Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Dislipidemia: Pengertian, Gejala, hingga Cara Mengobatinya
15 Desember 2022 17:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Dislipidemia adalah kondisi ketika adanya gangguan pada kadar lipid darah, baik terlalu rendah maupun terlalu tinggi. Lipid darah sendiri merupakan zat berlemak yang ditemukan dalam darah, seperti trigliserida dan kolesterol.
ADVERTISEMENT
Dislipidemia biasanya merujuk pada kadar kolesterol jahat dan trigliserida yang terlalu tinggi ataupun kadar kolesterol baik yang terlalu rendah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh gaya hidup, makanan atau minuman yang dikonsumsi, masalah medis tertentu, dan lain-lain.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai dislipidemia, mulai dari gejala, penyebab, dan cara mengatasinya. Simak ulasannya di bawah ini.
Apa Itu Dislipidemia?
Dislipidemia adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang memiliki kadar lipid yang tidak normal di dalam darahnya. Lipid sendiri merupakan zat berlemak dalam darah yang terdiri dari:
ADVERTISEMENT
Kadar lipid darah yang sehat secara alami bisa beragam pada setiap orang. Namun, orang yang memiliki kadar LDL tinggi dan trigliserida serta kadar HDL yang rendah biasanya berisiko mengalami gangguan kesehatan tertentu.
Mengutip dari ulasan Dyslipidemia oleh Nikos Pappan dan Anis Rehman, dislipidemia sering digunakan untuk menggambarkan kondisi:
Gejala Dislipidemia
Dislipidemia biasanya tidak menimbulkan gejala tertentu. Gejala dislipidemia akan timbul ketika kondisi ini berkembang menjadi penyakit yang serius.
Pada kasus yang parah, dislipidemia dapat menyebabkan penyakit arteri koroner dan penyakit arteri perifer. Kedua penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi yang serius, termasuk serangan jantung dan stroke. Gejala umum dari kondisi ini adalah:
ADVERTISEMENT
Gejala-gejala ini mungkin akan menjadi lebih parah jika disertai dengan aktivitas fisik yang berat dan stres dan cenderung membaik setelah beristirahat.
Penyebab Dislipidemia
Dislipidemia dapat dikategorikan menjadi dua jenis berdasarkan penyebabnya, yakni dislipidemia primer dan dislipidemia sekunder. Berikut penjelasannya.
1. Dislipidemia Primer
Dislipidemia primer adalah gangguan lipid darah yang disebabkan oleh faktor genetik. Penyebab umum dislipidemia primer adalah hiperlipidemia, familial hypobetalipoproteinemia, hipertrigliseridemia, dan hiperkolesterolemia familial yang diturunkan secara genetik
ADVERTISEMENT
2. Dislipidemia Sekunder
Berbeda dislipidemia primer, dislipidemia sekunder diakibatkan oleh faktor gaya hidup dan kondisi medis tertentu yang mengganggu kadar lip darah dari waktu ke waktu.
Penyebab umum dislipidemia sekunder meliputi:
Cara Mengobati Dislipidemia
Pengobatan dislipidemia biasanya berfokus pada penurunan kadar trigliserida dan LDL. Namun, pengobatannya juga bisa bervariasi, tergantung pada penyebab dislipidemia yang mendasarinya dan seberapa parah kondisinya.
Mengutip dari jurnal Dyslipidemia Diagnosis and Treatment: Risk Stratification oleh Sara Mosca, dkk, pengobatan dislipidemia berfokus pada perawatan medis dan perubahan gaya hidup untuk menurunkan lipid jahat. Berikut beberapa pilihan pengobatannya.
1. Terapi Obat-obatan
Dokter dapat meresepkan satu atau lebih obat untuk mengubah jumlah lipid dalam darah. Terapi ini berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida yang buruk bagi kesehatan tubuh.
ADVERTISEMENT
Obat yang biasanya diberikan adalah obat statin. Jika statin tidak mampu mengurangi kadar LDL dan trigliserida, dokter dapat menambahkan rekomendasi obat tambahan, seperti ezetimibe, niasin, fibrat, sekuestran asam empedu, dan lain-lain
2. Perubahan Gaya Hidup dan Pola Makan
Beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu menurunkan tingkat lipid darah yang jahat. Perubahan gaya hidup yang dimaksud adalah:
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa cara mengatasi dislipidemia. Dua cara ini dapat membantu mengurangi kadar lipid yang berlebih dalam darah.
Orang dengan dislipidemia biasanya tidak merasakan gejala. Kondisi dislipidemia juga biasanya akan mereda dengan perubahan gaya hidup.
Penderita dislipidemia perlu menghubungi dokter jika mengalami gejala yang berkaitan dengan jantung dan sirkulasi darah, seperti nyeri dada atau sesak, pusing, jantung berdebar-debar, hingga pingsan.
(SAI)