah mengikuti anjuran dosis tersebut dengan benar. Sebab, penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan beberapa kondisi kulit, seperti:

Cara Mengonsumsi Dionicol dengan Benar

Ilustrasi Dionicol harus dikonsumsi dengan segelas air putih. Foto: Pexels
Dionicol termasuk golongan obat keras, sehingga tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Adapun cara mengonsumsi Dionicol dengan benar, yaitu:
ADVERTISEMENT

Interaksi Dionicol dengan Obat Lain

Ilustrasi obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan Dionicol. Foto: Pexels
Kandungan thiamphenicol dalam Dionicol dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat lain. Dikutip dari laman Drug Bank, adapun interaksi Dionicol dengan obat lain yang perlu diwaspadai, yaitu:
ADVERTISEMENT
Perlu dicatat, daftar di atas belum mencakup semua interaksi obat dari Dionicol. Zat aktif thiamphenicol dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain tergantung dari kondisi pasien.
Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengombinasikan Dionicol dengan obat-obatan lain.

Cara Penyimpanan Dionicol

Ilustrasi obat Dionicol harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Foto: Pexels
Simpan Dionicol pada suhu ruangan yang sejuk dan kering (di bawah 30 derajat Celsius), serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung dan kelembapan.
Selain itu, jangan menaruh tempat penyimpanan obat Dionicol sembarangan. Simpan obat ini di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Dionicol

Ilustrasi penggunaan obat Dionicol harus sesuai anjuran dokter. Foto: Pexels
Penggunaan Dionicol harus sesuai dengan anjuran dokter. Jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki kondisi berikut:
ADVERTISEMENT
Selain itu, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu apabila Anda memiliki riwayat penyakit berikut:
Perlu diperhatikan, penggunaan jangka panjang obat ini dapat mengakibatkan perdarahan dan menurunkan daya tahan tubuh, sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara terus-menerus.

Peringatan Kehamilan

Dionicol mengandung zat aktif thiamphenicol yang termasuk dalam kategori C. Studi pada binatang menunjukkan efek berbahaya, tetapi belum ada uji klinis yang dilakukan pada wanita hamil.
Konsultasikan kepada dokter jika Anda akan menggunakan Dionicol saat hamil atau sedang merencanakan program kehamilan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Peringatan Menyusui

Kandungan thiamphenicol dalam Dionicol dapat terserap ke dalam ASI. Jangan gunakan obat ini jika sedang menyusui tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT

Efek Samping Dionicol

Ilustrasi salah satu efek samping Dionicol adalah sakit kepala. Foto: Unsplash
Sama seperti obat-obatan lain, Dionicol memiliki efek samping yang bisa terjadi. Dikutip dari Drug Central, beberapa efek samping yang dapat muncul setelah mengonsumsi obat ini, di antaranya:
Selain efek samping di atas, segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami sejumlah efek samping yang lebih serius, seperti:
ADVERTISEMENT
Jika merasakan efek samping yang tidak kunjung membaik, segera hentikan pemakaian obat. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis segera.

Penyakit Terkait dengan Obat Dionicol

Ilustrasi seseorang dengan penyakit gonore bisa diobati dengan Dionicol. Foto: Unsplash
Dionicol bekerja dengan menghambat pertumbuhan dan replikasi bakteri, sehingga efektif dalam mengatasi berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi patogen tersebut. Berikut adalah beberapa penyakit terkait yang bisa diobati dengan obat Dionicol.

1. Gonore

ADVERTISEMENT
Gonore adalah penyakit menular seksual pada organ reproduksi yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Kondisi ini ditandai dengan nyeri saat buang air kecil dan keluarnya cairan dari alat kelamin. Dionicol dapat digunakan untuk mengatasi infeksi dan meredakan gejalanya.

2. Meningitis

Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. Dionicol dapat membantu mengatasi infeksi bakteri dan meredakan peradangan.
ADVERTISEMENT

3. Uretritis

Uretritis adalah peradangan pada saluran uretra yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil. Dionicol dapat digunakan untuk mengatasi penyebabnya.

4. Tonsilitis (Radang Amandel)

Tonsilitis adalah peradangan pada amandel yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Streptokokus. Gejala tonsilitis meliputi sakit tenggorokan, demam, pembengkakan amandel, dan kesulitan menelan. Dionicol dapat membantu mengatasi infeksi bakteri dan meredakan gejalanya.

5. Infeksi Saluran Pencernaan

Infeksi saluran pencernaan dapat meliputi berbagai kondisi, seperti gastroenteritis bakteri atau infeksi usus. Gejala umum meliputi diare, mual, muntah, dan sakit perut. Dionicol dapat digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri yang terkait dengan kondisi ini.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)