Konten dari Pengguna

Dr. Dandi Darmadi Jelaskan Beban Belajar & Masa Tempuh Kurikulum Kampus

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
18 Desember 2024 14:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seminar SEVIMA kembali menghadirkan topik menarik yang relevan dengan perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Dalam kesempatan kali ini, Dr. Dandi Darmadi, M.A.P, seorang pakar digitalisasi kampus dan pendidikan tinggi, memaparkan materi tentang beban belajar dan masa tempuh kurikulum di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Diploma hingga Doktoral. Seminar ini dihadiri oleh ribuan rektor dan dosen dari seluruh Indonesia, yang secara rutin mengikuti acara ini untuk mendapatkan wawasan terkini seputar dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
Dr. Dandi, yang memiliki lebih dari satu dekade pengalaman sebagai dosen, konsultan, dan praktisi pendidikan tinggi, membagikan informasi penting terkait pengelolaan kurikulum berdasarkan regulasi yang berlaku. Materi yang disampaikan memberikan panduan bagi perguruan tinggi dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan akademik dan regulasi.
Beban Belajar dan Masa Tempuh di Berbagai Jenjang Pendidikan
Dalam seminar tersebut, Dr. Dandi menjelaskan detail beban belajar dan masa tempuh kurikulum berdasarkan jenjang pendidikan. Beliau menyebutkan bahwa beban belajar untuk Diploma 3 (D3) adalah paling sedikit 108 SKS dengan masa tempuh kurikulum selama 6 semester. Sementara itu, untuk jenjang Sarjana (S1), beban belajar ditetapkan minimal 144 SKS dengan masa tempuh kurikulum selama 8 semester.
“Untuk jenjang Magister (S2), beban belajar berkisar antara 54 hingga 72 SKS dengan masa tempuh kurikulum 3 sampai 4 semester. Sedangkan untuk jenjang Doktoral (S3), kurikulum dirancang selama 6 semester, yang terdiri atas dua semester pembelajaran mendukung penelitian dan empat semester penelitian,” jelas Dr. Dandi.
ADVERTISEMENT
Beliau juga menambahkan bahwa beban SKS dan masa tempuh kurikulum ini disesuaikan dengan kebijakan masing-masing perguruan tinggi. "Setiap institusi diberikan fleksibilitas untuk menetapkan detail kurikulumnya, selama tetap mengacu pada standar yang telah ditetapkan," tambahnya.
Dukungan Teknologi dalam Pengelolaan Kurikulum
Selain menjelaskan aspek regulasi, Dr. Dandi menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi dalam mendukung pengelolaan kurikulum. Menurutnya, platform digital seperti SEVIMA dapat menjadi solusi praktis untuk mempermudah perguruan tinggi dalam merancang, mengelola, dan memonitor kurikulum di berbagai jenjang pendidikan.
“SEVIMA Platform dirancang tidak hanya untuk mengelola data akademik, tetapi juga untuk memberikan panduan dalam menyusun kurikulum yang efisien. Dengan sistem berbasis web yang intuitif, pengguna dapat dengan mudah memahami cara kerja platform ini, bahkan tanpa pengalaman teknis yang mendalam,” ungkap Dr. Dandi.
ADVERTISEMENT
Beliau juga menjelaskan bahwa modul dan fitur dalam SEVIMA Platform telah disederhanakan untuk memaksimalkan kemudahan operasional. "Dengan navigasi yang intuitif dan panduan lengkap, perguruan tinggi dapat mengelola kurikulum dan data akademik secara efisien, sehingga dapat fokus pada peningkatan kualitas pendidikan," tambahnya.
Kontribusi Dr. Dandi Darmadi di Dunia Pendidikan Tinggi
Sebagai Koordinator Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Universitas Andi Djemma, Palopo, Sulawesi Selatan, Dr. Dandi dikenal aktif dalam mendukung implementasi program-program pemerintah di bidang pendidikan tinggi. Kepakarannya mencakup kebijakan dan manajemen publik, manajemen keuangan sektor publik, serta regulasi pendidikan tinggi.
Dr. Dandi juga memiliki peran penting sebagai konsultan dan Training Manager di SEVIMA, membantu lebih dari 1.200 perguruan tinggi di Indonesia untuk mengadopsi solusi digital dalam pengelolaan institusi mereka. Dalam seminar ini, beliau kembali menegaskan pentingnya transformasi digital untuk memastikan pendidikan tinggi Indonesia tetap relevan dan kompetitif di era global.
ADVERTISEMENT
Ajakan untuk Bertransformasi Digital
Menutup seminar, Dr. Dandi mengajak seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk segera bertransformasi digital. "Transformasi digital adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas pendidikan. Dengan solusi seperti SEVIMA Platform, perguruan tinggi dapat mengelola kurikulum dan data akademik secara lebih efektif," ujarnya.
Seminar SEVIMA kali ini tidak hanya memberikan informasi penting, tetapi juga membangun optimisme di kalangan peserta mengenai masa depan pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan dukungan teknologi dan kolaborasi yang kuat antara institusi pendidikan, transformasi digital di dunia pendidikan tinggi bukan lagi sebuah mimpi, melainkan sebuah keniscayaan.