Dr. Dandi Darmadi Bahas Keunggulan Formula ABCD dalam Standar Mutu Kampus

Jakarta – Dalam seminar SEVIMA yang secara rutin digelar dan dihadiri ribuan rektor serta dosen se-Indonesia, Dr. Dandi Darmadi, M.A.P., pakar digitalisasi kampus dan pendidikan tinggi, membahas pentingnya penerapan formula ABCD dalam penyusunan standar mutu di perguruan tinggi. Seminar ini menjadi ajang diskusi yang mendalam mengenai efektivitas sistem mutu akademik dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Dr. Dandi Darmadi, seorang profesional berpengalaman dengan lebih dari satu dekade dedikasi di dunia pendidikan tinggi, menekankan bahwa formula ABCD telah terbukti memudahkan perguruan tinggi dalam menyusun standar mutu yang lebih sistematis dan terstruktur. Beliau menjelaskan bahwa pendekatan ini telah banyak digunakan oleh berbagai institusi pendidikan dan dinilai sangat efektif dalam memastikan keberlanjutan kualitas akademik.

Keunggulan Formula ABCD dalam Standar Mutu

“Banyak sekali pertanyaan berkaitan dengan apa keunggulan atau keuntungan dari penggunaan formula ABCD dibanding dengan formula lain dalam penyusunan standar mutu. Yang harus kita pahami pertama adalah bahwa pendekatan ABCD ini sudah sangat masyhur digunakan oleh berbagai perguruan tinggi,” ujar Dr. Dandi Darmadi dalam seminar tersebut.

Beliau menjelaskan bahwa berdasarkan diskusi dengan berbagai tim penjaminan mutu di perguruan tinggi, kemudahan dalam menggunakan formula ABCD sangat dirasakan. Formula ini mempermudah navigasi dalam menyusun standar mutu serta memperjelas indikator pencapaian yang ingin dicapai oleh institusi.

Memudahkan Audit dan Evaluasi Kinerja Akademik

Selain itu, keunggulan lain dari pendekatan ABCD terletak pada kemudahan auditor dalam menelusuri indikator pencapaian standar mutu yang telah ditetapkan. Dengan adanya formula ini, standar mutu yang telah disusun dapat dengan mudah dikenakan kepada bagian, jabatan, atau lembaga terkait di dalam institusi pendidikan.

“Yang lebih jauh dari itu adalah aspek setelahnya, di mana auditor akan sangat mudah untuk menelusuri indikator pencapaian tersebut. Standar mutu tersebut bisa dikenakan ke mana? Ke bagian apa? Ke jabatan apa? Ke lembaga apa? Dengan begitu, sangat mudah bagi kita untuk mengukur pencapaian dari standar yang telah ditetapkan,” tambah Dr. Dandi.

Pendekatan ini juga memungkinkan institusi untuk mengidentifikasi area mana yang perlu ditingkatkan dan melakukan intervensi yang lebih efektif dalam rangka perbaikan mutu berkelanjutan.

Dukungan Teknologi dalam Manajemen Pendidikan Tinggi

Sebagai seorang praktisi dalam manajemen pendidikan tinggi, Dr. Dandi Darmadi juga menyoroti peran teknologi dalam mendukung sistem mutu akademik di perguruan tinggi. Dengan pengalamannya sebagai Training Manager di SEVIMA, beliau telah membantu lebih dari 1.200 perguruan tinggi dalam mengoptimalkan sistem akademik berbasis digital.

“Dengan kemajuan teknologi, pengelolaan standar mutu tidak lagi menjadi sesuatu yang rumit. Digitalisasi memungkinkan institusi untuk lebih transparan, akuntabel, dan efisien dalam menjalankan sistem penjaminan mutu internal mereka,” jelasnya.

Sebagai Koordinator MBKM dan dosen Administrasi Publik di Universitas Andi Djemma, Palopo, Sulawesi Selatan, Dr. Dandi juga terus aktif memberikan pelatihan dan konsultasi bagi perguruan tinggi lain. Kepakarannya dalam kebijakan dan manajemen publik, manajemen keuangan sektor publik, politik dan pemerintahan, serta manajemen sumber daya manusia menjadikannya salah satu pakar yang berkontribusi besar dalam kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia.

Dengan pembahasan mengenai formula ABCD dalam seminar ini, diharapkan perguruan tinggi di Indonesia semakin memahami pentingnya standar mutu yang terstruktur dan dapat diimplementasikan dengan lebih baik untuk meningkatkan kualitas akademik secara berkelanjutan.