Penyakit Palpitasi Jantung: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Konten Media Partner
13 Januari 2023 13:26 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita yang mengalami palpitasi jantung. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita yang mengalami palpitasi jantung. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Penyakit palpitasi jantung adalah suatu kondisi ketika jantung berdetak cepat berulang kali dan tidak beraturan. Kondisi ini umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar kasus palpitasi jantung bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh stres, kecemasan, atau terlalu banyak mengonsumsi kafein, nikotin, dan alkohol. Lebih jelas, simak informasinya di bawah ini.

Pengertian Penyakit Palpitasi Jantung

Penyakit palpitasi jantung adalah kondisi ketika jantung berdebar kencang dan frekuensi denyut timbul secara tidak beraturan. Menurut American Family Physician, penderita bisa merasakan jantung berdebar di dada, tenggorokan, atau leher.
Palpitasi jantung bisa terjadi kapan saja, meskipun penderita sedang istirahat atau beraktivitas normal. Dalam kebanyakan kasus, palpitasi jantung bukanlah masalah kesehatan serius. Namun, kondisi ini terkadang dikaitkan dengan gangguan irama jantung yang memerlukan perhatian medis.

Penyebab Penyakit Palpitasi Jantung

Ilustrasi salah satu penyebab palpitasi jantung adalah faktor stres. Foto: Pexels
Ada berbagai macam penyebab palpitasi jantung. Biasanya, kondisi ini tidak secara langsung berhubungan dengan penyakit jantung dan merupakan akibat dari beberapa kondisi tertentu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan jurnal Benefits of an Early Management of Palpitations oleh Nicolas Clementy, dkk., adapun beberapa penyebab penyakit palpitasi jantung, yaitu:
Dalam beberapa kasus, palpitasi juga dapat dikaitkan dengan penyakit jantung. Beberapa kondisi jantung yang terkait dengan palpitasi meliputi:
ADVERTISEMENT

Gejala Penyakit Palpitasi Jantung

Ilustrasi gejala palpitasi jantung ditandai dengan jantung yang berdetak terlalu cepat dan kuat di dada. Foto: Pexels
Mengutip jurnal Palpitations: Evaluation in the Primary Care Setting oleh Randell K. Wexler, dkk., gejala palpitasi jantung umumnya ditandai dengan beberapa kondisi, seperti:
Dalam beberapa kasus, palpitasi jantung bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami palpitasi jantung yang disertai dengan gejala berikut:
ADVERTISEMENT
Biasanya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan dan mengecek riwayat kesehatan penderita untuk menemukan penyebabnya. Selanjutnya, pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi penderita dan penyebab yang mendasarinya.

Cara Mengobati Penyakit Palpitasi Jantung

Pengobatan terbaik untuk mengatasi palpitasi jantung tergantung pada penyebab yang memicu jantung berdebar-debar. Sebagian besar kondisi ini bisa hilang dalam beberapa menit dan mungkin tidak memerlukan perawatan apa pun.
Namun, jika Anda memiliki penyakit jantung atau irama jantung yang tidak normal, segera konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui penyebab pastinya. Anda mungkin memerlukan obat-obatan hingga prosedur pembedahan untuk mengatasi masalah tersebut.
Sementara itu, jika palpitasi jantung bukan disebabkan oleh kondisi medis tertentu, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Dirangkum dari Healthline, berikut adalah cara mengobati penyakit palpitasi jantung yang bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT

1. Teknik Relaksasi

Ilustrasi melakukan yoga untuk mengatasi palpitasi jantung. Foto: Pexels
Jika stres atau kecemasan yang menyebabkan palpitasi jantung, Anda mungkin dapat mengendalikannya dengan melakukan teknik relaksasi yang berfokus pada pernapasan.
Mengelola stres dan kecemasan dapat dilakukan dengan teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, dan tai chi. Ini dapat membantu menurunkan debaran jantung saat istirahat dari waktu ke waktu.

2. Menghindari Konsumsi Kafein

Minuman berkafein seperti teh dan kopi dapat memicu jantung berdebar kencang. Karenanya, Anda dapat menghindari konsumsi minuman berkafein atau membatasi asupannya ketika mengalami kondisi ini.

3. Memperbanyak Minum Air Putih

Ilustrasi mengonsumsi air putih dapat membantu mengatasi palpitasi jantung akibat dehidrasi. Foto: Pexels
Dehidrasi dapat menyebabkan palpitasi jantung. Hal ini karena darah mengandung air. Jadi, ketika tubuh mengalami dehidrasi, darah akan menjadi lebih kental.
Semakin kental darah, semakin keras jantung untuk memompa darah. Kondisi ini dapat meningkatkan denyut nadi dan berpotensi menyebabkan palpitasi jantung.
ADVERTISEMENT
Karenanya, perbanyaklah minum air putih agar tubuh tidak mengalami dehidrasi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, jumlah kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda, tapi setidaknya pastikan untuk minum 8 gelas air putih setiap hari.

4. Manuver Vagal

Cara mengobati palpitasi jantung selanjutnya adalah dengan melakukan manuver vagal. Saraf vagal memiliki banyak fungsi, salah satunya membantu mengatur detak jantung.
Manuver vagal dilakukan untuk memperlambat laju jantung dengan merangsang saraf vagal. Berikut ini beberapa cara melakukan manuver vagal.
Untuk hasil yang optimal, lakukan manuver vagal ini sambil berbaring telentang. Namun, perlu diperhatikan bahwa manuver vagal sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT

Cara Mencegah Penyakit Palpitasi Jantung

Ilustrasi rutin berolahraga dapat mencegah terjadinya palpitasi jantung. Foto: Pexels
Pada dasarnya, palpitasi jantung tidak selalu dapat dicegah. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya palpitasi jantung, seperti:
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
ADVERTISEMENT
(SFR)