Lab PT OSS Meledak, Polisi: 19 Korban Pingsan Tak Keracunan Zat Kimia

Dokter Forensik Biddokkes Polda Sultra, Kompol Mauluddin, Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.

Tim Dokpol Kedokteran Kepolisian Biddokkes Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) telah melakukan pemeriksaan terhadap 19 korban ledakan perusahaan tambang PT Obsidian Stainless Steel (OSS).

Dokter Forensik Biddokkes Polda Sultra, Kompol Mauluddin, mengatakan seluruh korban hanya mengalami trauma inhalasi. Mauluddin menjelaskan, trauma inhalasi adalah cedera pada saluran pernapasan akibat masuknya sejumlah asap ke dalam saluran pernapasan.

"Meluruskan, hal ini menunjukkan kalau korban tidak mengalami keracunan zat kimia," kata Mauluddin dalam keterangan pers, Jumat (16/8).

Mauludun berujar, memang di dalam laboratorium yang terbakar terdapat sejumlah bahan kimia. Namun, ia memastikan bahan kimia itu hanya memicu terjadinya kebakaran, tidak membuat korban keracunan zat kimia tersebut.

"Buktinya, dari 19 (korban) ini, itu 14 bisa langsung dipulangkan, lima yang rawat inap, itu pun dalam keadaan sadar dan dalam proses pemulihan," ujar Mauluddin.

Ledakan di PT Obsidian Stainless Steel semdiri terjadi pada Rabu (14/8). Tidak ada korban luka dalam insiden ini. Berikut daftar korban yang dibawa ke rumah sakit setelah pingsan saat menghirup asap dari ledakan:

Wanita :

1.DINAS TIARA, 22 tahun, Suku Muna

2.MARWATIN, 24 tahun, Suku Muna

3.FITRI, 22 tahun, Suku Muna

4.ANGGI, 22 tahun, Suku Tolaki

5.DILLA, 22 tahun, Suku Muna

6.RANI, 21 tahun, Suku Tolaki

7.RIRIN, 22 tahun, Suku Muna

8.WINDA, 23 tahun, Suku Bugis

9.NIPUTU, 23 tahun, Suku Bali

10.TRISNA, 24 tahun, Suku Buton

11.KARTIKA, 23 tahun, Suku Jawa

12.NURANGSIT, 23 tahun, Suku Bugis

13.DEVIANA, 23 tahun, Suku Tolaki

14.SARI PUSPITA, 23 tahun, Suku Muna

15.EKA INDRIANI, 23 tahun, Suku Sunda

16.SUHANA, 24 tahun, Suku Bugis

17.JUSNA, 24 tahun, Suku Tolaki

Laki laki :

1.ICAL SAPUTRA, 24 tahun, Suku Tolaki

2.WAHYU PEBRIANTO, 24 tahun, Suku Tolaki

Lukman Budianto