Polri soal Demo Kendari: Temukan 3 Proyektil dan Sita 13 Senpi Polisi

Konten Media Partner
30 September 2019 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bercak darah diduga milik Randy mahasiswa UHO yang tewas tertembak saat aksi demonstrasi di kendari berujung bentrok, Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Bercak darah diduga milik Randy mahasiswa UHO yang tewas tertembak saat aksi demonstrasi di kendari berujung bentrok, Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membenarkan telah menemukan 3 proyektil peluru usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi tertembaknya Randy (22 tahun) saat ikut demonstrasi berujung ricuh di DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (26/9).
ADVERTISEMENT
"Iya benar, kita temukan tiga proyektil, dan sekarang sudah dikirim ke Makassar untuk dilakukan uji balistik oleh tim laboratorium forensik (Labfor)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, saat dihubungi wartawan di Kendari, Senin (30/9).
Namun, Dedi tak menerangkan secara detail di mana proyektil itu ditemukan.
Dedi juga membenarkan sudah penyitaan 13 pucuk senjata api beserta personel Polri pemiliknya. "Iya, 13 personel polisi pemilik senjata itu juga sudah kita mintai keterangannya," kata Dedi.
Dedi mengatakan, hasil sementara penyelidikan akan dibeberkan oleh Kepala Polda Sultra yang baru dilantik, Brigjen Pol Merdisyam.
Sebelumnya, penemuan tiga proyektil itu juga diungkapkan Kepala Perwakilan Ombudsman RI Sultra, Mastri Susilo. Mastri mendapat laporan itu dari tim Polri yang melakukan penyelidikan.
ADVERTISEMENT
Menurut Mastri, proyektil ditemukan saat tim Inafis melakukan olah TKP. Hasilnya, ditemukan 3 proyektil, satu proyektil ditemukan menempel pada gerobak di Jalan Abdullah Silondae, Kecamatan Mandonga. Di lokasi itu pula, Randy terkapar tertembus peluru tajam.
"Satu proyektil lagi yang bersarang di betis Ibu Putri. Warga yang kena peluru nyasar saat demo berujung bentrok," kata Mastri.
Wiwid Abid Abadi
Ilustrasi proyektil peluru. Foto: Shutter Stock