Keterangan Saksi yang Lihat 2 Mahasiswa di Kendari Tewas saat Demo

Konten Media Partner
28 September 2019 11:21 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi demonstrasi ribuan mahasiswa di depan gedung DPRD Sultra, Foto: Asdar Zuula.
zoom-in-whitePerbesar
Aksi demonstrasi ribuan mahasiswa di depan gedung DPRD Sultra, Foto: Asdar Zuula.
ADVERTISEMENT
Demo yang dilakukan oleh massa mahasiswa di depan gedung DPRD Sultra, berujung bentrok, Kamis (26/9). Bentrokan itu menyebabkan dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), tewas.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah Randy (22 tahun) tewas tertembak peluru tajam di bagian bawah ketiak kiri menembus dada kanan. Mahasiswa kedua yang gugur adalah Yusuf Kardawi (19 tahun) yang dinyatakan meninggal usai menjalani operasi akibat luka parah di kepala.
Menurut keterangan saksi mata yang enggan disebutkan identitasnya, korban Yusuf Kardawi pertama kali ditemukan sudah tergeletak tak berdaya.
Saat itu, kata saksi, sekitar pukul 15.40 WITA, bentrok antara polisi dan mahasiswa kembali pecah. Posisi polisi saat itu berada di depan Kantor Dinas Ketenagakerjaan Sultra, sedangkan mahasiswa berada di depan Kampus STIMIK Catur Sakti.
Menurut saksi, saat kerusuhan Yusuf tertangkap lalu dipukuli oleh sekelompok orang berpakaian polisi dan berpakaian preman.
Dalam kondisi tak berdaya, lanjut saksi, salah seorang teman seangkatan Yusuf yang namanya dirahasiakan, mencoba menyelamatkan Yusuf. Saat berada di dekat Yusuf yang sedang terkapar. Saksi mengaku sempat ditodongkan pistol oleh oknum berpakaian preman.
ADVERTISEMENT
"Entah, tidak tahu, apakah itu polisi atau bukan, tapi tidak memakai seragam," jelas saksi, Jumat (27/9).
Saat ditodong pistol, saksi kemudian berlari. Situasi kembali ricuh, polisi mulai memukul mundur mahasiswa, mahasiswa pun lari menjauh.
Di saat bersamaan, terdengar suara tembakan. Menurut saksi, suara tembakan itu bukan tembakan gas air mata, tapi diduga tembakan senjata api.
"Kalau berdasarkan video yang kami dapat, suara tembakan itu lima kali," sambungnya.
Saat tembakan itu berbunyi, kira kira pukul 16.00 WITA, tiba tiba salah seorang mahasiswa tergeletak di tengah jalan. Mahasiswa itu adalah Randy, yang dinyatakan tewas tertembak.
"Jadi pas bunyi tembakan itu, di kerumunan mahasiswa yang lari, ada yang tiba-tiba langsung tergeletak, ya itu Randy, kasihan. Setelah itu sama teman-teman dibawa ke RS Korem," kata dia.
ADVERTISEMENT
Saksi mengatakan, tak lama usai Randy tergeletak dan dievakuasi, ditemukan selongsong peluru yang diduga digunakan saat demo.
"Kami dapat selongsong peluru, kami simpan, untuk barang bukti, bahwa teman kami ditembak," katanya.
Saat dikonfirmasi soal rentetan kejadian yang disampaikan mahasiswa, mulai dari ditodong pistol, suara tembakan diduga senjata api, hingga ditemukannya selongsong peluru, Kepala Bidang Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt, belum bisa menjelaskan secara pasti.
"Tim investigasi masih bekerja, apabila ada informasi dari masyarakat, kami persilakan untuk memberikan keterangan," jelasnya.
Harry juga belum memastikan, apakah selongsong yang ditemukan mahasiswa adalah milik anggota Polri.
"Harus ada uji balistik untuk mengetahui itu," ujar dia.
Wiwid Abid Abadi