
Untuk mengobati kondisi ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, mulai dari melakukan prosedur penarikan usus hingga ostomi. Pengobatan penyakit hisprung ini perlu diatasi secepat mungkin guna mengurangi risiko komplikasi. Untuk informasi lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini.
Pengertian Penyakit Hisprung

Menurut laman Kementerian Kesehatan RI, penyakit hisprung adalah suatu kelainan bawaan berupa tidak adanya ganglion pada usus besar , mulai dari sfingter ani interna ke arah proksimal, termasuk rektum, dengan gejala klinis berupa gangguan pasase usus.
Pada penyakit hisprung, saraf yang berfungsi untuk mengontrol otot pada organ usus tidak ditemukan. Oleh karena itu, feses tidak dapat terdorong, seperti fungsi fisiologis seharusnya. Akibatnya, terjadi penumpukan feses di usus yang membuat pengidapnya sulit untuk membuang air besar (BAB).
Penyakit hisprung ini juga dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu:
- Penyakit hisprung segmen pendek (80%) segmen aganglionosis dari anus sampai sigmoid adalah 80% dari kasus penyakit hirschprung dan sering ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.
- Penyakit hisprung segmen panjang (15%) daerah aganglionosis dapat melebihi sigmoid bahkan dapat mengenai seluruh kolon dan sampai usus halus. Ditemukan sama banyak pada anak laki-laki dan perempuan.
- Total colonic aganglionosis (5%) bila segmen mengenai seluruh kolon.
Penyebab Penyakit Hisprung
Penyebab penyakit hisprung ini belum dapat diketahui dengan tepat. Menurut laman Mayo Clinic, penyakit Hirschsprung diduga terkait dengan faktor keturunan atau genetika.
Jadi, apabila salah satu orangtua mengalami kondisi hisprung, peluang bayi lahir dengan kelainan yang sama tersebut akan lebih tinggi. Sebagai contoh, apabila ada salah satu anak di suatu keluarga yang memiliki kondisi hisprung, saudara kandungnya memiliki kemungkinan sekitar 3-12% untuk mengalami kondisi yang sama.
Supaya lebih jelas, ada beberapa faktor risiko seseorang mengalami penyakit hisprung ini, di antaranya:
- Berjenis kelamin laki-laki
- Memiliki keluarga yang menderita penyakit hisprung
- Menderita penyakit bawaan lain yang diturunkan
Gejala Penyakit Hisprung

Menyadur laman National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, gejala penyakit hisprung ini tergantung dari tingkat keparahannya. Umumnya, gejala dapat dideteksi pada bayi sejak lahir, salah satunya adalah bayi tidak buang air besar (BAB) dalam kurun waktu 48 jam usai melahirkan.
Tidak hanya kesulitan BAB, penyakit hisprung juga bisa menimbulkan gejala lainnya, di antaranya:
- Muntah berwarna coklat atau hijau
- Perut membesar
- Hilang nafsu makan
- Berat badan tidak bertambah
- Gangguan tumbuh kembang
- Rewel
- Mudah lelah
- Perut kembung dan terlihat buncit
- Sembelit yang terjadi dalam jangka panjang (kronis)
- Demam
- Diare cair dan berbau busuk
Cara Mengobati Penyakit Hisprung
Untuk mengobati seseorang yang mengidap penyakit hisprung, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, mulai dari memotong bagian usus hingga ostomi. Kedua tindakan ini termasuk ke dalam kegiatan operasi.
Berikut penjelasan lebih lengkap tentang bagaimana cara mengobati penyakit hisprung, seperti yang dikutip dari laman WebMD.
1. Operasi memotong bagian usus
Pengobatan yang dapat dilakukan adalah melakukan operasi dengan memotong sebagian usus besar yang tidak memiliki saraf. Setelah itu, bagian usus besar yang normal akan dihubungkan ke anus anak.
Umumnya, operasi ini menggunakan metode laparoskopi atau prosedur bedah minimal invasif yang dilakukan dengan membuat sayatan kecil di dinding perut.
2. Operasi ostomi
Selain memotong bagian usus, penyakit hisprung juga bisa diobati dengan melakukan operasi ostomi. Prosedur ini bisa disebut juga dengan stoma. Dalam laman Healthline disebutkan bahwa stoma adalah istilah medis yang merujuk pada lubang yang sengaja dibuat di lapisan perut sebagai jalur pembuangan zat sisa pencernaan.
Adapun prosedur ostomi untuk menangani penyakit hisprung ini, di antaranya:
- Ileostomi. Dokter mengangkat seluruh usus besar dan menyambungkan usus kecil kepada stoma, lalu feses keluar dari tubuh melalui stoma ke dalam kantung.
- Kolostomi. Dokter membiarkan bagian usus besar tetap utuh dan menyambungkan pada stoma, lalu feses keluar dari tubuh melalui ujung usus besar.
Cara Mencegah Penyakit Hisprung
Pencegahan penyakit hisprung ini belum bisa diketahui dengan pasti, sebab kondisi ini bisa terjadi begitu saja, meski tidak memiliki gejala. Namun, ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi anak mengalami penyakit hisprung.
Menyadur laman Medical News Today, berikut informasinya.
- Melakukan kontrol rutin ke dokter kandungan selama masa kehamilan berlangsung
- Mengonsumsi makanan yang bergizi dan minum air putih sebanyak 2 liter setiap hari
- Hindari rokok dan alkohol
- Mencukupi kebutuhan zat besi semasa kehamilan
- Hati-hati dalam mengonsumsi obat saat kehamilan berlangsung
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)
Apa itu hisprung?
Apa penyebab hisprung?
Bagaimana cara mengobati hisprung?