Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Camat Lohia, Hajar Sosi, yang juga keluarga korban, mengakui mendapatkan informasi tersebut sekitar pukul 16.00 WITA, ada warganya di Desa Lakarinta yang diduga menjadi korban tembakan dari polisi.
"Setelah saya kroscek lagi ternyata korban masih keluarga dekat saya. Sementara ibu korban, yang awalnya tidak mempercayai kabar itu langsung menjerit histeris," jelas Hajar Sosi, saat ditemui di rumah duka, Kamis (26/9).
Menurut Hajar Sosi, sampai saat ini ayah korban yang sedang berada di laut mencari ikan (pagai) dan belum mengetahui kondisi puteranya karena pihak keluarga hanya menyampaikan korban sedang sakit.
"Pihak keluarga hindari jangan sampai ayah korban kaget dan terjadi hal yang tidak diinginkan, jadi kita pihak keluarga menunggu sampai ayah korban tiba di rumah," kata Hajar.
ADVERTISEMENT
"Kita juga menunggu keputusan ayah korban apakah jenazah dilakukan autopsi atau langsung dibawa pulang ke rumah duka malam ini juga," ujar Hajar.
Dia juga menegaskan, pihak keluarga sangat mengutuk keras atas tindakan pelaku dugaan penembakan yang telah menghilangkan nyawa korban, sehingga pihak keluarga menuntut agar pihak kepolisian segera mengusut tuntas siapa pun pelakunya.
"Jika informasi tersebut benar dari tindakan kepolisian, kami keluarga mengecam keras kepada oknum pelaku penembakan yang bekerja tidak sesuai SOP," pungkasnya.
Diketahui, Randy merupakan anak kedua dari 5 orang bersaudara dari pasangan La Sali (47) dan Nasirifa (45). Dan anak laki-laki satu satunya.
Korban dikenal memiliki jiwa sosial terhadap keluarga dan tetangga, selain itu, Randy juga merupakan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kendari.
ADVERTISEMENT
"Keseharian korban itu dikenal baik di keluarga, tetangga, dan teman sebayanya yang suka membantu siapa saja," ujar Hajar Sosi.
Arto Rasyid