Konten Media Partner

Kenali Berbagai Gejala Skizofrenia Berdasarkan Tahapannya

9 November 2022 9:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Skizofrenia adalah penyakit atau gangguan mental yang mempengaruhi berpikir, mengeluarkan emosi, dan berperilaku seseorang. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Skizofrenia adalah penyakit atau gangguan mental yang mempengaruhi berpikir, mengeluarkan emosi, dan berperilaku seseorang. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Skizofrenia adalah gangguan kesehatan mental yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, mengeluarkan emosi, dan berperilaku. Gejala skizofrenia paling umum adalah delusi dan halusinasi.
ADVERTISEMENT
Skizofrenia merupakan penyakit mental kronis. Penyebab dari skizofrenia sampai saat ini belum diketahui, tetapi para ahli percaya bahwa faktor biologis, genetik, dan lingkungan dapat berkontribusi pada gangguan ini.
Penyakit mental ini pada umumnya terdiri dari tiga tahapan, yakni prodromal, aktif, dan residual atau sisa. Penderita skizofrenia akan merasakan gejala yang berbeda pada setiap tahapannya.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai gejala skizofrenia berdasarkan tahapannya. Simak uraian selengkapnya di bawah ini.

Gejala Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan mental yang ditandai dengan pola pikir yang tidak teratur, delusi, halusinasi, perubahan perilaku yang tidak tepat serta adanya gangguan fungsi psikososial. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala tertentu.
Pada penderita skizofrenia, gejala dibagi menjadi dua jenis, yaitu gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif mengacu pada gejala yang tidak tampak pada orang normal, sehingga mudah dikenali, seperti halusinasi, sedangkan gejala negatif adalah hilangnya kebiasaan atau sifat yang biasanya dimiliki oleh penderita sebelum terserang skizofrenia.
ADVERTISEMENT
Skizofrenia terdiri dari tiga tahapan yang mempunyai gejala yang berbeda-beda. Mengutip dari jurnal Translational Psychiatry oleh Clara Martínez-Cao, dkk, berikut berbagai gejala skizofrenia berdasarkan tahapannya.

Tahapan Prodromal

Tahapan ini merupakan tahapan awal dari skizofrenia sebelum gejala psikotik yang nyata muncul. Selama tahap ini, seseorang mengalami perubahan perilaku dan cara berpikir.
Gejalanya berupa gejala negatif yang nonspesifik yang bisa dialami oleh penderita penyakit mental lainnya. Gejala skizofrenia yang biasanya terjadi pada tahapan ini ialah:
ADVERTISEMENT
Sekitar 73% orang dengan skizofrenia mengalami tahap prodromal sebelum akhirnya menuju tahap yang lebih parah lagi. Gejala pada tahap prodmoral tergolong umum, sehingga membutuhkan diagnosis yang lebih teliti dan akurat.

Tahapan Aktif

Gejala skizofrenia yang paling umum adalah delusi dan halusinasi. Foto: Pexels.com
Pada tahapan ini, penderita skizofrenia menunjukkan gejala yang khas, yaitu gejala positif. Gejala ini membuat penderitanya sering mengalami gejala yang mudah diidentifikasi. Berikut gejala-gejalanya:
ADVERTISEMENT

Tahapan Residual

Tahapan residual atau tahapan sisa dalam tahapan ketika penderita skizofrenia memiliki gejala yang kurang jelas atau teredam. Meskipun secara umum tahapan ini tidak diakui, penderita skizofrenia memiliki gejala sisa yang masih tampak. Gejala skizofrenia yang ada pada tahapan ini adalah:

Cara Mendiagnosis Skizofrenia

Ilustrasi seseorang melakukan cara mendiagnosis skizofrenia. Foto: Pexels.com
Diagnosis skizofrenia didasarkan pada kriteria yang ditentukan oleh Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), yakni panduan yang digunakan oleh psikiater dan tenaga kesehatan mental lainnya untuk melakukan diagnosis dan perawatan gangguan mental.
ADVERTISEMENT
Dokter biasanya akan mengikuti kriteria yang tertuang dalam DSM untuk mendiagnosis skizofrenia. Pada umumnya, diagnosisi skizofrenia terdiri dari kriteria berikut:
Jika seseorang didiagnosis menderita skizofrenia, dokter akan menyarankan sejumlah perawatan, seperti pemberian obat antipsikotik dan psikoterapi.
ADVERTISEMENT
Psikoterapi yang bisa membantu mengurangi gejala skizofrenia adalah terapi perilaku kognitif, terapi psikodinamik, dan terapi penerimaan dan komitmen, dan lain-lain.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)