2 Orang Meninggal dan 6 Luka Berat Akibat Demo Ricuh di DPRD Sultra

Konten Media Partner
27 September 2019 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Polda Sultra, Brigjen Pol Iriyanto, saat menggelar konferensi pers terkait demo ricuh di DPRD Sultra, Foto: Wiwid Abid Abadi.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Polda Sultra, Brigjen Pol Iriyanto, saat menggelar konferensi pers terkait demo ricuh di DPRD Sultra, Foto: Wiwid Abid Abadi.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi unjuk rasa para mahasiswa di Kendari yang menolak sejumlah RUU pada Kamis (26/9), berujung bentrok. Aksi yang digelar di gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut mengakibatkan puluhan orang terluka, baik dari polisi maupun mahasiswa, bahkan dua orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Data yang dirilis Kepolisian Daerah Sultra, Jumat siang (27/9), bentrokan itu menimbulkan 33 korban, yang terdiri dari 1 orang masyarakat sipil, 3 orang pegawai DPRD, 19 orang mahasiswa, dan 10 orang anggota Polri.
"Jadi total korban kerusuhan kemarin ada 33 orang," jelas Kepala Polda Sultra, Brigjen Pol Iriyanto.
Iriyanto merinci, korban luka ringan tercatat ada 24 orang, terdiri dari 6 orang anggota Polri, 3 orang pegawai DPRD, dan 15 orang mahasiswa. Sedangkan luka berat ada 2 mahasiswa dan 4 orang anggota Polri.
"Dua mahasiswa yang mengalami luka berat adalah Imran (22 tahun) dan Anwar (22 tahum, keduanya adalah mahasiswa UHO," jelas Iriyanto.
"Sedang anggota Polri yang luka berat ada IPTU Nursaji, AIPTU Zulkifli, Bripka LM Nasrum, dan Bripda Muh Firhan," sambungnya.
Pos Polisi yang dibakar massa aksi tepat tidak jauh dari lokasi bentrok antara mahasiswa dan polisi, Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia.
Untuk korban meninggal dunia adalah mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UHO, Randy Lakarinta, dan mahasiswa Fakultas Teknik, Muh Yusuf Kardawi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada pula masyarakat bernama Putri (23 tahun), tertembak pada betis kanan saat sedang berada di rumahnya. Jarak rumah Putri dan lokasi demo sekitar 3 kilometer. Ada dugaan, Putri terkena peluru nyasar.
Data yang dirilis Polda Sultra ini berbeda dengan data jumlah korban yang dirilis Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia (KSR PMI), Universitas Haluoleo (UHO).
KSR PMI UHO mencatat, ada 66 orang korban, baik korban luka ringan, berat, kritis, dan meninggal. Sebagian besar korban yang ditangani adalah mahasiswa.
Wiwid Abid Abadi