Konten Media Partner

Sering Buang Air Kecil Pertanda Apa? Ini Jawabannya

12 Desember 2022 18:54 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sering buang air kecil pertanda apa? Keluhan ini bisa menandakan adanya masalah pada kesehatan tubuh. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sering buang air kecil pertanda apa? Keluhan ini bisa menandakan adanya masalah pada kesehatan tubuh. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Buang air kecil yang berlebihan dalam jangka waktu 1 hari bisa menjadi pertanda adanya gangguan pada kesehatan tubuh. Lantas, sering buang air kecil pertanda apa? Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT

Berapa Waktu Normal Buang Air Kecil?

Buang air kecil adalah cara tubuh untuk membuang produk limbah dan racun dari tubuh. Organ ginjal, kandung kemih, ureter, dan uretra berperan penting dalam proses ini.
Tubuh membutuhkan proses pengeluaran urine untuk mengurangi penumpukan racun yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Mengutip dari National Library of Medicine US, normalnya, seseorang buang air kecil sebanyak 6-7 hari dalam waktu 24 jam. Buang air kecil 4-10 kali sehari juga dianggap sehat selama frekuensinya tidak mengganggu kualitas hidup seseorang.
Frekuensi buang air kecil biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:
ADVERTISEMENT

Sering Buang Air Kecil Pertanda Apa?

Salah satu penyebab seseorang sering buang air kecil adalah infeksi saluran kemih. Foto: Pexels.com
Sering buang air kecil bisa disebabkan oleh berbagai macam kondisi, seperti asupan cairan dalam tubuh hingga kehamilan. Tak hanya itu, sering buang air kecil juga dapat menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan.
Dikutip dari studi Epidemiology of Frequent/Urgent Urination in Older Adults in China: A Multicenter, Cross-Sectional Study oleh Yiwen Zhang. dkk, berikut beberapa penyebab seseorang sering buang air kecil.

1. Asupan Cairan yang Berlebihan

Konsumsi cairan dalam jumlah yang besar dapat meningkatkan produksi urine, begitupun sebaliknya. Konsumsi cairan yang sedikit bisa menurunkan jumlah urine yang keluar.
Pada umumnya, seseorang akan buang air kecil 3-4 jam setelah minum cairan. Akan tetapi, jika cairan yang dikonsumsi sangatlah banyak, hal ini bisa mempercepat proses urinasi.
ADVERTISEMENT

2. Konsumsi Minuman Bersifat Diuretik

Alkohol dan kafein adalah jenis minuman yang memiliki efek diuretik. Artinya, minuman ini akan menambah jumlah garam dan air pada urine, sehingga dapat memproduksi urine menjadi lebih banyak.
Meningkatnya produksi urine dapat membuat kandung kemih cepat penuh. Hal ini dapat memicu seseorang sering buang air kecil. Contoh minuman yang bersifat diuretik lainnya adalah kopi, soda, minuman berenergi, coklat panas, hingga teh.

3. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Sering buang air kecil bisa menjadi efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu, seperti golongan obat diuretik. Obat ini biasanya diberikan pada penderita tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, atau penyakit jantung.
Contoh obat yang tergolong diuretik adalah bumetanide, chlorothiazide, furosemide, metolazone, dan spironolactone.

4. Kehamilan

Perubahan hormon selama kehamilan akan memengaruhi kondisi fisik ibu hamil, termasuk pada saluran kemihnya. Perubahan hormon dan tekanan rahim pada kandung kemih akan meningkatkan keinginan ibu hamil untuk buang air kecil.
ADVERTISEMENT
Ibu hamil akan sering buang air kecil dalam frekuensi yang tinggi selama kehamilan hingga 8 minggu setelah melahirkan.

5. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang biasanya disebabkan oleh bakteri dan menyerang organ-organ dalam sistem urinasi, seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
Penyakit ini biasanya ditandai dengan gejala sering buang air kecil, rasa nyeri ketika buang air, urine berbau menyengat, demam, dan lain-lain.

6. Kandung Kemih Terlalu Aktif

Kandung kemih terlalu aktif dapat memicu seseorang untuk buang air kecil lebih sering. Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan kandung kemih terlalu aktif, seperti infeksi, obesitas, ketidakseimbangan hormon, dan kerusakan saraf.

7. Sistitis

Sistitis adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peradangan di kandung kemih. Gejala yang diberikan mirip dengan infeksi saluran kemih, sehingga sering disalah artikan.
ADVERTISEMENT
Pada pasien sistitis, tidak ditemukan tanda-tanda infeksi di kandung kemih. Sampai saat ini, penyebab pasti dari sistitis belum diketahui dengan jelas.

8. Diabetes

Diabetes adalah gangguan penyakit akibat kadar gula darah sangat tinggi. Diabetes menyebabkan penderitanya sering buang air kecil, sering merasa haus, penurunan berat badan drastis, mata mengabur, dan lain-lain.

9. Gangguan Kalsium Darah

Gangguan kadar kalsium dalam darah, seperti hipokalsemia (kadar kalsium rendah) atau hiperkalsemia (kadar kalsium tinggi) bisa mempengaruhi fungsi kerja ginjal. Hal ini juga bisa menyebabkan seseorang sering buang air kecil.

10. Anemia Sel Sabit

Sering buang air kecil bisa menjadi pertanda adanya gangguan anemia sel sabit. Anemia sel sabit adalah gangguan sel darah merah yang diwariskan secara genetik.
Gangguan sel darah merah yang rendah bisa memengaruhi kerja ginjal dan konsentrasi urine. Akibatnya, penderita anemia sel sabit akan sering buang air kecil.
ADVERTISEMENT

11. Masalah Prostat

Pada pria, sering buang air kecil dapat disebabkan oleh masalah prostat, seperti pembesaran prostat jinak, infeksi pada prostat, dan kanker prostat. Kondisi-kondisi ini biasanya disertai dengan gejala sering buang air kecil, rasa nyeri di bagian kandung kemih dan ketika buang air kecil.

12. Otot Dasar Panggul yang Melemah

Saat otot panggul kehilangan kekuatan, tubuh akan kehilangan kemampuan dalam menahan buang air kecil. Akibatnya, seseorang akan lebih sering buang air kecil daripada biasanya. Kondisi ini banyak disebabkan oleh proses persalinan.

Bagaimana Cara Mengatasi Buang Air Kecil Terus-Menerus?

Keluhan sering buang air kecil bisa ditangani dengan senam Kegel. Foto: Pexels.com
Sering buang air kecil biasanya tidak membutuhkan penanganan apabila tidak memengaruhi kualitas hidup serta tidak diakibatkan oleh gangguan kesehatan yang serius.
Jika disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, maka cara menangani sering buang air kecil adalah dengan mengobati penyakit yang mendasarinya. Selain itu, terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi frekuensi buang air kecil.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari laman National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, berikut berbagai cara mengatasi buang air kecil terus-menerus:
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
ADVERTISEMENT
(SAI)