Konten Media Partner

4 Pilihan Obat Jantung Berdebar, Ampuh Redakan Gejala

15 Desember 2022 10:15 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dalam dunia medis, jantung berdebar secara tak beraturan dikenal dengan istilah palpitasi. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Dalam dunia medis, jantung berdebar secara tak beraturan dikenal dengan istilah palpitasi. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Jantung berdebar adalah kondisi medis yang biasanya ditangani tanpa pemberian obat. Akan tetapi, dalam kondisi tertentu, obat jantung berdebar mungkin diperlukan untuk mengatasi penyebab yang mendasarinya.
ADVERTISEMENT
Jantung berdebar atau deg-degan adalah kondisi ketika jantung berdegup secara tak beraturan, seperti melaju dengan cepat dan tak berirama. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah palpitasi.
Palpitasi pada umumnya disebabkan oleh masalah pada jantung, gangguan emosional, penggunaan obat-obatan tertentu, kondisi medis tertentu, hingga faktor gaya hidup.
Pada dasarnya, palpitasi tidak membutuhkan perawatan khusus, terlebih jika disebabkan oleh faktor gaya hidup. Namun, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa jenis obat jantung berdebar untuk mengontrol detak jantung dan mengelola masalah jantung yang mendasarinya

Nama Obat untuk Jantung Berdebar

Obat jantung berdebar dibutuhkan untuk mengatasi penyebabnya berupa penyakit jantung ataupun gangguan pada irama jantung. Foto: Pexels.com
Jantung berdebar pada umumnya tidak membutuhkan pengobatan medis yang khusus. Namun, pengobatan medis biasanya diberikan kepada seseorang yang mengalami palpitasi akibat penyakit jantung ataupun gangguan pada irama jantung.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari jurnal Palpitation oleh Amandeep Goyal, dkk, ada beberapa jenis obat yang mungkin diberikan untuk mengatasi masalah tersebut, mulai dari beta-blockers hingga calcium channel blockers. Simak daftar lengkapnya di bawah ini.

1. Sodium-Channel Blockers

Sodium-channel blockers adalah obat yang bekerja dengan memblokir saluran sodium. Saluran sodium adalah saluran yang bertanggung jawab untuk mengatur konduksi listrik di jantung.
Obat ini bermanfaat untuk memperlambat konduksi listrik di jantung. Dengan begitu, detak jantung yang beraturan akibat gangguan kelistrikan di dalamnya dapat diatasi.
Sodium-channel blockers biasa digunakan pada gangguan detak jantung, seperti aritmia, takikardia ventrikel, fibrilasi atrium, dan lain sebagainya. Contoh obat golongan ini adalah quinidine, lidokain, disoppira, dan lain-lain.
Efek samping dari penggunaan obat ini adalah mual, pusing, diare, dan sakit kepala. Ikutilah aturan pakai dan dosis yang dianjurkan untuk mengurangi risiko munculnya efek samping.
ADVERTISEMENT

2. Beta-Blockers

Beta-blockers adalah salah satu jenis obat yang sering diberikan pada penderita penyakit jantung. Obat ini berfungsi untuk memblokir rangsangan dari sistem saraf simpatik ke jantung, sehingga mampu mengurangi adanya impuls ke jantung.
Beta-blockers adalah obat jantung berdebar yang mampu membantu memperlambat detak jantung. Obat ini sering digunakan untuk mengatasi takikardi, aritmia, hingga menurunkan tekanan darah.
Beberapa jenis obat yang tergolong kelompok beta-blockers adalah bisoprolol, atenolol, metaprolol, dan propranolol.
Penggunaan obat ini mungkin akan menimbulkan efek samping tertentu, yakni hipotensi atau tekanan darah rendah. Efek samping lainnya bisa berupa pusing, sembelit, mual, dan kelelahan.

3. Potassium-Channel Blockers

Jenis obat jantung berdebar selanjutnya adalah obat potassium-channel blockers. Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah amiodaron dan dofetilide.
ADVERTISEMENT
Obat ini bermanfaat untuk memperpanjang masa istirahat membran sel (repolarisasi) dengan menghambat saluran kalium atau potassium. Dengan diperpanjangnya repolarisasi, kontraksi pada jantung akan menjadi lebih teratur.
Obat golongan potassium-channel blocker kerap dikonsumsi untuk mengatasi fibrilasi atrium, flutter, dan takikardia ventrikel. Obat ini perlu digunakan dengan berhati-hati sebab penggunaan obat ini secara tidak teratur akan memengaruhi irama jantung. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan jenis obat ini.

4. Calcium-Channel Blockers

Calcium-channel blockers adalah jenis obat jantung berdebar lainnya yang sering dimanfaatkan untuk mengobati aritmia dengan memperlambat detak jantung adn menurunkan tekanan darah.
Obat ini bekerja dengan mengikat saluran kalsium di jantung dan menghalangi aliran ion kalsium ke dalam jantung. Contoh obat yang tergolong dalam obat calcium-channel blocker adalah amlodipine, verapamil, diltiazem, dan nicardipine.
ADVERTISEMENT
Obat ini bisa menimbulkan efek samping jika dikonsumsi secara tidak teratur. Adapun efek samping yang bisa muncul adalah bradikardia, sembelit, edema atau retensi cairan, pusing, sakit kepala, dan lain-lain.
Itulah beberapa jenis obat jantung berdebar atau deg-degan. Dokter mungkin akan meresepkan jenis obat lainnya yang disesuaikan dengan gangguan yang mendasarinya.

Jantung Berdebar Apakah Berbahaya?

Jantung berdebar adalah kondisi yang tidak membahayakan tubuh, tetapi perlu diwaspadai jika disebabkan oleh penyakit jantung. Foto: Pexels.com
Jantung berdebar pada dasarnya bukanlah kondisi medis yang mengkhawatirkan. Kondisi ini normal terjadi ketika tubuh merasa cemas atau telah melakukan aktivitas fisik yang berat.
Jenis minuman dan makanan bisa menjadi penyebab jantung berdebar, begitu pula dengan suplemen atau obat yang dikonsumsi. Hal ini biasanya akan cenderung mereda setelah efek sampingnya menghilang.
Kondisi jantung berdebar dengan kencang juga sering dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan, serangan panik, dan trauma.
ADVERTISEMENT
Namun, jantung berdebar secara tak beraturan mungkin perlu diwaspadai jika disebabkan oleh gangguan pada irama detak jantung atau penyakit jantung, seperti penyakit katup jantung, kardiomiopati, dan lain sebagainya. Jantung berdebar bisa mengindikasikan adanya gangguan pada jantung.
Meskipun jarang dan langka, jantung berdebar dapat menimbulkan komplikasi, khususnya yang diakibatkan oleh penyakit jantung. Komplikasinya bisa berupa stroke, henti jantung, dan gagal jantung.
Jika jantung berdebar secara tidak normal dan disertai dengan nyeri dada, pusing, dan sesak napas, segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan dan penanganan untuk mengatasi masalah jantung berdebar.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)