Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Ketahui 8 Penyebab Sinusitis yang Perlu Diwaspadai
1 Desember 2022 18:04 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sinus sendiri merupakan rongga yang terdapat di dalam hidung. Rongga ini memiliki fungsi untuk menghasilkan lendir dan cairan yang dibutuhkan hidung untuk bekerja secara efektif.
Beberapa faktor bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada rongga sinus. Artikel ini akan membahas berbagai macam faktor penyebab sinusitis. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Penyebab Sinusitis
Sinusitis adalah peradangan pada rongga sinus. Gangguan ini akan menimbulkan sejumlah gejala, seperti hidung sering mengeluarkan cairan, terdapat lendir yang mengalir di belakang tenggorokan, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan lain-lain.
Peradangan pada sinusitis biasanya terjadi ketika lendir menumpuk di rongga sinus. Penumpukan lendir di dalam rongga sinus bisa mengiritasi, meningkatkan risiko pertumbuhan kuman, dan memicu peradangan.
Mengutip dari jurnal Mengutip dari jurnal Sinusitis and its Management oleh Kim W Ah-See dan Andrew S Evans, sinusitis bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. Berikut faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab sinusitis.
ADVERTISEMENT
1. Infeksi pada Saluran Pernapasan
Sinusitis pada umumnya dipicu oleh infeksi virus. Infeksi virus pada bagian sinusitis disebabkan oleh infeksi pada saluran pernapasan yang tak kunjung sembuh atau terjadi berulang kali.
Infeksi ini akan menyebabkan saluran lendir terblokir, sehingga lendir akan menumpuk pada bagian sinus. Kondisi ini akan mengiritasi dan membuat rongga sinus meradang.
Meskipun jarang, sinusitis juga bisa disebabkan oleh bakteri dan jamur yang masuk ke dalam saluran pernapasan atas. Sinusitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan jamur biasanya akan menyebabkan gangguan pernapasan selama lebih dari 10 hari.
2. Alergi
Alergi juga bisa menyebabkan sinusitis. Ketika seseorang terpapar alergen, hidung biasanya akan menimbulkan sejumlah reaksi, seperti bersin, hidung berair dan terasa gatal.
Paparan alergen dapat menyebabkan peradangan dan menghambat aliran lendir dalam tubuh. Hal ini bisa memicu terjadinya infeksi pada bagian sinus.
ADVERTISEMENT
3. Septum Hidung yang Miring
Septum sendiri merupakan tulang rawan dan tulang hidung yang berawal dari lubang hidung sampai bagian tenggorokan awal. Tulang ini berfungsi untuk membagi hidung menjadi dua bagian.
Kelainan pada septum dapat membatasi dan menghalangi sinus, sehingga cairan yang dihasilkan sinus akan kembali ke rongga tersebut dan menyebabkan tekanan. Tekanan yang berulang-ulang dapat menyebabkan sinusitis kronis.
4. Polip Hidung
Polip hidung adalah jaringan lunak yang tumbuh di bagian dalam saluran hidung. Kondisi ini bisa memicu terjadinya infeksi pada virus.
Polip hidung akan memblokir aliran lendir antara sinus dan tenggorokan. Kondisi tersebut bisa mengakibatkan lendir terperangkap di rongga sinus.
Penumpukan cairan pada bagian sinus memungkinkan patogen tumbuh dan menimbulkan infeksi.
5. Gangguan Medis Tertentu
Sinusitis bisa menjadi salah satu bentuk komplikasi dari beberapa gangguan medis, seperti fibrosisi kistik, HIV, dan penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh lainnya. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan penyumbatan di dalam hidung.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, sinusitis kronis juga biasa terjadi pada penderita gastroesophageal reflux disease (GERD), asma, rinitis, sindrom Kartagener, dan penyakit autoimun .
6. Paparan Zat Kimia Berbahaya
Paparan zat kimia yang berbahaya dapat menyebabkan sinusitis kronis. Salah satu jenis racun yang sering memicu peradangan pada bagian sinus adalah formaldehida.
Formaldehida adalah racun yang banyak ditemukan di laboratorium, pabrik manufaktur dan olahan kayu, pembuatan furniture, dan lain-lain. Selain itu, paparan polusi udara yang mengandung sejumlah senyawa berbahaya lainnya dapat meningkatkan risiko sinusitis.
7. Asap Rokok
Asap rokok bisa berdampak buruk bagi kesehatan saluran pernapasan. Asam rokok akan menyerang sel-sel khusus yang melapisi rongga hidung, seperti silia.
Silia adalah jaringan kecil dalam hidung yang berfungsi untuk menangkap kotoran dan zat berbahaya dalam hidung agar tidak turun ke saluran pernapasan dalam.
ADVERTISEMENT
Asap rokok bisa menyebabkan silia menjadi lumpuh dan tidak bisa menjalankan fungsinya. Kondisi tersebut bisa menyebabkan peradangan kronis di dalam hidung, termasuk rongga sinus.
8. Udara Kering
Udara kering dapat mengiritasi saluran hidung dan mengakibatkan infeksi pada rongga sinusitis. Udara kering dapat menghambat fungsi kerja silia dalam menyaring zat berbahaya.
Hal ini bisa memicu terjadinya iritasi pada rongga hidung. Untuk menghindari hal ini, cobalah untuk menggunakan pelembab udara agar udara tetap lembab.
Apa Bahaya Penyakit Sinusitis?
Penyakit sinusitis pada umumnya bukanlah jenis penyakit yang mengancam jiwa. Akan tetapi, dalam beberapa kondisi, penyakit ini bisa cenderung berbahaya, terlebih jika tidak segera ditangani.
Penyakit sinusitis yang tidak ditangani akan menyebabkan infeksi menyebar ke luar sinus ke tulang, otak, atau tulang belakang. Kondisi ini bisa memicu berbagai macam komplikasi, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Berapa Lama Sembuh dari Sinusitis?
Sinusitis adalah kondisi peradangan dan pembengkakan pada bagian sinus. Kondisi ini pada umumnya akan mereda dengan sendirinya dalam waktu 2-3 minggu.
Pada sebagian besar kasus, sinusitis bisa sembuh tanpa penggunaan obat resep. Ada berbagai cara mengatasi sinusitis yang bisa dicoba untuk mengurangi gejalanya, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Jika peradangan pada sinusitis terus memburuk setelah perawatan rumahan dan obat-obatan, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan diagnosis terkait kondisi penderita dan merekomendasikan sejumlah penanganan medis untuk mengatasi kondisi yang mengganggu.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)