Konten Media Partner

Penebalan Dinding Rahim: Gejala, Penyebab, hingga Cara Mengobatinya

26 Desember 2022 17:30 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penebalan dinding rahim adalah gangguan organ intim wanita. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Penebalan dinding rahim adalah gangguan organ intim wanita. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Penebalan dinding rahim adalah salah satu kelainan pada organ intim wanita. Gangguan ini bisa menyebabkan pendarahan hebat ataupun abnormal.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia medis, penebalan dinding rahim dikenal dengan istilah hiperplasia endometrium. Meskipun gangguan ini tidak bersifat kanker, hiperplasia endometrium dapat meningkatkan risiko kanker pada endometrium.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai gangguan penebalan dinding rahim, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara menanganinya.

Apa Itu Penebalan Dinding Rahim?

Dikutip dari jurnal Endometrial Hyperplasia oleh Gunjan Singh dan Yana Puckett, dkk, penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium adalah gangguan pada organ reproduksi wanita yang ditandai dengan perubahan ukuran lapisan dinding rahim yang abnormal. Perubahan ini terjadi karena adanya peningkatan pertumbuhan sel (hiperplasia).
Endometrium sendiri merupakan jaringan yang melapisi bagian dalam rahim. Lapisan ini bisa tumbuh dan menebal setiap bulannya guna mempersiapkan diri untuk kehamilan. Jika tidak terjadi kehamilan, lapisan tersebut akan luruh (menstruasi).
ADVERTISEMENT
Pada kasus yang tidak normal, endometrium dapat tumbuh dan menebal secara berlebihan. Meskipun tergolong jinak, gangguan penebalan dinding rahim ini bisa berkembang menjadi kanker. Hal tersebut tergantung pada jenis hiperplasia yang dialami.
Ada dua jenis hiperplasia endometrium, yakni:

Gejala Penebalan Dinding Rahim

Salah satu gejala penebalan dinding rahim adalah menstruasi yang berat. Foto: Pexels.com
Penebalan dinding rahim akan menimbulkan beberapa gejala yang tidak nyaman pada bagian intim wanita, seperti:
ADVERTISEMENT

Penyebab Penebalan Dinding Rahim

Siklus menstruasi bergantung pada hormon estrogen dan progesteron. Hormon estrogen membantu menumbuhkan sel-sel pada lapisan rahim di masa subur untuk mempersiapkan kehamilan. Ketika tidak terjadi kehamilan, progesteron akan membantu rahim melepaskan lapisan sel-sel tersebut.
Ketika kedua hormon ini dalam keadaan seimbang, penebalan dinding rahim akan terjadi secara normal. Namun, jika kadar hormon terlalu banyak ataupun sedikit, hal ini bisa menyebabkan pertumbuhan sel abnormal di lapisan rahim.
Penyebab paling umum dari kelainan penebalan di rahim adalah ketidakseimbangan kadar hormon dalam tubuh, yakni terlalu banyak estrogen dan kadar progesteron yang rendah. Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan keseimbangan hormon, yakni:
ADVERTISEMENT

Diagnosis Penebalan Dinding Rahim

Tidak hanya hiperplasia endometrium, banyak kondisi yang dapat menyebabkan pendarahan abnormal. Untuk mengetahui apa yang menyebabkan pendarahan abnormal, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:

Cara Mengobati Penebalan Dinding Rahim

Pengobatan penebalan dinding rahim bisa dilakukan dengan prosedur histerektomi jika gangguan tersebut bisa menyebabkan kanker rahim maupun endometrium. Foto: Pexels.com
Pengobatan penebalan dinding rahim pada umumnya terdiri dari terapi hormon ataupun pembedahan. Jenis pengobatan yang dilakukan biasanya didasari pada jenis hiperplasia yang dialami, rencana kehamilan di masa depan, riwayat kanker, hingga kondisi menopause.
ADVERTISEMENT
Ada dua jenis pengobatan yang biasa dilakukan untuk mengatasi hiperplasia endometrium, yakni sebagai berikut.

1. Terapi Hormonal

Mengutip dari jurnal Therapeutic Options for Management of Endometrial Hyperplasia oleh Vishal Chandra, dkk, sebagian besar kasus penebalan dinding rahim ditangani dengan pemberian progestin, yakni bentuk sintesis dari progesteron. Progestin sendiri tersedia dalam bentuk pil, suntik, alat kontrasepsi, atau krim vagina.
Dosis dan lama penggunaan progestin tergantung pada usia dan jenis hiperplasia yang dimiliki. Efek samping dari progestin dapat menyebabkan pendarahan seperti menstruasi.

2. Histerektomi

Pada pasien yang menderita hiperplasia endometrium atipikal, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan prosedur histerektomi. Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat lapisan rahim untuk menurunkan risiko kanker.
Prosedur histerektomi membuat pasien tidak bisa hamil. Oleh karena itu, penting untuk mendiskusikan rencana kehamilan di masa depan dengan dokter guna memilih penanganan yang tepat untuk mengatasi penebalan dinding rahim.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)