Konten dari Pengguna

3 Manfaat Menjadi Orang yang Soft Spoken

Kamilia Salsabila
Mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat
9 Januari 2025 10:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kamilia Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi orang soft spoken (pexels.com)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi orang soft spoken (pexels.com)
ADVERTISEMENT
Istilah soft spoken merujuk pada orang yang berbicara dengan nada lembut, tenang, dan penuh kehati-hatian. Meskipun terlihat sederhana, menjadi orang yang soft spoken membawa manfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Berikut ini adalah tiga manfaat utama menjadi orang yang soft spoken.
ADVERTISEMENT
1. Membuat Orang Lain Merasa Nyaman
Salah satu manfaat terbesar dari menjadi soft spoken adalah kemampuan untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi orang lain. Nada bicara yang lembut sering diidentikkan dengan keramahan dan empati. Orang yang soft spoken cenderung bisa membuat orang lain merasa didengar dan dihargai. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Communication, nada bicara yang lembut dan tenang dapat membantu menurunkan tingkat stres pada lawan bicara. Hal ini membuat komunikasi menjadi lebih efektif dan mendalam. Jika kamu bekerja di bidang yang melibatkan banyak interaksi, seperti layanan pelanggan atau pendidikan, menjadi soft spoken bisa menjadi aset besar untuk membangun hubungan yang baik.
2. Lebih Mudah Mendapatkan Respect
ADVERTISEMENT
Orang yang soft spoken biasanya mendapatkan respect lebih dari orang-orang di sekitarnya. Mengapa demikian? Karena nada bicara yang lembut mencerminkan kontrol diri dan kedewasaan. Misalnya, dalam situasi konflik, orang yang berbicara dengan nada lembut akan lebih dihormati karena mereka tidak terpancing emosi. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA), ditemukan bahwa gaya komunikasi yang tenang dan sopan lebih efektif dalam menyelesaikan konflik dibandingkan dengan nada yang agresif.
3. Meningkatkan Kualitas Komunikasi
Orang yang berbicara dengan lembut biasanya lebih terampil dalam memilih kata-kata yang tepat sehingga pesan yang mereka sampaikan lebih mudah dipahami. Mereka juga cenderung mendengarkan dengan baik sebelum memberikan tanggapan. Kemampuan ini sangat penting, terutama dalam lingkungan kerja atau hubungan personal. Sebuah artikel dalam Harvard Business Review menyebutkan bahwa mendengarkan dengan empati dan berbicara dengan nada yang menenangkan adalah kunci untuk membangun koneksi yang kuat. Selain itu, komunikasi yang berkualitas juga dapat meningkatkan kepercayaan di antara individu.
ADVERTISEMENT
Menjadi orang yang soft spoken menunjukkan bahwa kamu peduli dengan perasaan orang lain, mampu mengendalikan emosi, dan ingin menciptakan suasana komunikasi yang damai. Mulailah dengan langkah kecil, seperti lebih sadar terhadap nada suara kamu saat berbicara. Ingat, lembut bukan berarti lemah, justru kelembutan bisa menjadi kekuatan kamu untuk membawa perubahan baik di sekitar.