Konten Media Partner

Mengenal Fungsi Empedu dan Kondisi yang Terjadi Jika Kantong Empedu Diangkat

4 Januari 2023 10:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi organ hati yang menyekresikan cairan empedu. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi organ hati yang menyekresikan cairan empedu. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Empedu adalah cairan bersifat basa yang disekresikan oleh organ hati. Cairan ini berwarna hijau kekuningan yang mengandung natrium bikarbonat, garam-garam empedu, pigmen empedu, kolesterol, mucin, lesitin, dan bilirubin.
ADVERTISEMENT
Empedu merupakan mineral esensial yang dibutuhkan saat proses pencernaan dan katabolisme lipid. Dalam sistem pencernaan, empedu memiliki beberapa fungsi penting, terutama untuk membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Lantas, apa saja fungsinya?

Fungsi Empedu

Mengutip jurnal Functional, Diagnostic and Therapeutic Aspects of Bile oleh Ahmed M., beberapa fungsi empedu dalam sistem pencernaan manusia, antara lain:
Ilustrasi sistem pencernaan manusia. Foto: Unsplash

1. Membantu Kerja Fungsi Enzim Pencernaan

Salah satu fungsi empedu dalam pencernaan adalah menetralkan asam lambung. Proses ini membantu enzim pencernaan untuk bekerja dengan baik di suasana yang lebih netral. Pasalnya, enzim umumnya akan bekerja lebih maksimal pada pH netral.
Enzim pencernaan yang berperan di usus halus dapat bekerja optimal dalam kondisi basa, sedangkan zat makanan yang masuk ke usus memiliki sifat asam. Di sinilah fungsi empedu diperlukan oleh tubuh, di mana empedu memiliki sifat basa (pH antara 7,5-8,05).
ADVERTISEMENT
Sifat asam pada usus halus memicu pengeluaran hormon sekretin dari kelenjar pankreas. Hormon kemudian akan merangsang empedu untuk menyerap air dan natrium bikarbonat sehingga pH empedu semakin tinggi jika dibandingkan ketika masih berada di kantong empedu.
Dengan pH yang dimilikinya, empedu membantu optimalisasi kerja fungsi enzim pencernaan dengan cara menetralisir sifat asam dan menciptakan kondisi basa yang membuat kerja enzim pencernaan lebih optimal. Semakin asam sifat makanan yang masuk ke dalam usus, maka semakin banyak pula empedu yang disekresikan.

2. Mengemulsi Lemak

Fungsi empedu selanjutnya adalah dapat membantu mengemulsi lemak. Tidak semua jenis lemak yang masuk ke dalam sistem pencernaan bisa langsung diserap oleh usus. Karenanya, tubuh membutuhkan zat yang mampu untuk menguraikan lemak tersebut.
ADVERTISEMENT
Beberapa jenis zat mungkin dapat dengan mudah larut dalam air, tetapi tidak begitu dengan lemak. Lemak lebih mudah untuk diserap oleh tubuh ketika dalam bentuk partikel yang lebih kecil.
Dalam hal ini, keberadaan empedu sangatlah penting untuk proses penyerapan lemak, termasuk juga dalam proses penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.
Menurut jurnal Bile Formation and Secretion oleh James L. Boyer, proses penyerapan lemak awalnya terjadi di lambung melalui kontraksi lambung dan adanya asam lambung.
Proses ini kembali terjadi setelah lemak melewati lambung dan garam empedu mulai bekerja untuk mengemulsifikasi lemak hingga terbentuklah butiran lemak. Lemak kemudian akan diubah menjadi asam lemak dan gliserol dibantu oleh enzim lipase.
ADVERTISEMENT

3. Membantu Fungsi Enzim Lipase

Empedu juga berfungsi untuk membantu fungsi enzim lipase. Empedu membantu kerja enzim lipase dengan membentuk misel-misel (butiran lemak).
Misel membantu menambah luas permukaan partikel sehingga enzim lipase lebih cepat merombak lemak. Enzim lipase memiliki fungsi dalam merombak lemak menjadi dua molekul asam lemak dan gliserol.

4. Mengeluarkan Racun dalam Tubuh

Empedu memiliki fungsi lainnya untuk membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia akan diolah untuk kemudian dapat diserap oleh usus.
Setelah itu, zat-zat penting akan diserap oleh darah untuk dapat membantu kerja sel-sel dalam tubuh. Zat-zat yang tidak baik atau zat beracun yang masuk ke dalam tubuh, biasanya akan disaring oleh hati agar tidak terserap oleh darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
ADVERTISEMENT
Zat-zat tersebut kemudian akan dibawa oleh hati untuk dikeluarkan dari tubuh melalui empedu. Selanjutnya, zat-zat berbahaya tersebut akan dikeluarkan bersama dengan urine atau feses.
Oleh sebab itu, menurunnya kinerja empedu akan sangat berisiko bagi tubuh, karena proses penyerapan zat berbahaya juga tentunya tidak bisa dilakukan dengan maksimal.

5. Melindungi Tubuh dari Bakteri

Fungsi empedu lainnya adalah mampu menjadi bakterisida. Sangat sulit untuk dapat terbebas dari berbagai macam mikroba yang mungkin masuk ke dalam tubuh. Salah satu cara paling potensial untuk mikroba masuk adalah melalui makanan.
Dalam sekali mengonsumsi makanan, mikroba yang bisa masuk ke dalam tubuh lewat makanan jumlahnya tidak terhitung. Di sinilah sistem imunitas tubuh berperan.
Selain sistem imun, sistem pencernaan memiliki mekanisme pertahanan sendiri, salah satunya empedu. Fungsi empedu menciptakan kondisi basa yang dapat mematikan atau menghambat mikroba yang masuk ke dalam tubuh.
ADVERTISEMENT

Apa yang Terjadi Jika Kantong Empedu Diangkat?

Ilustrasi salah satu gejala yang bisa dirasakan pada paisen yang kantong empedunya diangkat adalah gangguan pencernaan. Foto: Unsplash
Kantong empedu merupakan organ tempat penyimpanan cairan empedu. Jika kantong empedu diangkat, maka pasien bisa mengalami beberapa efek samping, salah satunya gangguan penyerapan lemak.
Umumnya, saat seseorang tidak makan, cairan empedu akan tersimpan di dalam kantong empedu. Kemudian, ketika orang tersebut makan, kantong empedu akan melepaskan cairan ke usus halus supaya terjadi proses penyerapan lemak yang optimal.
Namun, jika kantong empedu diangkat, maka cairan empedu yang diproduksi di dalam hati akan terus mengalir menuju usus halus. Akibatnya, tubuh tidak dapat mencerna lemak dengan baik sehingga memicu sejumlah gangguan pencernaan, seperti sakit perut, susah buang air besar, dan diare.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan pasien mudah lelah dan lemas. Biasanya, pasien yang sudah tidak memiliki kantong empedu tidak boleh mengonsumsi makanan tinggi lemak.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)